Breaking News

Solidaritas Tanpa Batas dari Dharmasraya: 2,5 Ton Beras, Rp100 Juta Donasi, dan Kehangatan Kemanusiaan untuk Tanah Datar

Kabupaten Dharmasraya Bantu Korban Banjir dan Longsor di Tanah Datar 

D'On, Tanah Datar
- Tanah Datar masih berduka. Aroma lumpur basah dan dedaunan yang rontok masih tercium di sepanjang jalan Nagari Sumpur, salah satu wilayah yang paling parah diterjang bencana hidrometeorologi. Di tengah kepedihan itu, roda-roda truk pengangkut bantuan tiba perlahan. Bak truk yang sebelumnya kosong kini sarat dengan harapan—karung-karung beras, kardus logistik, dan uluran tangan dari ribuan hati yang peduli.

Pada Sabtu, 6 Desember 2025, rombongan Pemerintah Kabupaten Dharmasraya datang membawa lebih dari sekadar bantuan. Mereka membawa pesan kuat: Sumatera Barat tidak berjalan sendiri menghadapi bencana.

Dari Hati Dharmasraya untuk Tanah Datar

Gerakan Dharmasraya Peduli Bencana, yang digerakkan langsung oleh Bupati Dharmasraya Annisa Suci Ramadhani, telah menghimpun 2,5 ton beras dan dana Rp100 juta dari berbagai elemen masyarakat. Mulai dari guru, siswa, ASN, hingga komunitas kemanusiaan semuanya menyatu dalam satu semangat: membantu saudara yang tengah diuji.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, di dua lokasi: Posko Utama Bencana Alam Tanah Datar di Batu Taba serta wilayah terdampak di Nagari Sumpur, Kecamatan Batipuh Selatan.

Di posko, tumpukan karung beras dan paket logistik terus dipindahkan ke dalam gudang. Petugas berpakaian rompi oranye bekerja cepat, sementara warga setempat menyaksikan dengan sorot mata penuh lega.

Ini bukan hanya bantuan. Ini bukti bahwa Dharmasraya hadir bersama kami,” ujar Wakil Bupati Tanah Datar Muhammad Fadly, penuh haru saat menerima bantuan tersebut. Ia menegaskan bahwa dukungan logistik dan dana itu menjadi nafas tambahan bagi warga yang kehilangan banyak hal dalam sekejap: pakaian, makanan, bahkan tempat berteduh.

Bantuan dari Banyak Tangan, untuk Banyak Harapan

Wakil Bupati Dharmasraya, Leli Arni, menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan hasil kolaborasi besar. Pemerintah daerah, instansi vertikal, guru, pelajar, komunitas masyarakat, hingga lembaga kemanusiaan bergerak serempak.

Semua ini dilakukan atas arahan Ibu Bupati Annisa. Beliau meminta agar kita tidak hanya hadir saat berita bencana mencuat, tapi sampai warga benar-benar pulih,” tuturnya.

Bantuan yang disalurkan bukan hanya sembako standar. Ada mie instan, minyak goreng, gula, air mineral, susu kaleng, sarden, kopi, roti, pop mie, makanan ringan, hingga pakaian layak pakai kebutuhan yang mungkin terlihat kecil, tetapi sangat berarti di saat hidup mendadak porak poranda.

Dari Baznas Dharmasraya, dukungan juga mengalir dalam bentuk satu ton beras dan dana Rp10 juta, diserahkan langsung oleh Ketua Baznas, Z. Lubis.

Nagari Sumpur: Ketika Beratnya Bencana Berjumpa dengan Ringannya Uluran Tangan

Di Nagari Sumpur, pemandangan kehancuran masih terlihat jelas. Material longsor menutupi jalan, batang kayu berserakan, dan beberapa rumah tampak seperti tersapu dari pondasinya. Wilayah ini menjadi salah satu titik yang paling membutuhkan bantuan cepat.

Dharmasraya menerjunkan satu unit ekskavator untuk mempercepat pembersihan material bencana dan membuka akses yang masih terputus. Setiap gerakan bucket ekskavator seperti membuka jalan baru bagi warga: jalan menuju sekolah, pasar, dan kehidupan yang perlahan ingin kembali normal.

Selain itu, posko kesehatan juga didirikan. Satu unit ambulans, mobil promosi kesehatan, dan 10 tenaga medis disiagakan selama lima hari untuk memberikan layanan kesehatan darurat. Obat-obatan, vitamin, hingga pemeriksaan keluhan pasca trauma dilakukan dari tenda ke tenda.

Ini sangat membantu. Banyak warga yang mulai demam, batuk, dan kelelahan karena tinggal di pengungsian,” ungkap salah satu tenaga medis yang bertugas.

Sore ketika Solidaritas Menjadi Cahaya

Di bawah langit Tanah Datar yang mulai meredup, penyerahan bantuan berlangsung dengan penuh kehangatan. Para pejabat dari Dharmasraya turut hadir: Asisten Administrasi Umum Nofriadi Roni Puska, Kepala Dinas Sosial Martin Efendi, Kepala Dinas Kesehatan Yosta Defina, Kalaksa BPBD Suherman Junaidi, hingga jajaran Diskominfo dan PUPR. Mereka tidak sekadar hadir; mereka turun langsung memastikan bantuan diterima dengan layak.

Setiap bungkusan yang berpindah tangan seolah menjadi pengingat bahwa di tengah bencana yang memisahkan jarak, kemanusiaanlah yang kembali menyatukan.

Bupati Annisa Suci Akan Serahkan Bantuan Tambahan Rp441 Juta

Gerakan solidaritas ini belum selesai. Menurut rencana, Bupati Annisa Suci Ramadhani akan menyerahkan bantuan tambahan senilai Rp441 juta di Posko Bencana Sumbar pada Minggu (7/12/2025). Langkah ini menjadi penegasan bahwa Dharmasraya tidak hanya menolong sekali, tapi terus mendampingi sampai masa kritis benar-benar terlewati.

Lebih dari Sekadar Bantuan Ini Tentang Rasa yang Sama

Dari 2,5 ton beras, belasan jenis logistik, hingga ratusan juta rupiah bantuan, ada satu hal yang jauh lebih besar: solidaritas. Sebuah kekuatan yang membuat satu daerah bangkit membantu daerah lain, sebuah rasa yang melampaui batas administratif dan politik.

Di tengah abu bencana dan kabut duka, Dharmasraya hadir sebagai tangan yang menuntun Tanah Datar untuk kembali berdiri.

Dan pada hari itu, di Tanah Datar, kita tidak hanya melihat bantuan kita melihat Sumatera Barat yang tidak pernah kehilangan hati.

(Papa Juan)

#BanjirSumbar #BantuanBanjirSumbar