Bencana Banjir di Sumbar Bikin Prabowo Geram: “Maling Uang Rakyat, Saya Sikat!”

Presiden Prabowo Subianto Tinjau Lokasi Banjir Sumatera Barat
D'On, Sumatera Barat - Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan garis keras pemerintahannya soal pengelolaan kekayaan negara. Di hadapan para penyintas banjir di Padang Pariaman, Sumatra Barat, Prabowo menyampaikan pesan tegas: setiap rupiah milik rakyat harus kembali ke rakyat, tanpa celah bagi para pelaku korupsi merampok anggaran negara.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah suasana duka dan kelelahan masyarakat setelah banjir besar yang melanda sejumlah wilayah Sumatra Barat. Di lokasi pengungsian yang masih dipenuhi lumpur dan aroma tanah basah, Prabowo menyampaikan permintaan pamit karena harus kembali mengawasi pengelolaan anggaran di pusat.
“Saya pamit, mengecek tempat lain. Yang penting, saya harus mengelola di pusat supaya kekayaan negara benar-benar untuk rakyat. Supaya tidak ada kebocoran, tidak ada maling-maling yang mencuri uang rakyat.”
Pernyataan itu disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (1/12/2025).
Warga Dukung Langkah Tegas: ‘Sikat, Pak!’
Di tengah penjelasannya tentang upaya pemerintah mengamankan anggaran, Prabowo melontarkan pertanyaan yang langsung memantik respons keras dari para warga.
“Kalian suka enggak kalau saya sikat itu maling-maling semua?”
Warga yang berkumpul sontak berteriak kompak:
“Hidup Prabowo!”
Presiden lalu menegaskan bahwa hasil penindakan terhadap setiap kasus korupsi akan diprioritaskan untuk program kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat terdampak bencana.
“Uang yang mereka curi nanti kita alirkan semua ke rakyat.”
Ajakan untuk Bersatu Hadapi Masa Sulit
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menekankan bahwa pemerintahannya berdiri di barisan paling depan untuk memastikan perlindungan dan pemulihan bagi masyarakat. Ia menyebut negara tidak boleh abai, terlebih saat bencana menghantam kelompok rentan.
“Pemerintah RI adalah milik rakyat. Kita bekerja untuk rakyat, kita berbakti untuk rakyat. Kita akan mengelola kekayaan negara supaya bisa membantu rakyat.”
Ia mengajak masyarakat tetap saling menopang, menguatkan, dan tidak melepaskan tangan satu sama lain saat situasi masih belum pulih sepenuhnya. Suasana haru muncul ketika Prabowo menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban yang kehilangan orang terkasih.
“Saya turut berduka cita. Saya berdoa bapak-ibu tabah. Kita satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara memikul beban sendirian.”
Peringatan soal Perubahan Iklim: Daerah Harus Bersiap
Setelah meninjau lokasi bencana di Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, Prabowo kembali menegaskan satu hal yang menurutnya tidak lagi bisa dinegosiasikan: perubahan iklim nyata dan semakin ekstrem.
Ia meminta seluruh kepala daerah memperkuat sistem mitigasi, mulai dari tata ruang, pengelolaan daerah aliran sungai, hingga kesiapsiagaan ketika cuaca ekstrem melanda.
“Yang di daerah harus siap menghadapi kondisi perubahan iklim. Dampaknya berpengaruh, dan kita harus siap.”
Menurut Prabowo, pemerintah pusat maupun daerah harus berfungsi sepenuhnya sebagai penjaga lingkungan, termasuk memperbaiki ekosistem yang telah rusak dan memperkuat infrastruktur penahan bencana.
“Pemerintahan harus benar-benar berfungsi menjaga lingkungan, mengantisipasi kondisi di masa depan.”
Situasi Mulai Membaik, Namun Pemantauan Berlanjut
Prabowo menyebut cuaca di sejumlah wilayah Sumatra mulai berangsur stabil. Penanganan darurat mulai dari evakuasi, distribusi makanan, air bersih, hingga layanan kesehatan terus berjalan.
“Kita monitor terus. Saya kira situasi membaik, kondisi sekarang sudah cukup membaik.”
Meski demikian, pemerintah masih menyiagakan tim di lapangan mengantisipasi potensi susulan, terutama di wilayah perbukitan dan aliran sungai.
(*)
#BanjirSumbar #PrabowoSubianto #BencanaAlam