Breaking News

IPW: Usut Kasus Ismail Bolong, Kapolri Baiknya Copot Komjen AA


D'On, Jakarta,-
Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santosa mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus (timsus) guna mengusut dugaan tentang setoran uang perlindungan pertambangan ilegal yang menyeret petinggi Polri berinisial AA.

Dugaan suap kepada perwira Polri berpangkat komjen itu mengemuka menyusul video tentang mantan polisi bernama Ismail Bolong yang mengaku menjadi pengepul batu bara dari tambang ilegal di wilayah Kalimantan Timur.

Ismail Bolong mengaku menyetorkan duit kepada Komjen AA guna memperoleh perlindungan bagi pertambangan batu bara ilegal.

Oleh karena itu, Sugeng meminta Jenderal Listyo Sigit menindaklanjuti pengakuan tersebut dengan membentuk timsus yang akan memeriksa Komjen AA.

"Untuk sementara, Kapolri segera menonaktifkan Komjen AA," kata Sugeng dalam keterangannya, Senin (7/11).

Memang akhirnya Ismail Bolong meminta maaf dengan pengakuannya yang viral itu.

Mantan polisi dengan pangkat terakhir ajudan inspektur satu (aiptu) itu mengaku tidak pernah bertemu Komjen AA untuk menyetorkan uang perlindungan.

Ismail mengatakan pengakuannya itu dibuat dalam kondisi di bawah tekanan pada Februari 2022.

Ismail mengaku ditekan oleh Hendra Kurniawan selaku kepala Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divpopam Polri pada saat itu.

Sugeng pun menduga permintaan maaf Ismail Bolong disebabkan adanya tekanan dari pihak tertentu kepada mantan anggota Polres Samarinda itu.

Namun, pengacara yang pernah menjadi sekjen Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) itu juga menduga video Ismail Bolong dijadikan senjata oleh Ferdy Sambo.

"Saat Ferdy Sambo menjadi Kadiv Propam, pengakuan Ismail Bolong itu disimpan sebagai alat sandera. Hal ini menjadi nyata saat kelompok Ferdy Sambo masuk jurang dengan adanya kasus Duren Tiga," ujar Sugeng.

(cr3/jpnn)

#IsmailBolong #Korupsi #Polri #IPW