Breaking News

Sadisnya Pembunuhan Pedagang Lansia Saat Salat Magrib: Pertikaian Tabungan Berujung Maut

Ilustrasi Mayat (Istimewa)

D'On, Bogor
- Suasana tenang waktu salat magrib di Kampung Cipari, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, mendadak berubah menjadi tragedi mencekam. Seorang pedagang lansia berinisial N (59) ditemukan tewas dengan luka mengerikan di rumahnya sendiri. Pelaku tak lain adalah NAF (32), seorang ibu rumah tangga yang juga dikenal sebagai orangtua murid di sekolah tempat korban berdagang.

Ibu paruh baya itu meregang nyawa bukan karena perampokan atau dendam lama, melainkan hanya karena persoalan tabungan sebesar Rp12.450.000 uang yang selama dua tahun ia simpan melalui pelaku dan ternyata telah habis terpakai.

Datang Baik-Baik, Berakhir Tragis

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Kamis (20/11/2025) siang. NAF datang ke rumah korban dengan maksud menjelaskan mengapa tabungan korban tidak bisa segera dikembalikan.

Uang tabungan itu sudah terpakai untuk kebutuhan sehari-hari,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Anggi Eko Prasetyo, berdasarkan pengakuan pelaku.

Pelaku berusaha meminta kelonggaran waktu. Namun, percakapan hangat antara dua perempuan yang saling mengenal itu berubah menjadi cekcok panas. Korban yang ingin mengambil seluruh tabungannya menolak alasan tersebut. Suasana semakin tegang.

Saat Korban Salat, Serangan Brutal Terjadi

Ketegangan memuncak saat magrib tiba. Korban pergi mengambil air wudu dan melaksanakan salat. Pada momen inilah, niat jahat pelaku mulai muncul.

NAF berjalan ke dapur. Ia menggenggam sebuah balok kayu, berdiam diri sejenak, lalu masuk ke ruangan tempat korban tengah sujud.

Tanpa ragu, pelaku menghantam tubuh korban dari belakang.

Korban yang terkejut berusaha bangkit dan membalikkan badan, namun pukulan lanjutan kembali mendarat—kali ini di kepala, tepat di bagian kanan. Serangan membabi buta itu membuat korban limbung, tetapi ia masih mencoba melawan.

Pertarungan tak seimbang pun terjadi. Tubuh renta korban didorong kuat hingga terhantam etalase dagangannya. Kaca pecah berhamburan dan serpihannya melukai kepala korban, menambah parah kondisi yang sudah kritis.

Pelaku Masih Sempat Meminta Pinjaman Uang

Ketika korban tersungkur bersimbah darah, pelaku justru meminta uang Rp1 juta dengan alasan pinjaman. Namun korban tak memiliki uang tunai. Dengan kondisi tertekan, ia menawarkan perhiasan gelang dan cincin.

Pelaku bahkan membersihkan darah di tubuh korban, lalu meminta maaf dan menawarkan untuk membawa korban ke rumah sakit. Namun korban, yang sudah kesakitan dan marah, menolak. Pertengkaran kembali pecah. Korban menjambak rambut pelaku, membuat NAF kehilangan kendali.

Tusukan Berulang Jadi Penutup Nyawa

Dari situ, pelaku kembali melakukan kekerasan. Ia mendorong korban hingga terjatuh keras ke lantai. Tak berhenti di situ, pelaku mengambil bantal, lalu membekap wajah korban sampai pingsan.

Namun ketika melihat tubuh korban masih bergerak, pelaku mengambil langkah yang jauh lebih keji.

NAF menuju dapur, mengambil pisau, lalu menusuk leher korban. Saat tubuh renta itu masih bereaksi, pelaku melanjutkan tusukan hingga delapan kali pada beberapa bagian tubuh.

Setelah memastikan korban tidak bernyawa, pelaku menutup tubuh korban dengan sarung, membersihkan bercak darah, lalu pulang. Seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Penemuan Mayat dan Penangkapan Pelaku

Baru keesokan harinya, Jumat (21/11/2025) malam, warga menemukan korban tewas dalam kondisi mengenaskan. Temuan itu segera dilaporkan ke polisi.

Hasil autopsi awal menunjukkan korban mengalami luka tusukan di leher, luka pada beberapa bagian tubuh, serta patah tulang iga. Semua mengarah pada tindak kekerasan ekstrem.

Polisi yang melakukan serangkaian olah TKP dan pemeriksaan saksi langsung bergerak cepat. Kurang dari 24 jam, NAF ditangkap di rumahnya dan langsung ditetapkan sebagai tersangka.

Barang bukti yang diamankan antara lain balok kayu, pisau, HP, serta pakaian yang digunakan pelaku saat kejadian.

Pelaku sudah kami amankan dan dijerat pasal pembunuhan berencana maupun berlapis sesuai hasil penyidikan,” tegas AKP Anggi.

(L6)

#Pembunuhan #Kriminal