Breaking News

Update Korban Banjir & Longsor di Sumatera: Korban Tewas Tembus 836 Jiwa, 509 Orang Masih Hilang

Sejumlah bangunan rusak pascabanjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Kamis (4/12/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

D'On, Jakarta —
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru mengenai bencana banjir dan longsor yang menghantam tiga provinsi di Sumatra Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Hingga Jumat (5/12), jumlah korban meninggal dunia melonjak tajam menjadi 836 jiwa, sementara 509 orang masih dinyatakan hilang.

Angka ini menempatkan bencana hidrometeorologi tersebut sebagai salah satu yang paling mematikan dalam satu dekade terakhir di Indonesia.

Korban Terbanyak dari Sumatera Utara

BNPB menyebutkan, Sumatera Utara menjadi wilayah dengan korban meninggal terbanyak, disusul Provinsi Aceh dan kemudian Sumatera Barat. Tingginya curah hujan ekstrem dan struktur tanah labil membuat longsor terjadi beruntun di sejumlah titik, terutama di kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai.

Sementara itu, jumlah korban luka tercatat menembus 2.700 orang, mayoritas akibat tertimbun material longsor, terseret arus banjir, serta cedera saat evakuasi mandiri.

Pejabat BNPB menyampaikan bahwa pendataan masih berlangsung karena sejumlah wilayah terpencil belum sepenuhnya dapat dijangkau akibat akses jalan terputus dan jembatan ambruk.

10,5 Ribu Rumah Rusak, 51 Kabupaten/Kota Terdampak

Kerusakan infrastruktur dan pemukiman juga meluas. Data BNPB menunjukkan 10.500 unit rumah rusak, tersebar di 51 kabupaten/kota. Banyak di antaranya dinyatakan rusak berat dan tak lagi layak huni.

Selain rumah warga, sejumlah fasilitas vital juga mengalami kerusakan signifikan:

Rincian Kerusakan Infrastruktur

  • Fasilitas umum: 536 unit
  • Fasilitas kesehatan: 25 unit
  • Fasilitas pendidikan: 326 unit
  • Rumah ibadah: 185 unit
  • Gedung/kantor: 115 unit
  • Jembatan putus: 295 unit

Dengan banyaknya jembatan yang ambruk, sejumlah daerah kini terisolasi. Bantuan hanya bisa dikirim menggunakan helikopter atau melalui jalur air yang aman.

BNPB Kirimkan Bantuan Tahap Awal

Untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak, BNPB telah menyalurkan sejumlah bantuan darurat.

Bantuan yang Telah Didistribusikan

  • Sembako: 4.400 paket
  • Pakaian: 67 koli
  • Matras: 1.100 lembar
  • Tenda pengungsi: 40 unit
  • Perangkat internet Starlink: 49 set

Perangkat Starlink diprioritaskan untuk daerah terpencil yang mengalami blackout komunikasi total, agar proses koordinasi evakuasi dan penyaluran bantuan dapat berlangsung lebih cepat dan terarah.

Evakuasi dan Pencarian Korban Masih Berlanjut

Tim SAR gabungan masih bekerja siang-malam, berpacu dengan waktu serta kondisi cuaca yang tidak menentu. Gelombang hujan susulan membuat proses evakuasi kerap dihentikan sementara karena risiko longsor susulan.

Sementara itu, ribuan warga kini mengungsi di berbagai titik pos darurat. Kebutuhan mendesak mencakup air bersih, selimut, obat-obatan, dan layanan kesehatan.

Peringatan Cuaca: Potensi Hujan Ekstrem Masih Tinggi

BMKG memperingatkan bahwa potensi hujan lebat masih dapat terjadi dalam beberapa hari ke depan akibat fenomena atmosfer yang memicu pertumbuhan awan konvektif di wilayah barat Indonesia. Pemerintah daerah diminta tetap waspada dan melakukan pemantauan ketat di daerah rawan banjir dan longsor.

Tragedi yang Meninggalkan Luka Mendalam

Dengan korban ratusan jiwa dan ratusan lainnya masih hilang, bencana ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Sumatra. Pemerintah pusat telah menyatakan siap menambah personel dan logistik jika dibutuhkan, sembari memastikan proses rehabilitasi jangka panjang segera direncanakan.

(K)

#BanjirSumatera #Peristiwa #BNPB #UpdateKorbanBanjirSumatera