Breaking News

Gelombang Pasang Ancam Pemukiman Warga di Pasia Jambak, Padang

Abrasi Pantai Pasia Jambak Ancam Pemukiman Warga 

D'On, Padang (Sumbar),-
Ombak tinggi dan gelombang pasang kembali mengancam kehidupan warga di Kampung Pasia Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Koto Tangah, Padang. Sejumlah rumah dan bangunan di kawasan ini terancam hancur akibat abrasi yang semakin parah. Penduduk setempat menyuarakan kekhawatiran mereka atas kondisi ini, berharap adanya solusi segera dari pemerintah.

Kerusakan dan Ancaman Abrasi

Kampung Pasia Jambak, sebuah kawasan yang dikenal sebagai pintu gerbang ke objek wisata Pantai Pasia Jambak, kini menjadi saksi bisu dari dampak kerasnya gelombang laut. Abrasi telah menggerus daratan, membuat pemukiman yang berada di bibir pantai semakin rentan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, beberapa rumah sudah mengalami kerusakan parah, dengan pondasi yang tergerus air laut.

"Setiap kali gelombang pasang datang, kami merasa was-was. Rumah kami seperti di ujung tanduk, menunggu saat kapan abrasi akan menghancurkannya," ujar salah satu warga yang terkena dampak, Budi Santoso.

Kebutuhan Mendesak Akan Batu Pemecah Ombak

Warga setempat berulang kali mengusulkan pemasangan batu pemecah ombak atau grip. Batu grip ini diyakini bisa menjadi solusi sementara untuk menahan gempuran ombak, mencegah air laut masuk lebih jauh ke pemukiman. Namun, hingga kini permintaan tersebut belum mendapatkan respon yang konkret dari pihak berwenang.

"Kami sangat berharap pemerintah dapat segera memasang batu grip atau memberikan bantuan penghalang ombak. Ini sangat mendesak," ungkap Ratna Dewi, seorang ibu rumah tangga di kampung tersebut.

Tumbangnya Pohon Pinus: Hilangnya Pertahanan Alam

Di masa lalu, barisan pohon pinus yang menjulang tinggi sepanjang pantai Pasia Jambak menjadi benteng alami yang melindungi daratan dari ombak besar. Namun, kini pohon-pohon tersebut telah tumbang, tidak mampu lagi menahan derasnya arus dan kuatnya angin. Hilangnya pohon-pohon ini memperparah kondisi abrasi yang terjadi.

"Pohon-pohon pinus yang dulu ada di sini sekarang sudah tumbang. Mereka dulu melindungi kami dari gelombang besar. Sekarang, tanpa mereka, kami benar-benar tanpa perlindungan," kata Ahmad Yani, seorang nelayan lokal.

Respons dan Harapan Warga

Warga berharap dengan semakin meningkatnya laporan kerusakan dan ancaman abrasi, pemerintah daerah dan pusat akan lebih memperhatikan kondisi mereka. Mereka juga berharap adanya langkah konkret untuk jangka panjang, seperti program reboisasi dan pembangunan infrastruktur pantai yang berkelanjutan.

Selain itu, warga juga mengusulkan adanya program edukasi untuk masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan pesisir dan mitigasi bencana alam.

"Saya berharap ada solusi jangka panjang, tidak hanya sementara. Reboisasi dan pendidikan untuk masyarakat tentang bagaimana menjaga pantai dan mitigasi bencana sangat penting," tambah Ratna Dewi.

Ancaman abrasi di Kampung Pasia Jambak bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Gelombang pasang dan ombak tinggi terus menggerus daratan, mengancam kehidupan dan tempat tinggal warga. Tindakan cepat dan strategis sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memberikan rasa aman bagi penduduk setempat. Pemerintah diharapkan segera merespons keluhan warga dengan memberikan bantuan yang diperlukan dan merancang solusi jangka panjang untuk menghadapi ancaman abrasi yang terus mengintai.

Berita ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi kritis yang dihadapi oleh warga Kampung Pasia Jambak dan menginspirasi tindakan nyata dari pihak berwenang dan masyarakat luas untuk bersama-sama menangani masalah ini.

(Mond)

#Abrasi #Padang #PasiaJambak #Peristiwa