Breaking News

Operasi Besar-Besaran, Polisi Gerebek Balap Liar di Jalur 32 dan Simpang Empat

Polres Pasaman Barat Sikat Balap Liar, KRYD Jadi Kunci – Dok. HumasResPasbar

D'On, Pasaman Barat
Suasana malam di wilayah hukum Polres Pasaman Barat, Sabtu (7/6), berubah drastis. Bukan karena keramaian pesta atau riuhnya konser jalanan, tapi karena gerak cepat jajaran kepolisian yang turun langsung ke lapangan dalam sebuah operasi besar-besaran: Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).

Operasi ini bukan sekadar rutinitas patroli malam biasa. Dipimpin oleh Kapolres Pasaman Barat AKBP Agung Tribawanto, S.I.K, melalui Kasat Samapta AKP Dwi Rahmat Hadi Yanto, puluhan personel dari berbagai satuan termasuk Lalu Lintas, Sabhara, dan unsur pendukung lainnya diturunkan untuk menyisir titik-titik rawan yang kerap menjadi “sirkuit” balap liar. Jalur 32, kawasan padat pemukiman di Simpang Empat, hingga Bundaran Simpang Empat, disisir hingga ke sudut-sudut gelap yang kerap luput dari pantauan.

“Balap liar bukan hanya ancaman bagi pelakunya sendiri, tapi juga menjadi bom waktu bagi pengguna jalan lainnya,” tegas AKP Dwi Rahmat saat ditemui di sela-sela operasi. “Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi aktivitas ini berkembang.”

Operasi Gabungan: Mobile dan Stasioner

Dengan metode patroli kombinasi bergerak mobile dan melakukan penyekatan stasioner tim gabungan kepolisian melakukan pendekatan strategis di titik-titik rawan. Tak hanya menangkap pelaku di lokasi kejadian, petugas juga melakukan tindakan preventif: memberikan imbauan langsung kepada pengendara muda dan komunitas motor yang terlihat mencurigakan.

Begitu aparat mendeteksi tanda-tanda balap liar, seperti suara knalpot bising, kerumunan remaja dengan motor modifikasi, atau aktivitas mencurigakan di ruas jalan sepi, tindakan cepat langsung diambil. Dalam beberapa kasus, kendaraan disita, sementara pelaku dibawa untuk diberikan pembinaan.

Sentuhan Kemanusiaan: Tidak Sekadar Penindakan

Yang membedakan operasi ini dari razia biasa adalah pendekatannya yang humanis. Tidak ada kekerasan atau intimidasi. Remaja yang kedapatan atau dicurigai ikut dalam balap liar tak langsung dihukum, tetapi diberikan pembinaan dengan pendekatan psikologis dan edukatif. Bahkan, orang tua mereka dipanggil ke kantor polisi, bukan untuk diinterogasi, melainkan untuk diajak duduk bersama, berdiskusi, dan diberikan pemahaman tentang bahaya aktivitas ilegal ini.

“Kami ingin memberikan efek jera, tapi juga menyentuh sisi kesadaran kolektif dari para pelaku, keluarga, hingga masyarakat luas,” ujar AKP Dwi.

Lebih dari Sekadar Tertib Lalu Lintas

KRYD ini merupakan bagian dari visi besar Polres Pasaman Barat dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan nyaman bagi semua warga. Operasi serupa direncanakan akan terus digelar secara berkala, khususnya pada malam akhir pekan, di mana potensi pelanggaran meningkat seiring dengan tingginya aktivitas masyarakat dan remaja.

Dengan langkah-langkah strategis dan penegakan hukum yang disertai sentuhan edukatif, pihak kepolisian berharap angka pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan bisa ditekan secara signifikan.

“Kami butuh peran serta masyarakat. Keamanan bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama,” pungkas AKP Dwi dengan nada tegas namun mengajak.

Harapan ke Depan

Langkah berani Polres Pasaman Barat ini patut diapresiasi. Di tengah derasnya arus budaya jalanan yang cenderung bebas, kehadiran aparat yang sigap dan humanis menjadi penjaga peradaban di tingkat lokal. Jika semua pihak bersinergi dari aparat, keluarga, hingga masyarakat bukan tak mungkin Pasaman Barat menjadi role model daerah lain dalam penanganan balap liar dan pembinaan generasi muda.

(Mond)

#BalapLiar #PolresPasamanBarat