Usai Dibangun, Empat Tahun Terbengkalai Tidak Pernah Dihuni: Kios Miliaran Rupiah di Pantai Air Manis Masih Kosong, Ada Apa?
![]() |
Kios di Pantai Air Manis Masih Kosong Usai Dibangun Sejak 2021 (Dok: Deni) |
D'On, Padang – Bayangkan sebuah proyek bernilai miliaran rupiah yang berdiri megah di salah satu objek wisata ternama di Kota Padang, namun hingga empat tahun berlalu, fungsinya masih sebatas bangunan kosong yang membisu. Itulah kenyataan yang menyelimuti deretan kios di kawasan Pantai Air Manis, sebuah proyek yang dulunya digadang-gadang bakal menjadi sentra ekonomi baru bagi pedagang lokal.
Dibangun pada tahun 2021 dengan anggaran fantastis yang menembus angka lebih dari Rp2 miliar, proyek ini mencakup 40 unit kios yang tersebar di kawasan strategis pesisir pantai. Tidak hanya itu, ratusan juta rupiah kembali dikucurkan demi pembenahan saluran drainase untuk mendukung kelayakan dan kenyamanan fasilitas tersebut. Semua ini dirancang untuk satu tujuan: menata kawasan wisata sekaligus meningkatkan kesejahteraan pedagang lokal.
Namun janji tinggal janji. Alih-alih menjadi denyut nadi ekonomi baru, kios-kios ini justru berdiri tanpa kehidupan. Hingga pertengahan 2025, tak satu pun pedagang yang menempati bangunan tersebut. Padahal, pada awal pembangunan, Dinas Pariwisata Kota Padang optimistis kios-kios itu akan mulai difungsikan pada awal 2022. Sayangnya, kenyataan jauh dari harapan.
"Hanya Tiga Bulan, Bu" Janji yang Terlupakan
YN, seorang pedagang kuliner yang telah berjualan di kawasan Pantai Air Manis selama bertahun-tahun, masih ingat betul ucapan petugas saat dirinya diminta pindah demi kelancaran pembangunan kios.
"Sabar buk, paling-paling pengerjaan pembangunan kios hanya sekitar tiga bulan," ujar YN menirukan perkataan petugas saat relokasi berlangsung di tahun 2021.
Kini, setelah empat tahun berlalu, harapan YN dan puluhan pedagang lainnya terkikis oleh kenyataan. Tidak ada kepastian, tidak ada arahan, dan tidak ada transparansi. Yang ada hanya deretan bangunan sunyi yang perlahan mulai dimakan waktu dan cuaca.
"Dulu janjinya cuma sekitar tiga bulan, namun hingga saat ini sudah empat tahun belum juga ada arahan untuk penempatan," tutur YN dengan nada kecewa, sembari menunjukkan kondisi kios yang mulai menunjukkan tanda-tanda kurang perawatan.
![]() |
Bahagian atas bangunan kios yang digenangi air, karena tidak ada saluran pembuangan. (Dok: Deni) |
Inspektorat Angkat Bicara: Tak Ada Masalah Struktural, Tapi…
Kepala Inspektorat Kota Padang, Alfian, yang kini menjabat sebagai pengawas internal pemerintahan daerah, mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab utama mangkraknya pemanfaatan kios tersebut. Ia berjanji akan segera melakukan koordinasi dengan Dinas Pariwisata selaku pelaksana proyek.
"Kita akan koordinasi dengan pihak Dinas Pariwisata Kota Padang, kenapa kios-kios tersebut belum ditempati oleh para pedagang hingga saat ini," ujar Alfian saat dikonfirmasi pada Sabtu (24/5/2025).
Namun menariknya, Alfian bukanlah sosok baru dalam proyek ini. Pada tahun 2021, saat pembangunan kios dilaksanakan, Alfian menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang. Ia menegaskan bahwa dari sisi struktur bangunan tidak ditemukan permasalahan teknis yang dapat menghambat pemanfaatan.
Meski begitu, Alfian mengakui ada keluhan terkait genangan air di bagian atap kios yang menyebabkan rembesan ke area bawah. Ia pun berjanji akan melakukan pengecekan ulang dan menindaklanjuti temuan tersebut bersama Dinas Pariwisata.
Menunggu Jawaban: Apakah Ini Sekadar Kelalaian atau Ada Masalah yang Lebih Dalam?
Kasus kios mangkrak ini tidak hanya menjadi persoalan infrastruktur, melainkan mencerminkan lemahnya perencanaan, pengawasan, dan komitmen terhadap pembangunan berbasis kebutuhan masyarakat. Pedagang telah menunggu, publik telah bertanya, dan dana publik telah digelontorkan.
Kini masyarakat menanti, apakah pemerintah kota akan segera bertindak menyelesaikan persoalan ini, atau membiarkan bangunan-bangunan itu menjadi simbol kegagalan pengelolaan aset publik.
Satu hal yang pasti: empat tahun bukan waktu yang singkat, dan kesabaran warga terutama para pedagang yang menggantungkan hidup dari aktivitas ekonomi di kawasan wisata sudah mulai menipis.
(Mond/Deni)
#PantaiAirManis #Padang #Pariwisata