Breaking News

Sri Wahyuni Akan Bisa Tidur Nyenyak Setelah Rumahnya Dibedah


D'On, Padang (Sumbar),-
Hidup di sepetak rumah yang hanya ada satu kamar tidur, adalah waktu yang panjang bagi Sri Wahyuni (32) menghabiskan harinya.

Seperti melihat senyum, canda, dan tawa kedua anaknya serta Sang Suami yang disayang dan dicintainya.

Sama halnya ketika panas di sepetak rumah yang ditempati, sekujur tubuh mengeluarkan keringat. Apalagi hujan, tatkala orang lain bisa tidur nyenyak, dirinya malah menampung curah air yang jatuh dari atas atap.

“Rumah yang saya tempati sudah 32 tahun ini, luasnya hanya sekitar 250 meter persegi. Hanya ada satu ruangan yang dibuat menjadi kamar. Di luar, ada dapur dan pelaratan memasak,” ucap Sri Wahyuni.

Meski berkekurangan dalam keadaan, menyerah tentulah bukan pilihan. Acap kali dirinya ingin bekerja, sebanyak itu pula terjadi penolakan terhadap kondisi badan.

“Saya ingin bekerja seperti berjualan kue kering, namun yang namanya penyakit tidak bisa kita duga. Saya lemah dalam tenaga dikarenakan penyakit,” jelasnya.

Dalam dialog dengan Diskominfo Padang, disampaikan oleh ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak itu, terkait tubuhnya yang sangat ringkih jika melakukan aktivitas berat.

“Di sepetak rumah ini, saya menginap bertiga. Saya dan suami serta anak laki-laki Chagil Junio Divory (10). Anak perempuan Jessica Nasya Divory (14), tidur dengan neneknya,” tambahnya.

Sebagai seorang ibu, menyerah terhadap hidup bukanlah pilihan utama. Masih ada cara lain, masih ada jalan untuk mencari kebahagian lainnya. Seperti memaksimalkan setiap momen yang ada.

“Alhamdulillah, meski suami bekerja serabutan. Anak saya masih bersekolah, meski kekurangan dalam pembiayaan,” cecarnya.

Manusia bisa membuat rencana, tapi kehendak Allah SWT adalah jawaban terbaik atas setiap doa dan harapan yang dilantunkan.

“Melalui program Semata atas bedah rumah yang diberikan oleh Wali Kota Padang Hendri Septa, Baznas Kota Padang, serta semua orang yang membantu kami. Saya mengucapkan terima kasih atas semua bantuan ini,” jelasnya.

Tuturnya tak akan menipu, getaran suaranya jelas pada telinga. Tertima kasih untuk hati yang sedia berbagi, untuk orang yang berbaik hati.

“Semoga dalam bedah rumah yang dibiayai sebesar Rp 25 juta, pembangunannya dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.

Di sisi lain, tubuh kecil Chagil Junio Divory (10), berjalan tegap dan riang sepanjang Plaza Andalas. Wajah polosnya tak bisa menutup rasa senang ketika diajak berbelanja. Dilihatnya, ditariknya baju yang ia suka. 

“Ini, mau,” ucap Chagil Junio Divory.

Sepasang alas kaki juga diberikan. Lagi, wajah polosnya tak luput dari rasa senang dan riang. Hingga seluruh keluarganya merasakan rasa senang atas hadiah yang diberikan.

Mobil iring-iringan Semata melaju di jalanan. Membawa perasaan gembira dari keluarga Syamsudir (37) itu. Seperti slogannya, Semalam di Rumah Wali Kota, keluarganya berkumpul utuh tanpa kekurangan satu dengan lainnya. 

(WE/MA/Havis/Charlie)


#BedahRumah #Semata #Padang