Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo, Gelombang Tinggi dan Mesin Mati Jadi Pemicu; Empat Turis Spanyol Masih Hilang

Ilustrasi Kapal Tenggelam
D'On, Labuan Bajo, NTT — Insiden kecelakaan laut kembali mengguncang kawasan wisata super prioritas Labuan Bajo. Sebuah kapal wisata semi pinisi, KM Putri Sakinah, dilaporkan tenggelam di Perairan Pulau Padar, Taman Nasional Komodo, Jumat (26/12/2025) malam, akibat diterjang gelombang tinggi secara tiba-tiba dan mengalami mati mesin. Peristiwa ini menyebabkan empat wisatawan asing asal Spanyol hingga kini masih dinyatakan hilang.
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengungkapkan, kondisi cuaca ekstrem menjadi faktor utama dalam kecelakaan tersebut. Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menjelaskan bahwa gelombang yang terjadi bukan gelombang biasa.
“Ketinggian gelombang di lokasi kejadian berupa swell atau gelombang tinggi yang datang mendadak, mencapai 2 hingga 3 meter. Fenomena ini terjadi dalam waktu yang relatif singkat, sekitar 30 menit sampai satu jam, namun sangat berbahaya bagi pelayaran,” ujarnya, Sabtu (27/12/2025).
Situasi semakin memburuk ketika kapal mengalami mati mesin di tengah gelombang tinggi. Tanpa daya dorong dan kendali penuh, kapal akhirnya tidak mampu bertahan dan perlahan tenggelam di perairan yang dikenal memiliki arus kuat tersebut.
11 Orang di Atas Kapal, 7 Selamat
Saat kejadian, KM Putri Sakinah mengangkut 11 orang, terdiri dari:
- 6 wisatawan asing berkewarganegaraan Spanyol
- 4 anak buah kapal (ABK)
- 1 pemandu wisata (tour guide)
Tim SAR gabungan yang bergerak cepat berhasil mengevakuasi 7 orang dalam kondisi selamat, yakni seluruh awak kapal, satu pemandu wisata, dan dua wisatawan asing. Namun, empat wisatawan lainnya terseret arus dan hingga kini belum ditemukan.
“Yang berhasil diselamatkan berjumlah tujuh orang. Sementara empat penumpang lainnya masih dalam pencarian,” jelas Stephanus.
Pencarian Intensif, 40 Personel Dikerahkan
Upaya pencarian langsung dilakukan sejak malam kejadian. Pada hari pertama, tim SAR gabungan melakukan penyisiran di radius sekitar 1 nautical mile selama tiga jam, namun hasilnya masih nihil.
Memasuki hari kedua pencarian, operasi diperluas dengan mengerahkan sekitar 40 personel dari berbagai instansi, antara lain:
- KSOP Labuan Bajo
- Basarnas
- Baharkam Mabes Polri
- Ditpolairud Polda NTT
- Polairud Polres Manggarai Barat
- Lanal Labuan Bajo
- Potensi maritim dari asosiasi pemilik kapal wisata
- Tim penyelam dari Persatuan Penyelam Profesional Komodo (P3KOM)
Sebanyak tujuh alat utama laut dikerahkan untuk mendukung pencarian, termasuk kapal patroli dan peralatan selam.
“Kurang lebih ada tujuh alut dengan hampir 40 personel yang kami turunkan langsung ke lapangan,” kata Stephanus, dikutip dari Antara.
Sebagai langkah antisipasi apabila cuaca kembali memburuk, pos Balai Taman Nasional Komodo (TNK) di Pulau Padar disiapkan sebagai shelter atau tempat menginap bagi tim SAR gabungan.
Perjalanan Wisata yang Berujung Tragedi
Sebelum kecelakaan terjadi, KM Putri Sakinah diketahui menjalani rute wisata reguler di kawasan TNK. Kapal bertolak dari Labuan Bajo menuju Pulau Kalong untuk menikmati panorama kelelawar saat senja.
Usai dari Pulau Kalong, kapal melanjutkan perjalanan ke Pulau Padar, tempat para wisatawan dijadwalkan melakukan trekking pada Sabtu pagi. Namun, di tengah perjalanan itulah kapal diterjang gelombang tinggi hingga akhirnya tenggelam.
Identitas Empat Korban Masih Hilang
Empat wisatawan asal Spanyol yang hingga kini masih dalam pencarian oleh Tim SAR gabungan adalah:
- Martin Carreras Fernando
- Martin Garcia Mateo
- Martines Ortuno Maria Lia
- Martinez Ortuno Enriquejavier
Pihak berwenang menegaskan pencarian akan terus dilakukan secara maksimal dengan mempertimbangkan keselamatan tim di lapangan serta kondisi cuaca di perairan Labuan Bajo yang masih fluktuatif.
Insiden ini kembali menjadi peringatan serius terkait keselamatan pelayaran wisata di kawasan Labuan Bajo, khususnya di tengah cuaca laut yang sulit diprediksi. Pemerintah dan otoritas maritim diharapkan memperketat pengawasan serta kesiapan kapal wisata demi mencegah tragedi serupa terulang.
(L6)
#Peristiwa #KapalTenggelam