Breaking News

Terkuak: Hubungan Gelap AKBP B dan Dosen Cantik Dwinanda Linchia Levi di Balik Kematian Misterius Tanpa Busana

Polisi Berpangkat AKBP Ditetapkan Langgar Etik Profesi dalam Kasus Tewasnya Dosen Untag

D'On,.Semarang
- Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi, dosen muda Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang, semakin menyeret nama seorang perwira polisi. Setelah beberapa hari menjadi teka-teki publik, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah akhirnya membeberkan fakta mengejutkan: AKBP Basuki (56) ternyata memiliki hubungan asmara tanpa ikatan pernikahan yang sah dengan korban, yang ditemukan meninggal dalam kondisi tak berbusana di sebuah kamar indekos-hotel di Semarang.

Pengungkapan ini disampaikan langsung oleh Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, dalam gelar perkara resmi pada Rabu (19/11/2025). Ia menegaskan bahwa hubungan tersebut melanggar kode etik profesi Polri dan menjadi dasar ditempatkannya AKBP B dalam penempatan khusus.

“Langkah ini dilakukan agar proses pemeriksaan berjalan objektif, transparan, dan sesuai ketentuan. Tidak ada pengecualian dalam penegakan aturan,” ujar Saiful dengan nada tegas.

Keputusan itu menegaskan komitmen Polda Jateng untuk tidak memberi ruang bagi pelanggaran etik, sekalipun dilakukan oleh perwira dengan pangkat menengah.

Misteri Kematian Sang Dosen: Tanpa Busana, Sekamar dengan Perwira Polisi

Dwinanda Linchia Levi (35) ditemukan tak bernyawa pada Senin pagi (17/11/2025), di kamar 210 sebuah indekos-hotel di Jalan Telaga Bodas Raya, Semarang. Kondisinya tanpa busana, dan bersama seorang polisi, yang kemudian diketahui adalah AKBP B.

Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa:

  • Korban telah tinggal di indekos-hotel itu selama dua tahun.
  • Dua hari sebelum meninggal, ia mengalami kondisi medis serius: tekanan darah mencapai 190, gula darah menembus 600.
  • Setelah dirawat dua hari beruntun, ia kembali ke kamar kosnya.
  • Malam sebelum ditemukan tewas, korban meminta tubuhnya dibaluri minyak kayu putih karena merasa tidak enak badan.
  • Keesokan paginya sekitar pukul 05.30 WIB, Dwinanda ditemukan tidak bernyawa.
  • Laporan ke polisi dilakukan sekitar pukul 07.00 WIB, oleh AKBP B sendiri.

Keberadaan perwira polisi itu di kamar korban menjadi sorotan utama. Mengapa seorang anggota Dalmas, yang tidak bertugas dalam urusan kriminal, berada di kamar seorang dosen pada dini hari? Pertanyaan ini kini menggema di gedung-gedung fakultas dan grup media sosial mahasiswa Untag.

Mahasiswa Bergerak: Tuntut Transparansi, Soroti Banyak Kejanggalan

Puluhan mahasiswa Untag, bersama komunitas alumni muda, menggeruduk Mapolda Jateng untuk menuntut penyelidikan yang jujur tanpa ditutup-tutupi.

Ketua Komunitas Alumni Muda Untag, Jansen Henry Kurniawan, menyebut ada banyak hal yang dianggap janggal:

“Kami bertanya-tanya. Mengapa seorang polisi bagian Dalmas bisa ada di kamar dosen kami? Kok bisa melaporkan kematian pada pagi-pagi buta? Ada apa sebenarnya?”

Para mahasiswa juga menyoroti temuan mengejutkan bahwa alamat administratif korban dan AKBP B tercatat sama, berada di Perumahan Semawis Blok D.10, Kedungmundu. Apakah mereka tinggal bersama? Apakah hubungan keduanya sudah berlangsung lama?

Pertanyaan-pertanyaan ini semakin memperkuat desakan agar polisi membuka kasus ini seterang-terangnya.

Ponsel Korban Belum Terbuka: Kunci Misteri Masih Terkunci

Salah satu hambatan terbesar penyidik adalah ponsel pribadi korban, yang hingga kini belum berhasil dibuka. Padahal, ponsel itu diyakini menyimpan rekaman percakapan, foto, atau catatan penting yang bisa menjelaskan banyak hal:

  • hubungan korban dengan pelaku,
  • kondisi korban sebelum meninggal,
  • dan kemungkinan dugaan tindak pidana.

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio, mengatakan bahwa timnya sudah menelusuri CCTV, memeriksa saksi-saksi, dan mencoba mengakses ponsel korban.

“Kami belum bisa membuka HP korban. Jika ada mahasiswa atau keluarga yang mengetahui pola sandi atau dapat membantu, kami sangat terbuka,” ujarnya.

Pernyataan ini justru memunculkan sorotan publik: Bagaimana mungkin institusi sebesar Polda gagal membuka ponsel seorang warga sipil? Apakah ini sekadar hambatan teknis atau ada sesuatu yang lebih besar tersembunyi di balik layar?

Pertanyaan yang Belum Terjawab

Kasus kematian Dwinanda Linchia Levi kini berkembang menjadi isu besar yang melibatkan:

  • dugaan hubungan gelap seorang perwira,
  • kematian misterius dalam kondisi janggal,
  • alamat identitas yang sama,
  • ponsel yang belum dapat dibuka,
  • dan desakan publik akan transparansi.

Hingga saat ini, polisi belum memastikan apakah kematian Dwinanda murni medis akibat tekanan darah dan gula yang tinggi, atau terdapat faktor lain yang mengarah pada dugaan kelalaian atau bahkan tindak pidana.

Yang jelas, publik kini menanti:
Akankah kasus ini benar-benar dibuka terang benderang? Atau justru akan hilang perlahan di balik seragam dan pangkat?

(L6)

#Peristiwa #Viral #DosenUntagSemarangTewasTanpaBusana