Breaking News

Kontroversi Larangan Nobar Piala Asia U-23 oleh MNC Group: Begini Tanggapan Penggemar Sepak Bola Indonesia

Punggawa Timnas Indonesia U-23 

D'On, Jakarta,-
Pada Senin (29/4/2024), antusiasme para pecinta sepak bola Tanah Air mencapai puncaknya menyusul pencapaian gemilang Timnas Indonesia U-23 yang melaju ke semifinal Piala Asia U-23. Namun, semangat nobar (nonton bareng) laga krusial melawan Uzbekistan mendapat pukulan telak dari pihak MNC Group, pemegang hak siar eksklusif turnamen tersebut.

Dalam sebuah pengumuman resmi, MNC Group menegaskan larangan keras terhadap segala bentuk kegiatan nobar tanpa izin resmi mereka. Poin keenam surat pengumuman tersebut mengancam sanksi pidana dan denda sesuai hukum yang berlaku di Indonesia bagi pelanggar larangan tersebut.

Reaksi dari netizen pun beragam. Sebagian menilai langkah MNC Group wajar mengingat mereka telah mengakuisisi hak siar dan hak komersial terkait Piala Asia U-23. Mereka memandang pentingnya menghormati hak-hak tersebut, sebagaimana ketika kita menghargai hak cipta dalam konteks lain.

Namun, ada pula yang menyayangkan larangan ini, merasa bahwa hal itu mempersulit pecinta sepak bola Tanah Air untuk menikmati pertandingan bersama. Beberapa netizen bahkan menyoroti larangan terhadap kegiatan nobar, menyebutnya sebagai langkah yang berlebihan dan membatasi kebebasan para penggemar sepak bola.

Dalam poin keenam surat pengumuman hak eksklusif MNC Group AFC U-23 Asian Cup 2024 ditegaskan kalau MNC Group melarang kegiatan on air dan off air termasuk nonton bareng tanpa persetujuan MNC Group.

“Bahwa pelanggaran terhadap larangan-larangan tersebut di ancam dengan sanksi pidana, dan denda sesuai Undang-undang yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tulis pengumuman MNC Group tersebut.

Soal ini, netizen menanggapinya secara beragam.

“Wajar karena MNC Group sepertinya sudah mengakuisisi hak siar dan hak komersial lainnya yang berkaitan dengan Asian Cup U-23. Sewajarnya pula kita menghormati itu seperti halnya ketika kita menuntut semua orang untuk menghargai hak cipta,” tulis warganet di akun X @Bambangelf.

Hal senada juga dituliskan warganet, Jul di alamat @aliksah.“Ini efeknya gak cuma sekedar mengingatkan yang ngadain nobar dengan skala besar atau yang komersil doang, tapi brand-brand lain yg suka ikut nebeng bikin konten terkait turnamen ataupun bikin kuis/giveaway. Tinggal diakalin aja jangan sebut nama turnamennya. 

Kemarin pas pildun juga pada ngakalin jadi Kuis Pesta Bola Dunia,” tulisnya.

Beberapa warganet lain menilai larangan MNC Group justru membuat susah pecinta sepak bola Tanah Air.“Mau nonton timnas malah susah gini,” tulis @belalangdanau.

“Gak ada masalah dari larangannya kecuali larangan nomor 6.Kita gak boleh nobar ???? are you serious?????Gue tau kalo itu mempengaruhi income MNC tapi c'mon masa sampe kita mau nonton bareng aja sampe diatur,” tulis @Frash_23.

Situasi ini juga menggugah diskusi tentang alternatif untuk tetap menikmati pertandingan tanpa melanggar ketentuan MNC Group. Ada yang mengusulkan untuk mengakali larangan tersebut dengan menghindari penyebutan nama turnamen atau menggelar kegiatan dengan skala yang lebih kecil.

Secara keseluruhan, kontroversi ini tidak hanya menyoroti konflik antara hak siar dan keinginan pecinta sepak bola, tetapi juga menimbulkan pertanyaan lebih luas tentang keseimbangan antara perlindungan hak-hak komersial dan kebebasan untuk menikmati olahraga secara bersama-sama.

(*)

#NobarTimnasIndonesia #PialaAsiaU23 #Sepakbola #Olahraga