Breaking News

Tragedi di Balik Tembok Rumah Sakit: Remaja Berkebutuhan Khusus Diduga Diperkosa Perawat Saat Dirawat

Ilustrasi 

D'On, Cirebon
— Keheningan ruang isolasi di salah satu rumah sakit ternama di Cirebon menyimpan luka mendalam bagi seorang gadis remaja berinisial S (16), yang merupakan anak berkebutuhan khusus. Di balik perawatan medis yang seharusnya menjadi ruang pemulihan, justru diduga terjadi peristiwa kelam yang mencabik-cabik rasa kemanusiaan.

Ibu korban, NS (38), masih tak bisa menahan tangisnya saat menceritakan kembali peristiwa yang dialami anaknya. S adalah seorang anak dengan keterbelakangan mental, yang kala itu tengah dirawat di RS Pertamina Cirebon karena mengidap penyakit tuberculosis (TBC). Dirawat selama lima hari pada Desember 2024 di ruang isolasi rumah sakit tersebut, S justru menjadi korban dugaan pelecehan seksual oleh seorang perawat pria berinisial DN.

“Anak saya ini keterbelakangan mental. Dia tidak bisa memahami situasi seperti orang normal. Ketika perawat itu masuk dan melakukan pelecehan, dia tidak tahu harus bagaimana,” tutur NS sambil terisak, Sabtu (10/5/2025).

Menurut pengakuan S, pelecehan terjadi bukan hanya sekali. “Sudah tiga kali,” ujar NS menirukan anaknya. Sekali di malam hari dan dua kali di siang hari — semuanya dilakukan ketika S berada sendirian di ruang isolasi dan masih dalam kondisi terinfus.

NS menambahkan bahwa awal mula terungkapnya kejadian memilukan ini adalah saat ia sedang mengobrol santai dengan anaknya. “Saya cuma bilang ke anak saya, jangan pacaran dulu, masih kecil. Eh, dia tiba-tiba cerita soal perawat itu. Hati saya langsung hancur,” katanya dengan suara bergetar.

Keluarga NS tidak tinggal diam. Setelah mendengar pengakuan dari S, mereka langsung mendatangi RS Pertamina Cirebon yang beralamat di Jalan Patra Raya Klayan, Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Tujuan mereka jelas: mencari pelaku dan meminta pertanggungjawaban.

“Saya datang ke sana. Saya tanya ke anak saya, mana orangnya? Dia tunjuk laki-laki yang lagi duduk di ruang perawat. Saya langsung minta pertanggungjawaban. Tapi dia (terduga pelaku) tetap tidak mengakui,” ungkap NS.

Keluarga pun akhirnya memutuskan membawa kasus ini ke jalur hukum. Mereka telah resmi melaporkan peristiwa dugaan pelecehan seksual ini ke Polres Cirebon, dan berharap aparat kepolisian dapat mengusut tuntas kasus tersebut.

Harapan Keadilan untuk yang Terluka dalam Diam

Kasus ini menyoroti betapa rentannya anak-anak berkebutuhan khusus terhadap kekerasan, terlebih di lingkungan yang seharusnya aman seperti rumah sakit. S tidak hanya mengalami sakit fisik akibat TBC, tetapi juga luka psikologis yang tak terlihat oleh mata — luka yang mungkin akan membekas seumur hidup.

Keluarga besar S kini menggantungkan harapan mereka pada proses hukum, dengan tekad agar pelaku dihukum setimpal dan tidak ada lagi korban lain yang mengalami hal serupa.

“Kami ingin keadilan. Anak saya mungkin tidak bisa bicara banyak, tapi kami akan terus bersuara untuk dia,” tutup NS dengan mata yang tampak memerah karena lelah dan duka.

(B1)

#RSPertaminaCirebon #Perkosaan #PerawatPerkosaPasien