Bareskrim Polri Gagalkan Penyelundupan 99 Kilogram Sabu di Aceh: Zulkifli Sang Kurir Jaringan Internasional Dibekuk
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso. | Foto: Istimewa
D'On, Jakarta – Sebuah operasi senyap yang dilakukan jajaran Bareskrim Polri berhasil menggagalkan pengiriman narkotika dalam jumlah fantastis dari jaringan internasional yang beroperasi di wilayah pesisir Aceh. Sebanyak 99 kilogram sabu senilai ratusan miliar rupiah diamankan dari tangan seorang pria bernama Zulkifli, yang ditengarai menjadi bagian dari sindikat penyelundup lintas negara.
Penangkapan ini menjadi pukulan keras terhadap jaringan narkoba yang diduga memiliki koneksi kuat dengan pemasok sabu dari Malaysia. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Hadi Santoso, mengungkapkan bahwa Zulkifli bukan sekadar kurir biasa. Ia memiliki peran krusial sebagai penerima sekaligus pengelola distribusi barang haram di lokasi pendaratan sebuah titik rawan yang kerap digunakan sindikat untuk memasukkan narkotika ke wilayah Indonesia melalui jalur laut.
“Pelaku bertugas mengamankan, mengawasi, dan memindahkan sabu ke lokasi penyimpanan sementara. Selanjutnya, ia mendistribusikannya ke berbagai wilayah atas instruksi atasannya,” terang Brigjen Eko dalam konferensi pers yang digelar Senin (5/5/2025).
Pengungkapan kasus ini bermula dari informasi intelijen yang dihimpun masyarakat. Warga mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di wilayah pesisir Langsa, Aceh Timur kawasan yang memang selama ini dikenal rawan penyelundupan melalui perairan terbuka. Informasi ini segera ditindaklanjuti oleh Satgas Narcotics Investigation Center (NIC) yang berkolaborasi dengan Subdit IV Dittipidnarkoba Bareskrim, Polres Langsa, serta aparat Bea dan Cukai.
Tak lama setelah informasi itu dikantongi, tim gabungan bergerak cepat. Mereka membuntuti pergerakan Zulkifli hingga akhirnya menangkapnya di sebuah titik yang diduga sebagai lokasi drop-off sabu. Saat digeledah, petugas menemukan puluhan bungkus sabu dalam kemasan rapi, yang diperkirakan diselundupkan dari Malaysia menggunakan jalur laut gelap yang kerap luput dari pantauan radar.
Hasil pemeriksaan awal terhadap Zulkifli mengungkap adanya dalang besar di balik operasi ini. Polisi kini memburu dua orang yang disebut sebagai pengendali jaringan: pria berinisial S alias B alias K, serta rekannya M alias E. Kedua nama ini disebut-sebut memiliki koneksi kuat dengan sindikat narkoba di luar negeri.
“Kami menduga kuat ini merupakan bagian dari jaringan internasional. Penyelidikan akan terus diperluas hingga ke akar-akarnya,” tegas Brigjen Eko.
Hingga kini, Zulkifli masih menjalani pemeriksaan intensif. Polisi juga terus mendalami kemungkinan adanya titik pendaratan lain di wilayah pesisir Sumatera yang digunakan sindikat sebagai jalur masuk. Tak hanya itu, aparat juga sedang memeriksa kemungkinan keterlibatan pihak lain yang membantu kelancaran distribusi sabu ke wilayah daratan.
Kasus ini kembali menunjukkan bahwa jalur laut Indonesia, khususnya di kawasan perbatasan barat, masih menjadi sasaran empuk bagi jaringan narkotika internasional. Polri menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat patroli laut, kerja sama lintas instansi, serta keterlibatan aktif masyarakat dalam memberikan informasi yang berharga.
Satu hal yang pasti, pengungkapan 99 kilogram sabu ini bukan akhir, melainkan awal dari pengusutan lebih besar terhadap jaringan narkoba lintas negara yang terus mengancam masa depan generasi muda Indonesia.
(Mond)
#JaringanNarkobaInternasional #Sabu #Narkoba