Breaking News

Update Korban Bencana Sumatera: 1.016 Jiwa Meninggal Dunia, 212 Orang Masih Hilang

Sebuah boneka yang terbawa hanyut akibat banjir di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (11/12/2025).

D'On, Jakarta 
— Tragedi bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera terus meninggalkan luka mendalam. Hingga Minggu (14/12), jumlah korban jiwa akibat rangkaian bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kembali bertambah. Data terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, total korban meninggal dunia kini mencapai 1.016 jiwa, meningkat 10 orang dibandingkan laporan sehari sebelumnya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa penambahan korban jiwa tersebut berasal dari hasil pencarian intensif tim SAR di lapangan.

“Hasil pencarian dan pertolongan hari ini bertambah 10 jasad yang ditemukan. Rinciannya, 9 korban ditemukan di Aceh dan 1 korban di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Sehingga total korban meninggal yang sebelumnya tercatat 1.006 jiwa, hari ini menjadi 1.016 jiwa,” ujar Abdul dalam keterangan resminya, Minggu (14/12).

Dinamika Data Korban: Identifikasi By Name By Address

Di tengah bertambahnya jumlah korban meninggal dunia, BNPB juga mencatat penurunan jumlah korban hilang, yang kini berada di angka 212 orang. Abdul menegaskan bahwa perubahan data tersebut merupakan bagian dari proses verifikasi dan identifikasi ketat yang dilakukan secara berkelanjutan.

Ia menjelaskan bahwa data korban hilang tidak selalu berbanding lurus dengan temuan jenazah di lapangan.

“Kenapa tidak selalu sinkron? Kalau korban meninggal bertambah 10, tidak otomatis korban hilang berkurang 10. Karena data korban hilang juga dipengaruhi oleh proses identifikasi lanjutan. Misalnya, korban yang sebelumnya sudah ditemukan ternyata setelah dikonfirmasi bukan berasal dari wilayah yang dilaporkan sebelumnya, atau tercatat ganda,” jelasnya.

BNPB, kata Abdul, menerapkan prinsip identifikasi by name by address untuk memastikan setiap data korban benar-benar akurat dan tidak tumpang tindih antarwilayah.

“Hal-hal dinamis seperti ini masih terus kami dapati di lapangan. Tujuannya agar pencatatan benar-benar sesuai dengan identifikasi by name by address di masing-masing kabupaten dan kota,” tambahnya.

Jumlah Pengungsi Menurun, Verifikasi Terus Dilakukan

Selain korban jiwa, BNPB juga melaporkan adanya penurunan jumlah pengungsi. Jika sehari sebelumnya tercatat 654 ribu orang mengungsi, kini jumlah tersebut berkurang menjadi 624.670 jiwa.

Namun, Abdul menegaskan bahwa penurunan angka ini belum sepenuhnya menunjukkan kondisi normal.

“Kami masih terus mengonfirmasi apakah pengurangan ini karena warga sudah benar-benar kembali ke rumah masing-masing, atau hanya berpindah dari pengungsian terpusat ke pengungsian mandiri,” katanya.

Menurutnya, banyak warga yang meski tidak lagi tinggal di lokasi pengungsian resmi, masih sangat bergantung pada bantuan logistik, dapur umum, dan suplai pangan dari pemerintah serta relawan.

“Statusnya mungkin tidak lagi tercatat sebagai pengungsi di pos utama, tetapi mereka tetap bergantung pada suplai makanan dan bantuan. Ini yang terus kami pastikan agar tidak ada kebutuhan dasar masyarakat terdampak yang terlewat,” ujar Abdul.

Fokus Pemerintah: Keselamatan, Logistik, dan Akurasi Data

BNPB menegaskan bahwa hingga saat ini, fokus utama pemerintah bersama seluruh unsur penanggulangan bencana adalah pencarian korban hilang, pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, serta akurasi data sebagai dasar pengambilan kebijakan lanjutan.

“Kami memastikan angka-angka ini benar-benar valid, karena dari sinilah perencanaan bantuan pangan, kesehatan, dan pemulihan kehidupan masyarakat terdampak bisa berjalan tepat sasaran,” pungkas Abdul.

Di tengah angka-angka statistik yang terus bergerak, tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi ribuan keluarga di Sumatera. Proses pencarian masih berlangsung, sementara harapan terus dipanjatkan agar korban hilang segera ditemukan dan para penyintas dapat kembali menjalani kehidupan dengan aman dan bermartabat.

(K)

#UpdateKorbanBencanaSumatera #BNPB #BanjirSumatera