Truk Terguling di Sitinjau Lauik, Jalur Macet hingga 4 Kilometer: Petugas Bekerja Semalam Suntuk Atur Lalu Lintas

Satu Unit Truk Terguling di Kawasan Sitinjau Lauik pada Senin (10/11/2025) pagi (Dok: Riko Adrian)
D'On, Padang – Jalur Sitinjau Lauik, yang dikenal dengan tanjakan ekstrem dan tikungan tajamnya, kembali menjadi sorotan. Sejak Minggu malam (9/11) hingga Senin siang (10/11), kawasan ini lumpuh total akibat dua insiden yang terjadi hampir bersamaan: satu unit mobil mogok dan sebuah truk yang terguling di kawasan Panorama Dua, Kelok S, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang.
Akibat peristiwa tersebut, kemacetan panjang mengular hingga empat kilometer. Ribuan kendaraan dari arah Padang menuju Solok dan sebaliknya terjebak berjam-jam di jalur menanjak itu.
Jalur Ekstrem yang Uji Kesabaran dan Ketangguhan Pengemudi
Kondisi geografis Sitinjau Lauik memang tak ramah bagi kendaraan besar. Selain sempit dan berkelok, jalur ini memiliki tanjakan curam yang menjadi “ujian” bagi sopir truk dan bus. Sedikit saja kendaraan kehilangan tenaga, maka potensi tergelincir atau terguling sangat besar.
Itulah yang terjadi Minggu malam. Sebuah truk bermuatan berat diduga kehilangan kendali saat menanjak. Truk itu akhirnya terguling di tengah jalur utama, tepat di salah satu tikungan tajam Panorama Dua. Tak lama berselang, satu unit mobil pribadi juga mengalami mogok di lokasi yang sama, membuat arus lalu lintas kian kacau.
Petugas Bekerja Tanpa Henti di Tengah Malam
Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Sosmedya mengatakan, begitu menerima laporan adanya kemacetan, pihaknya langsung menurunkan lebih dari 15 personel untuk mengatur lalu lintas. Para petugas ini harus berjibaku di lokasi yang minim penerangan dan penuh risiko, terutama karena kendaraan besar masih berusaha menanjak dan melintas secara bergantian.
“Mobil mogok dan truk terguling di Panorama Dua menjadi penyebab utama kemacetan. Petugas sudah bekerja keras sejak semalam untuk mengurai arus lalu lintas,” kata Kompol Sosmedya, Senin (10/11).
Tak hanya dari Polsek Lubuk Kilangan, personel Satlantas Polresta Padang dan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Sumbar juga turut diterjunkan untuk membantu pengaturan di lapangan. Mereka membuat sistem buka-tutup jalur agar kendaraan dari dua arah bisa melintas secara bergantian, meski dengan kecepatan merayap.
Evakuasi Terkendala Jalur Sempit dan Medan Curam
Proses evakuasi truk terguling bukan perkara mudah. Medan yang sempit, tanjakan curam, serta arus kendaraan yang padat membuat alat berat sulit masuk. Petugas harus mengatur lalu lintas sambil menunggu kedatangan derek besar untuk menarik badan truk dari posisi miring.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemilik truk agar proses evakuasi bisa segera selesai. Target kami, jalur Sitinjau Lauik kembali normal secepatnya,” tambah Sosmedya.
Hingga Senin menjelang siang, proses evakuasi masih berlangsung. Sebagian petugas bahkan belum beristirahat sejak malam sebelumnya. Keringat bercucuran, tapi tugas di medan berbahaya itu tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab.
Imbauan untuk Pengendara: Waspada dan Bersabar
Polisi mengimbau masyarakat yang hendak melintasi Sitinjau Lauik untuk lebih berhati-hati dan memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama bagi pengemudi truk dan bus yang membawa muatan berat.
“Bagi pengendara yang tidak mendesak, sebaiknya menunda perjalanan sementara waktu sampai jalur benar-benar normal,” ujar Kapolsek.
Kawasan Sitinjau Lauik memang menjadi jalur vital penghubung Padang–Solok, namun juga dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di Sumatera Barat. Hampir setiap tahun, insiden kendaraan terguling atau rem blong terjadi di kawasan ini, menjadi pengingat betapa pentingnya kehati-hatian dan kesiapan kendaraan sebelum menaklukkan jalur berliku di tepi perbukitan itu.
(Mond)
#Peristiwa #Kecelakaan #SitinjauLauik #Padang