Korban Meninggal Akibat Bencana di Sumatera Tembus 1.138 Orang, Ratusan Ribu Warga Masih Mengungsi

Korban meninggal bencana sumatera (foto: BNPB)
D'On, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat rangkaian bencana yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera telah mencapai 1.138 orang. Hingga saat ini, 163 jiwa lainnya masih dinyatakan hilang dan terus dilakukan upaya pencarian oleh tim gabungan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan data tersebut dalam konferensi pers virtual pada Sabtu (27/12/2025). Ia menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil pemutakhiran terakhir dari laporan pemerintah daerah dan tim di lapangan.
“Korban jiwa meninggal dunia tercatat sebanyak 1.138 orang. Sementara korban yang masih dinyatakan hilang berjumlah 163 jiwa,” ujar Abdul Muhari.
Upaya Pencarian Masih Berlangsung, Namun Tantangan Kian Besar
Abdul Muhari menegaskan bahwa tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, relawan, serta unsur pemerintah daerah masih terus melakukan pencarian terhadap korban hilang. Operasi dilakukan dengan berbagai metode, baik penyisiran darat, penggunaan alat berat, hingga pemantauan di lokasi-lokasi terdampak paling parah.
Namun demikian, berdasarkan evaluasi teknis dan kondisi lapangan, peluang menemukan korban di area permukiman dan pusat aktivitas masyarakat dinilai semakin kecil.
“Tim SAR gabungan menyampaikan bahwa kemungkinan masih adanya jasad di lokasi permukiman dan pusat aktivitas warga saat ini sangat kecil,” jelasnya.
Kondisi medan yang sulit, material bencana yang menumpuk, serta faktor cuaca menjadi kendala utama dalam proses pencarian. Meski begitu, operasi tetap dilanjutkan sesuai dengan prosedur dan batas waktu yang telah ditetapkan.
Ratusan Ribu Warga Terpaksa Mengungsi
Tak hanya menimbulkan korban jiwa, bencana ini juga berdampak besar terhadap kehidupan masyarakat. BNPB mencatat hingga saat ini sebanyak 449.846 orang masih berada di pengungsian, tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Sumatera.
Para pengungsi menempati posko darurat, gedung sekolah, rumah ibadah, hingga tenda-tenda pengungsian yang disiapkan pemerintah. Kebutuhan dasar seperti logistik, air bersih, layanan kesehatan, dan dukungan psikososial menjadi fokus utama penanganan darurat.
BNPB bersama kementerian/lembaga terkait terus menyalurkan bantuan, termasuk makanan siap saji, selimut, obat-obatan, serta layanan kesehatan bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Pemerintah Imbau Kewaspadaan dan Penguatan Mitigasi
Dalam kesempatan yang sama, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
BNPB juga menekankan pentingnya penguatan mitigasi bencana, penataan wilayah yang lebih aman, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat guna mengurangi risiko dan dampak bencana di masa mendatang.
Tragedi ini menjadi pengingat akan besarnya tantangan kebencanaan di Indonesia, sekaligus urgensi kolaborasi semua pihak dalam membangun ketangguhan bangsa menghadapi bencana.
(*)
#BNPB #UpdateKorbanBencanaSumatera #Nasional