Satpol PP Padang Sigap Ringkus Pelajar Membolos; Dua Ditemukan Simpan Senjata Tajam

Bolos Sekolah 2 Pelajar Diamankan Pol PP Padang dengan Senjata Tajam (Dok: Ist)
D'On, Padang — Jumat (21/11/2025) pagi berubah tegang di Kecamatan Pauh setelah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) BKO setempat melakukan operasi mendadak dan mengamankan puluhan pelajar yang kedapatan membolos pada jam sekolah. Sekitar pukul 11.00 WIB, petugas menemukan sekelompok remaja berseragam sekolah sedang asyik bermain biliar di sebuah tempat hiburan yang kerap dijadikan tempat nongkrong pelajar.
Operasi ini bermula dari laporan warga yang resah melihat gerombolan pelajar berkeliaran tanpa tujuan jelas pada jam belajar. Kecurigaan itu langsung ditindaklanjuti oleh petugas.
“Begitu menerima laporan, kami langsung berkoordinasi dengan personel BKO Pauh dan bergerak ke lokasi. Benar saja, puluhan pelajar sedang bermain biliar dan tidak berada di sekolah,” tegas Kabid Tibum & Tranmas Satpol PP Kota Padang, Rozaldi Rosman, S.STP., M.Si.
20 Pelajar Dibina, 2 di Antaranya Membawa Sajam
Dari lokasi, petugas mengamankan sekitar 20 pelajar berusia 15–17 tahun. Mereka tidak hanya membolos, tetapi juga dianggap melanggar aturan ketertiban umum. Para pelajar kemudian digiring ke Mako Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan intensif.
Namun yang membuat operasi ini semakin serius adalah temuan dua pelajar yang menyimpan senjata tajam (sajam). Temuan ini memicu dugaan kuat bahwa keduanya terlibat atau sedang bersiap terlibat dalam aksi tawuran.
“Pelajar yang membawa sajam langsung kami amankan terpisah. Kami mencurigai mereka bagian dari kelompok yang kerap terlibat tawuran. Proses lebih lanjut akan kami koordinasikan dengan kepolisian,” tambah Rozaldi.
Pembinaan Ketat dan Pemanggilan Orang Tua
Setibanya di Mako, para pelajar mendapatkan pembinaan mengenai bahaya perilaku negatif di luar sekolah, mulai dari tawuran, kenakalan remaja, hingga risiko hukum dari membawa senjata tajam. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) juga dilibatkan untuk proses lanjutan, terutama untuk kasus dua pelajar yang terindikasi pelaku tawuran.
Orang tua masing-masing pelajar kemudian dipanggil ke kantor Satpol PP untuk menjemput anak mereka sekaligus menerima penjelasan mengenai konsekuensi dari tindakan membolos maupun membawa sajam.
Situasi sempat haru ketika beberapa orang tua tak mampu menahan emosi melihat anaknya berada dalam pendataan Satpol PP, sementara sebagian pelajar hanya dapat tertunduk diam.
Satpol PP Minta Dukungan Warga
Satpol PP menegaskan bahwa operasi seperti ini akan terus dilaksanakan, terutama di wilayah rawan kenakalan remaja.
“Kami sangat mengapresiasi laporan warga. Ketertiban umum adalah tanggung jawab bersama. Bila masyarakat melihat pelanggaran, segera laporkan agar dapat kami tangani dengan cepat,” tutup Rozaldi.
Upaya ini diharapkan mampu menekan angka bolos dan tawuran yang belakangan kembali meningkat, serta mengembalikan pelajar ke jalur disiplin dan tanggung jawab.
(Mond)
#PolPP #Padang #SenjataTajam