Breaking News

IGTKI-PGRI Rayakan HUT ke-75, Tegaskan Komitmen Wujudkan Wajib Belajar 13 Tahun Dimulai dari TK


D'On, Dharmasraya
– Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia Persatuan Guru Republik Indonesia (IGTKI-PGRI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 secara khidmat dan penuh semangat di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, pada Rabu (21/5/2025) di Auditorium Kantor Bupati Dharmasraya. Acara ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan panjang organisasi serta memperkuat komitmen dalam memajukan pendidikan anak usia dini di Indonesia.

Sambutan Ketua Umum Pengurus Pusat IGTKI-PGRI yang dibacakan oleh Ketua IGTKI-PGRI Kabupaten Dharmasraya, Wiwik Cahyani, S.Pd, diawali dengan ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan keberkahan yang memungkinkan terselenggaranya peringatan bersejarah ini.

“Marilah kita panjatkan doa tulus bagi para pejuang IGTKI-PGRI yang telah mendahului kita. Semoga arwah mereka mendapat tempat terbaik di sisi-Nya dan semangat perjuangan mereka terus menginspirasi langkah kita dalam memajukan profesi guru TK,” ungkap Wiwik Cahyani dalam sambutannya.

Mengusung tema “Guru TK Bermartabat, Anak Indonesia Hebat, Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun Mulai dari Taman Kanak-Kanak,” peringatan HUT ke-75 ini menegaskan pentingnya peran guru TK dalam meletakkan fondasi pendidikan bangsa. IGTKI-PGRI menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun, dengan menekankan bahwa satu tahun pertama pendidikan formal harus dilaksanakan di TK Kelompok B.

Perjelas Regulasi, Hindari Tumpang Tindih

Dalam sambutannya, IGTKI-PGRI juga menyoroti pentingnya regulasi nasional yang tegas dan operasional, terutama terkait batas usia layanan PAUD. “Kami berharap Permendikdasmen Nomor 3 Tahun 2025 yang mengatur bahwa TK melayani anak usia 4–6 tahun dapat ditegaskan implementasinya. Sementara PAUD nonformal seperti Kelompok Bermain sebaiknya fokus pada anak usia 0–4 tahun,” jelas Wiwik.

Pengaturan usia ini dinilai sangat penting untuk menghindari tumpang tindih layanan, menjaga keharmonisan antarlembaga PAUD, dan menghindari perebutan peserta didik yang selama ini sering terjadi di lapangan.

Perjuangan Status dan Kesejahteraan Guru TK

IGTKI-PGRI juga menyampaikan aspirasi agar guru TK swasta yang memenuhi syarat kompetensi dapat diangkat sebagai ASN melalui jalur PPPK. Selain itu, guru PNS yang telah lama mengabdi di TK swasta diharapkan tidak dipindahkan ke jenjang lain seperti SD.

“Penempatan guru TK yang sesuai dengan kompetensinya merupakan bentuk keberpihakan terhadap kualitas pendidikan anak usia dini,” tegasnya.

Harapan Sinergi dan Pemahaman Menyeluruh

IGTKI-PGRI juga menggarisbawahi bahwa posisi Taman Kanak-Kanak sebagai bagian dari PAUD formal belum sepenuhnya dipahami oleh semua pemangku kebijakan di daerah. “Akibatnya, IGTKI-PGRI sering tidak dilibatkan dalam kegiatan PAUD, padahal guru TK merupakan garda terdepan dalam pendidikan usia dini,” tutur Wiwik.

Melalui momentum HUT ini, IGTKI-PGRI mengajak seluruh elemen pendidikan untuk membangun sinergi antara pemerintah, organisasi profesi, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem PAUD yang harmonis dan saling melengkapi.

PGRI Dharmasraya Apresiasi Keterlibatan dan Kolaborasi

Ketua PGRI Kabupaten Dharmasraya, Lasdi, S.Pd, MM yang turut hadir dalam perayaan ini memberikan apresiasi tinggi atas konsistensi IGTKI dalam menyelenggarakan kegiatan yang selalu melibatkan PGRI.

“PGRI Dharmasraya selalu siap bersinergi dengan IGTKI. Kami mendukung penuh agar guru TK terus dilibatkan dalam kepengurusan PGRI, demi memperkuat suara dan posisi mereka di kancah pendidikan,” ujarnya melalui sambutan undangan.

Apresiasi dari Dinas Pendidikan: Bangun Kerja Tim, Bukan Sosok Tunggal

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Dharmasraya melalui Kabid PAUD PNF, Sutan Jamarin, S.Pd, turut menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan acara tersebut. Ia menekankan pentingnya kekompakan dan kebersamaan dalam membangun organisasi.

“Kita harus kompak dan solid serta bermusyawarah. Apapun permasalahannya pasti bisa kita selesaikan. Jadikan organisasi kita ini super team, jangan jadikan super man, sebab super man itu kan cuma hebat sendiri,” ulasnya penuh makna.

Semangat 75 Tahun, Terus Menjadi Pelita Perjuangan

Peringatan HUT ke-75 ini menjadi momen peneguhan semangat perjuangan para guru TK di seluruh Indonesia. “Dirgahayu ke-75 IGTKI-PGRI. Teruslah menjadi pelita perjuangan guru taman kanak-kanak seluruh Indonesia. Bersama kita bangkit, bersama kita bermartabat,” seru Wiwik Cahyani dengan penuh semangat.

Seruan “Hidup IGTKI! Jaya IGTKI! IGTKI Yes Yes Yes!” menutup sambutan dengan gegap gempita, mengiringi harapan besar agar IGTKI-PGRI terus berkiprah dalam mencerdaskan anak bangsa sejak usia dini.

(Papajuan)

#Pendidikan #PAUD #Dharmasraya