Viral Nenek 67 Tahun Dihajar Massa karena Diduga Curi 5 Kg Bawang Putih, Warga: Tidak Berperikemanusiaan!
Seorang nenek berlumuran darah setelah dipukul karena diduga mencuri bawang putih seberat 5 kilogram di sebuah kios di Pasar Kebon Agung, Boyolali. (Istimewa)
D'On, Boyolali, Jawa Tengah – Sebuah insiden memilukan mengguncang hati masyarakat Indonesia setelah video viral menunjukkan seorang nenek berusia lanjut dianiaya secara brutal di Pasar Kebon Agung, Mangunrejo, Boyolali. Ia dituduh mencuri lima kilogram bawang putih. Aksi kekerasan terhadap lansia tersebut memicu gelombang kecaman dari masyarakat yang menilai tindakan main hakim sendiri itu sangat tidak manusiawi.
Korban diketahui berinisial SA, perempuan berusia 67 tahun. Ia tampak terhuyung-huyung dalam video yang beredar luas di media sosial, wajahnya berlumuran darah, tubuhnya lemah, dan air matanya mengalir. Ia hanya bisa pasrah saat beberapa orang menghujat dan menyerangnya tanpa belas kasih.
Menurut keterangan saksi mata, peristiwa terjadi pada Rabu, 7 Mei 2025. Seorang pemilik kios melaporkan kehilangan bawang putih seberat lima kilogram. Tak berselang lama, suami dari pemilik kios melihat seorang nenek yang mencurigakan dan langsung mengejarnya. Ia menyeret nenek itu ke pos keamanan pasar. Namun yang terjadi bukanlah proses hukum yang semestinya, melainkan aksi penghakiman yang brutal.
Saat berada di pos tersebut, nenek SA justru menjadi sasaran kemarahan sekelompok orang. Ia dipukul, diseret, bahkan ditendang—hingga tubuhnya bersimbah darah. Tidak ada belas kasihan. Tidak ada upaya mediasi. Tidak ada ruang pembelaan.
Jeritan Kemanusiaan dari Masyarakat
Firman, seorang warga dari Padang yang ikut menyaksikan video tersebut di media sosial, mengaku sangat terpukul. "Negara ini negara hukum, bukan rimba. Apa sulitnya membawa nenek itu ke pihak berwajib? Kenapa harus dipukuli sampai begitu?" ujarnya kepada dirgantaraonline.co.id, Sabtu (10/5/2025).
Senada dengan Firman, Susi juga warga Padang menyebut bahwa masyarakat kini terlalu cepat menghakimi. “Kalau memang dia mencuri, ya bawa ke kelurahan atau polisi. Tapi jangan dihakimi seperti itu, apalagi perempuan tua. Di mana nuraninya?” katanya dengan nada geram.
Rini, warga lainnya, mengungkapkan sisi lain dari tragedi tersebut. Ia mempertanyakan kondisi ekonomi sang nenek yang mungkin menjadi pemicu tindakan tersebut. “Apa tak ada satu pun dari mereka yang berpikir, mungkin nenek itu sedang lapar, mungkin butuh uang untuk beli obat, atau bahkan sekadar bertahan hidup?” tuturnya pilu.
Ayu, warga Padang lainnya, menegaskan bahwa budaya main hakim sendiri harus dihentikan sebelum semakin membudaya. “Kita ini hidup dalam sistem hukum. Kalau setiap orang bertindak semaunya, maka siapa pun bisa jadi korban ketidakadilan,” ujarnya.
Motif di Balik Aksi Nenek SA: Antara Kelaparan dan Utang
Dari informasi yang diperoleh, SA nekat mencuri karena terdesak kebutuhan hidup. Ia disebut-sebut terlilit utang dan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam situasi putus asa itu, ia mengambil lima kilogram bawang putih barang yang bisa dijual atau ditukar demi sesuap nasi.
Tapi sayangnya, tindakan yang dilatarbelakangi oleh keterhimpitan ekonomi ini justru berakhir tragis. Ia bukan hanya gagal mendapatkan bantuan, melainkan juga mendapat penganiayaan yang menyayat hati.
Gelombang Kecaman di Dunia Maya
Tagar #KeadilanUntukNenekSA pun menggema di berbagai platform media sosial. Ribuan netizen mengecam keras tindakan brutal tersebut. Banyak yang menyerukan agar pelaku penganiayaan ditangkap dan diadili. Mereka juga mendesak pemerintah daerah Boyolali agar memberi perlindungan dan bantuan hukum bagi korban.
Beberapa tokoh masyarakat pun turut bersuara. Mereka menyerukan pembentukan sistem penanganan yang lebih manusiawi dalam menghadapi kasus-kasus kecil seperti ini, apalagi yang melibatkan warga lanjut usia.
Catatan untuk Kita Semua
Kisah nenek SA bukan hanya tentang pencurian lima kilogram bawang putih. Ini adalah cermin dari luka sosial yang lebih dalam: kemiskinan, kurangnya empati, dan lemahnya sistem keadilan sosial di tingkat akar rumput.
Apakah nilai kemanusiaan kita telah tumpul, hingga seorang nenek renta yang kelaparan pun tak lagi mendapat belas kasih?
Kini, harapan tertuju pada pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini secara tuntas bukan hanya terhadap dugaan pencurian, tapi terutama terhadap tindakan penganiayaan yang telah mencoreng nurani bangsa.
(B1)
#Viral #NenekMencuriBawang #Penganiayaan