Breaking News

Bjorka Bobol 19 Juta Data, Ini Komentar BPJS Ketenagakerjaan


D'On, Jakarta,-
Melalui forum Breached pada Minggu (12/3/2023), akun atas nama Bjorka  mengeklaim memiliki data 19.564.922 anggota BPJS Ketenagakerjaan. Data itu terdiri dari nomor induk kependudukan (NIK), nama, email, nomor ponsel, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, pekerjaan, tempat bekerja dan lainnya.

Bjorka juga sengaja memberikan 100.000 data dari Provinsi Aceh sebagai sampel secara gratis.

Mario, seorang security researcher and open-source intelligence (Osint) enthusiast yang juga memberi komentar terhadap klaim Bjorka, mengungkapkan bahwa tidak semua data sampel tersebut cocok.

Karena tidak ada data pembanding BPJS Ketenagakerjaan, Mario mencari informasi nomor ponsel yang ada pada sampel data di getcontact/truecaller dan mencocokkan dengan nama. Ternyata ada beberapa data yang tidak cocok.

"Seandainya nomornya ganti, biasanya di getcontact masih ada nama pemilik lama. Nomor-nomor yang dicek ini tidak ada. Ada yang pada data sampel nama laki-laki namun nomornya nama perempuan dan sebaliknya," ujar Mario sambil menambahkan bahwa ia hanya melakukan pengecekan random dari beberapa nomor.

“Secara random search dari 100.000 sampel data yang bisa di-download itu ada beberapa data yang tidak match. Buat saya belum bisa 100% percaya (data tersebut),” kata Mario, Senin (13/3/2023) malam.

Utas Mario di Twitter mendapat tanggapan dari akun resmi BPJS Ketenagakerjaan. "Hai Sahabat. Kami sedang melakukan koordinasi dan investigasi terkait kebenaran informasi adanya peretasan data, bersamaan dengan itu kami juga melakukan peningkatan keamanan sistem teknologi informasi sebagai tindakan preventif. Tks. -Iqbal," demikian akun tersebut.

Keberadaan Bjorka menjadi perhatian bukan hanya publik melainkan juga pemerintah. Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan, pemerintah membentuk satuan tugas (satgas) terkait perlindungan data. Langkah itu ditempuh untuk menyikapi polemik pembobolan data oleh hacker Bjorka.

Data kependudukan yang diklaim telah berada dalam genggaman tangan Bjorka antara lain PeduliLindungi, pemilih dalam pemilu, My Pertamina dan bahkan surat menyurat Presiden Jokowi.

Peretas ini juga menjadi trending topic ketika membeberkan data pribadi pejabat di pemerintahan maupun parpol, seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Menkominfo Johnny G Plate, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan maupun Menko Polhukam Mahfud MD.

Peretas ini melakukan doxing atau menyebarkan informasi pribadi, seperti nama, nomor telepon, pekerjaan, nomor kartu keluarga, NIK, hingga ID vaksin. Sedangkan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian mengatakan klasifikasi serangan siber berupa pencurian data, seperti yang dilancarkan hacker Bjorka masih dalam kategori intensitas rendah.

(*)

#Hacker #Bjorka #BPJS #Data