Breaking News

Anggota DPRD Cilegon Tabrak Buruh: Ini Identitas Pelakunya

Anggota DPRD Kota Cilegon Ricki Hikmatullah diduga menabrak salah satu buruh. (Istimewa/Istimewa)

D'On, Cilegon
 – Aksi damai yang digelar ratusan buruh di depan gerbang PT Bungasari Flour Mills Indonesia berubah menjadi peristiwa yang mengejutkan publik nasional. Di tengah barisan massa yang tengah memperjuangkan hak-haknya, sebuah mobil menerobos kerumunan. Ironisnya, di balik kemudi bukan orang biasa melainkan seorang wakil rakyat: Ricki Hikmatullah, anggota DPRD Kota Cilegon dari Partai Gelora.

Peristiwa itu tak hanya memicu kegemparan di lokasi unjuk rasa, tetapi juga menyulut gelombang kemarahan di media sosial, memperkuat pertanyaan lama tentang sejauh mana empati para pejabat terhadap rakyat yang mereka wakili.

Akar Konflik: Buruh Melawan Union Busting

Sejak 3 Juni 2025, suasana industri di Kota Cilegon tak lagi berjalan normal. Ratusan buruh dari berbagai sektor melancarkan aksi mogok kerja. Pemicunya bukan tuntutan upah atau jam kerja, melainkan sesuatu yang lebih fundamental: hak untuk berserikat.

Sejumlah laporan menyebutkan adanya tindakan intimidasi terhadap pengurus serikat, mutasi sepihak, hingga dugaan pembubaran paksa organisasi pekerja. PT Bungasari Flour Mills Indonesia, sebagai salah satu perusahaan yang disorot, menjadi pusat demonstrasi pada hari kejadian.

Tabrakan di Tengah Aksi Damai

Pada Selasa pagi, suasana di depan gerbang pabrik masih terkendali. Massa duduk, berdiri, dan berorasi dalam barisan damai. Namun ketenangan itu berubah drastis ketika sebuah mobil Mazda warna gelap dengan pelat B 2822 NFA perlahan merangsek mendekat ke tengah massa.

Di balik kemudi, teridentifikasi sosok Ricki Hikmatullah. Alih-alih turun dan berdialog, Ricki justru tetap menginjak pedal gas. Dalam hitungan detik, mobilnya menyentuh salah satu buruh yang berdiri di depan: Hasan, pria paruh baya yang ikut aksi sejak awal.

Hasan terdorong, terjepit, dan akhirnya terjatuh dengan luka di kaki kirinya.

“Saya kira dia mau berhenti atau turun dari mobil, ternyata terus jalan. Kaki saya kena. Saya kaget bukan main,” ujar Hasan kepada awak media, suaranya bergetar antara sakit dan kecewa.

Kemarahan Massa dan Reaksi Publik

Momen itu terekam jelas oleh kamera para peserta aksi dan segera viral di berbagai platform sosial media. Dalam video yang beredar, terlihat Hasan terhuyung, sementara massa spontan berteriak mengecam tindakan tersebut. Seorang pengunjuk rasa berteriak lantang:

“Anggota dewan arogan! Ini Hikmat anggota dewan! Dia provokatif!”

Tagar seperti #DewanArogan, #SolidaritasBuruh, dan #UsutTuntasRicki mulai mendominasi linimasa Twitter (X) dan Instagram. Warganet dari berbagai kalangan mengecam tindakan Ricki sebagai simbol lemahnya kepedulian wakil rakyat terhadap suara rakyat kecil.

Pembelaan dan Keheningan

Pihak kuasa hukum Ricki Hikmatullah mencoba meredam situasi dengan memberikan klarifikasi atas insiden tersebut. Mereka menyebut bahwa Ricki tidak bermaksud melukai siapa pun dan bahwa ada “kesalahpahaman situasional.” Namun hingga berita ini diturunkan, Ricki sendiri belum memberikan pernyataan resmi, baik secara lisan maupun tertulis.

Ketidakhadiran suara Ricki dalam merespons insiden itu menambah bara di tengah amarah publik.

Tuntutan Buruh: Hentikan Rezim Represif di Dunia Kerja

Di balik insiden tabrakan itu, ada persoalan yang jauh lebih besar: praktik union busting yang selama ini menjadi hantu di balik stabilitas pabrik-pabrik besar. Para buruh menyerukan agar pemerintah baik daerah maupun pusat tidak tinggal diam terhadap praktik pembungkaman kebebasan berserikat.

“Kami mogok bukan karena ingin gaduh. Kami menuntut hak-hak dasar kami sebagai pekerja. Kalau aksi damai pun dibalas dengan mobil yang menabrak kami, di mana lagi kami bisa bicara?” ujar seorang orator di tengah aksi lanjutan pada Rabu pagi.

Cermin Buram Relasi Kekuasaan dan Rakyat

Peristiwa ini menambah daftar panjang ketegangan antara rakyat dan wakil rakyat. Seorang anggota dewan, yang semestinya hadir sebagai jembatan aspirasi, justru menjadi simbol kekuasaan yang abai. Masyarakat kini menanti, apakah Ricki Hikmatullah akan hadir dengan penjelasan dan pertanggungjawaban, atau memilih diam dalam ruang sunyi kekuasaan.

Yang jelas, Hasan dan buruh lainnya tak akan berhenti. Mereka akan terus berdiri di depan pabrik, bukan sekadar untuk menuntut keadilan, tapi untuk memastikan bahwa suara mereka meski kecil tetap terdengar.

(B1)

#Peristiwa #DemoBuruh #DPRDCilegon #OknumAnggotaDPRDTabrakBuruh