Breaking News

Misteri Api yang Melalap Pabrik Karet PT Teluk Luas Kini Diselidiki Mabes Polri

Labfor Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Pabrik Karet di Padang – Dok. Polresta Padang

D'On, Padang, Sumatera Barat
– Asap hitam membumbung ke langit Padang pada siang yang panas, Minggu (18/5), ketika kobaran api tiba-tiba membakar habis kawasan industri milik PT Teluk Luas di Jalan Bypass, Kelurahan Tanjung Saba Pitameh, Kecamatan Lubuk Begalung. Peristiwa ini bukan sekadar kebakaran biasa; ia mengguncang denyut ekonomi lokal, menimbulkan kepanikan warga, dan menyisakan pertanyaan besar: dari mana datangnya si jago merah?

Kini, di balik puing-puing dan arang yang masih menghitam, tim forensik dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Labfor Mabes Polri) tengah bekerja dalam senyap, menyelidiki setiap jejak, mengurai setiap kemungkinan, dan mengejar kebenaran tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Olah TKP: Di Balik Garis Polisi, Ilmu Bekerja

Penyelidikan memasuki babak baru pada Kamis (21/5), ketika tim Labfor tiba di lokasi. Dipimpin oleh AKBP Apri Wibowo, Kapolresta Padang, proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan dengan seksama selama lebih dari dua jam. Pendekatan ilmiah digunakan untuk mengumpulkan sisa-sisa bukti yang mungkin menjadi kunci pembuka misteri ini—dari serpihan kabel, titik awal api, hingga kemungkinan bahan kimia yang mempercepat penyebaran kobaran.

“Seluruh hasil olah TKP telah kami kirim ke laboratorium Mabes Polri di Jakarta. Di sanalah nanti akan ditentukan secara pasti, dari mana api berasal dan apa penyebab utamanya,” ujar AKBP Apri kepada para jurnalis.

Suara-Suara dari Lapangan: Kesaksian Kunci dalam Potongan Waktu

Paralel dengan penyelidikan laboratorium, polisi juga tengah mendalami kronologi melalui keterangan sejumlah saksi. Mereka yang berada di sekitar pabrik saat api mulai menyala baik pekerja, warga sekitar, maupun pengguna jalan telah diperiksa intensif.

“Pemeriksaan ini penting untuk menyusun kembali garis waktu kejadian secara akurat. Apakah ada ledakan terdengar lebih dulu? Apakah muncul bau bahan kimia? Siapa yang pertama melihat api? Semua itu sedang kami konfirmasi ulang,” kata seorang penyidik yang enggan disebutkan namanya.

Detik-Detik Menegangkan: Api yang Tak Terkendali

Kebakaran pertama kali terlihat sekitar pukul 12.28 WIB. Saksi mata menyebut api muncul dari salah satu gudang produksi, lalu dengan cepat menjalar ke seluruh area pabrik. Asap pekat mengepul tinggi, menghalangi pandangan dan menyesakkan napas. Warga berhamburan keluar rumah. Beberapa pengguna jalan sempat merekam insiden itu, memperlihatkan betapa hebatnya kobaran api yang melahap bangunan demi bangunan.

Respons cepat datang dari berbagai penjuru. Sedikitnya 10 unit armada pemadam kebakaran dikerahkan, berasal dari Kota Padang hingga kabupaten tetangga. Tak kurang dari 300 personel gabungan—terdiri dari petugas damkar, polisi, TNI, dan relawan—turun langsung ke medan. Perjuangan memadamkan api berlangsung nyaris 17 jam tanpa henti, hingga akhirnya api benar-benar padam pada Senin pagi (19/5), sekitar pukul 05.00 WIB.

Dampak dan Kerugian: Luka yang Masih Menganga

Meski tidak dilaporkan adanya korban jiwa, kebakaran ini meninggalkan luka besar, terutama dari sisi ekonomi dan lingkungan. Belum ada rincian resmi soal total kerugian, namun dari skala kebakaran dan luas area yang terdampak, jumlahnya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Beberapa warga sekitar mengaku mencium bau bahan kimia menyengat pascakebakaran, memunculkan kekhawatiran akan dampak pencemaran udara.

Pabrik karet milik PT Teluk Luas dikenal sebagai salah satu sentra industri penting di wilayah ini. Gangguan operasional akan berdampak langsung pada rantai pasok lokal dan regional, serta berdampak pada para pekerja yang kini kehilangan sumber penghidupan sementara waktu.

Menunggu Jawaban dari Abu

Misteri penyebab kebakaran masih menunggu jawaban dari laboratorium forensik. Di tengah harapan warga akan kejelasan, aparat kepolisian menjanjikan penyelidikan yang tuntas dan transparan. “Kami berkomitmen penuh untuk mengungkap penyebab sebenarnya. Tidak ada ruang untuk spekulasi,” tegas AKBP Apri Wibowo.

Di balik abu dan puing, satu hal pasti: setiap tragedi menyimpan pelajaran. Dan dari puing-puing pabrik karet ini, Sumatera Barat kembali diingatkan akan pentingnya keamanan industri, kesiapsiagaan, dan kecepatan respons saat bencana datang tanpa aba-aba.

(Mond)

#Peristiwa #KebakaranPabrikKaret #PTTelukLuas #Padang