Breaking News

Pemeriksaan Perdana Jokowi di Bareskrim: Membongkar Polemik Ijazah dan Langkah Hukum TPUA

Tim kuasa hukum dan adik ipar Jokowi usai menydrahkan ijazah kepada penyidik Bareskrim Polri, Jumat (9/5/2025).

D'On, Jakarta
Untuk pertama kalinya sejak polemik ijazahnya mencuat ke ruang publik, Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan resmi oleh penyidik Bareskrim Polri pada hari ini, Selasa, 20 Mei 2025. Pemeriksaan ini dilakukan menyusul laporan yang diajukan oleh Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) terkait dugaan pemalsuan dokumen ijazah milik Jokowi.

Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh kuasa hukum Jokowi, Yakup Hasibuan. Ia menyatakan bahwa kliennya akan hadir di Gedung Bareskrim Polri untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara yang telah menyita perhatian publik sejak lama.

“Betul, [pemeriksaan terkait pelaporan TPUA]. Nanti jam 10 ya,” ujar Yakup saat dikonfirmasi awak media.

Jokowi Kooperatif, Siap Ungkap Fakta

Yakup memastikan bahwa Jokowi bersikap terbuka dan kooperatif terhadap proses hukum yang berlangsung. Menurutnya, mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu siap menjalani pemeriksaan demi menjernihkan dugaan yang selama ini bergulir.

“Mungkin [diperiksa] sekitar itu ya,” ucap Yakup, sembari menyiratkan bahwa kliennya tidak akan menghindar atau mengelak dari kewajiban hukum yang berlaku, meski dirinya merupakan tokoh penting negara.

Pernyataan Yakup ini menegaskan kembali komitmen Jokowi untuk mendukung upaya penegakan hukum, termasuk jika dirinya menjadi subjek pemeriksaan. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya jalannya proses kepada kepolisian.

“Pak Jokowi siap. Kami juga menyerahkan semua pada penyelidik untuk melihatnya seperti apa. Kami akan kooperatif,” ujar Yakup di Gedung Bareskrim Polri beberapa waktu lalu, tepatnya Jumat, 9 Mei 2025.

Dukungan Keluarga dan Harapan Penyelesaian

Sementara itu, dari pihak keluarga, suara serupa disampaikan oleh Wahyudi Andrianto, ipar Jokowi. Ia berharap kasus ini dapat segera menemukan titik terang dan tidak terus menjadi isu liar yang menimbulkan spekulasi di masyarakat.

“Ya cepat selesai ini. Cepat gamblang gitu, ya kan,” ucap Wahyudi saat ditanyai media, memperlihatkan harapan agar kepolisian bisa bekerja cepat dan transparan dalam menuntaskan perkara yang cukup sensitif ini.

Wahyudi juga menegaskan bahwa pihak keluarga tidak ingin berspekulasi atau menyimpulkan adanya kriminalisasi terhadap Jokowi dalam laporan ini. Ia mengatakan bahwa keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian.

“Kami enggak bisa [menyimpulkan ada tidaknya kriminalisasi dalam kasus ini]. Kami serahkan ke pihak kepolisiannya aja nanti,” ujarnya singkat.

Akar Polemik: Antara Politik, Persepsi, dan Fakta Hukum

Kasus yang mencuat ini bermula dari laporan Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang menuding adanya kejanggalan dalam dokumen ijazah milik Jokowi. Dugaan pemalsuan ini telah lama menjadi bahan spekulasi, terutama di media sosial dan kelompok oposisi.

Namun demikian, hingga kini, belum ada bukti sahih yang membenarkan tudingan tersebut. Dengan dijadwalkannya pemeriksaan resmi terhadap Jokowi, publik pun menaruh harapan besar agar semua spekulasi dapat diakhiri melalui jalur hukum yang transparan dan objektif.

Pemeriksaan hari ini diharapkan dapat menjadi babak baru dalam menyibak kebenaran atas tuduhan yang selama ini menggantung. Masyarakat menanti, apakah ini akan menjadi awal dari penuntasan polemik lama atau justru membuka lembaran kontroversi baru di tahun-tahun menjelang Pilpres 2029.

(Mond)

#IjazahJokowi #BareskrimPolri #TPUA #Hukum