Dirgantaraonline || portal berita

D'On, Jakarta,-  Polisi menyebut kasus pemukulan yang dilakukan kakek berinisial SK alias Suud (70) terhadap imam Masjid Ar Rahman, Jatiwaringin, Pondok Gede, Bekasi telah diselesaikan secara kekeluargaan. Alasannya, karena tindakan pelaku tersebut dipastikan karena akibat gangguan saraf yang dideritanya. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan memastikan perbuatan pelaku murni karena gangguan penyakit. Bukan karena niat tertentu. "Ada gangguan saraf kepada yang bersangkutan sehingga melakukan perbuatan itu. Kami juga mengambil keterangan, tidak ada maksud tertentu di dalam penyerangan itu," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (4/12/2022). Riwayat penyakit pelaku, kata Zulpan, juga dibuktikan dengan surat hasil pemeriksaan dokter. "Ada riwayat gangguan jiwa dan ini dibuktikan juga ada dokter dan rumah sakit kepada yang bersangkutan menjalani perawatan," jelasnya. Diduga Gangguan Jiwa Sebelumnya, Zulpan sempat menyebut kakek Suud y

D'On, Pekanbaru (Riau),- Pelaku pemukulan imam masjid di Pekanbaru, Riau, telah diamankan polisi. Pelaku bernama Dani Ariawan (DA). Pria berusia 41 tahun itu merupakan warga yang tinggal di dekat Masjid Baitul Ar’sy, tepatnya di Jalan Srikandi komplek Perumahan Wadya Graha I, Blok A, Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya, Kota Pekanbaru, Riau. Dani Ariawan pukul imam masjid, Juhri Asyari yang sedang memimpin salat Subuh berjamaah di Masjid Masjid Baitul Ar’sy. Informasi yang beredar, DA disebut-sebut mengalami gangguan kejiwaan. Ia pernah dirawat di rumah sakit jiwa dan dinyatakan sudah sembuh. DA mengantongi kartu rumah sakit jiwa. Namun hingga saat ini belum ada penjelasan resmi terkait kepemilikan RSJ milik DA. Hingga kini, kepolisian pun belum menyatakan DA mengidap gangguan jiwa. Polisi masih mendalami motif DA memukul imam masjid. Pengakuan Imam Masjid Imam Masjid Baitul Arsy, Juhri Asyari tak pernah menyangka akan menjadi korban pemukulan saat memimpin salat.