Mobil Pengisian ATM Terbakar di Polman: Rp 5,2 Miliar Dibawa, Hanya Rp 360 Juta yang Selamat Sisanya Gosong Bersama Besi

Mobil Isi Ulang ATM Terbakar
D'On, Polman - Sebuah insiden dramatis yang nyaris tak masuk akal terjadi di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat. Sebuah mobil pengisian uang ATM yang membawa dana fantastis senilai Rp 5,2 miliar hangus terbakar di tengah perjalanan. Saat api padam, polisi hanya menemukan Rp 360 juta dalam kondisi utuh. Sisanya—lembar demi lembar uang tunai—membara bersama bodi kendaraan hingga hanya menyisakan serpihan hitam dan abu.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu siang, 12 November 2025 itu kini menjadi sorotan besar. Selain menyisakan kerugian besar, kasus ini memunculkan banyak pertanyaan: bagaimana mobil berisi miliaran rupiah bisa terbakar begitu cepat? Ada apa dengan sistem keamanan perusahaan pengelola uang? Apa pemicunya?
Polisi belum mau berspekulasi. Semua menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik Polda Sulsel. Namun kronologi yang terungkap memberikan gambaran betapa cepatnya tragedi ini terjadi.
360 Juta yang Masih Bernapas
Kasat Reskrim Polres Polman, AKP Budi Adi, menjelaskan bahwa uang yang berhasil diselamatkan telah diamankan di kantor cabang bank BUMN di Polman. Sisanya ditemukan dalam bentuk serpihan, sebagian hangus total dan sebagian hanya menyisakan potongan tepi.
“Yang masih utuh sekitar Rp 360 juta, sedangkan lainnya hancur terbakar. Semua sudah kami amankan sebagai barang bukti,” kata Budi, Kamis (13/11/2025).
Budi memastikan polisi telah mengamankan lokasi, melakukan olah TKP, dan memeriksa para saksi, termasuk sopir mobil pengangkut uang. Untuk memastikan sumber api apakah akibat kebocoran bahan bakar, korsleting listrik, atau faktor lain Labfor Polda Sulsel dilibatkan.
“Kami belum bisa menyimpulkan apa pun. Setelah Labfor melakukan pemeriksaan, barulah kami sampaikan hasilnya,” ujarnya.
Miliaran Rupiah Meleleh di Dalam Grandmax
Mobil yang terbakar adalah Daihatsu Grandmax bernomor polisi B 9345 PCU, milik PT Swadaya Sarana Informatika (SSI), perusahaan yang menjadi mitra pengelola uang untuk sejumlah bank. Kendaraan tersebut sedang menjalankan misi rutin mengisi ATM di wilayah Polman dan Majene.
Pukul 12.35 Wita, mobil itu berhenti di Dusun Palippis, Desa Bala, Kecamatan Balanipa. Bukan untuk mengisi ATM melainkan karena asap tiba-tiba keluar dari bawah jok tengah. Dalam hitungan detik, api membesar dan menghabiskan hampir seluruh isi di dalam kendaraan, termasuk uang tunai dalam boks besi.
Tim pengamanan dari Polres Polman ada di lokasi kejadian. Namun mereka semua menghadapi hal yang sama: kobaran api yang terlalu cepat untuk dikendalikan.
Lebih tragis lagi, uang tunai tidak bisa diselamatkan karena kunci mobil tertinggal di dalam.
“Api langsung membesar… kami tidak sempat menyelamatkan uang,” kata salah satu petugas yang mendampingi pengisian ATM.
Dimulai dari Bau Bensin Misterius
Pagi itu, rombongan pengelola uang sebenarnya sempat mendeteksi tanda-tanda bahaya. Sekitar pukul 10.30 Wita, salah satu petugas mencium bau bensin di dalam mobil. Pemeriksaan singkat dilakukan. Hasilnya? Tidak ada kebocoran yang ditemukan.
Setelah mengisi dua ATM Rp 400 juta di Kantor Bupati Polman dan Rp 600 juta di ATM Amazon Wonomulyo sopir digantikan oleh Surya (31), staf PT SSI.
Saat mobil melaju menuju Majene dan memasuki kawasan Palippis, tiba-tiba muncul asap dari bawah kursi. Kepanikan langsung menyeruak. Petugas meminta sopir menepi, semua keluar. Namun boks berisi uang miliaran rupiah tetap terkunci di dalam mobil.
Dalam beberapa menit, kobaran api menyelimuti kendaraan hingga tak menyisakan apa pun selain rangka dan abu.
Uang Tunai yang Terbakar Diperkirakan Rp 4,6 Miliar
Sebelum terbakar, mobil membawa Rp 5,2 miliar:
- Rp 3,4 miliar pecahan Rp100 ribu
- Rp 1,8 miliar pecahan Rp50 ribu
Setelah Rp1 miliar digunakan untuk mengisi dua ATM, sisa uang di dalam mobil diperkirakan Rp 4,6 miliar jumlah yang kini berubah menjadi barang bukti berupa serpihan hangus.
Dua unit pemadam kebakaran dikerahkan dari Kecamatan Tinambung dan Campalagian. Api baru benar-benar padam sekitar pukul 12.50 Wita.
Tak ada korban jiwa. Tapi kerugiannya sangat besar.
Penyelidikan Masih Berjalan: Kebocoran BBM atau Korsleting?
Menurut AKP Budi Adi, dua dugaan yang mengemuka saat ini adalah:
- Kebocoran bahan bakar
- Korsleting listrik
Namun polisi tidak ingin tergesa-gesa menarik kesimpulan. Semua bergantung pada hasil pemeriksaan teknis Labfor.
“Kegiatan olah TKP selesai sekitar pukul 16.00 Wita. Untuk hasilnya, kita masih menunggu pemeriksaan lanjutan,” tegas Budi.
Sementara itu, pihak bank dan kepolisian terus melakukan pendataan untuk memastikan berapa banyak uang yang masih bisa diselamatkan secara fisik maupun legal.
(L6)
#Peristiwa #MobilPengisianATMYerbakat