Dua Ayah dan Dua Anak Jadi Korban Pengeroyokan Brutal: Polisi Buru Pelaku yang Masih Berkeliaran

Pengeroyokan anak di Lampung Timur
D'On, Lampung Timu - Empat orang dua ayah dan dua anak diduga menjadi korban perundungan dan pengeroyokan brutal oleh sekelompok pria dewasa di sebuah gazebo umum di Kecamatan Labuhan Ratu, Kabupaten Lampung Timur, pada pertengahan November 2025. Peristiwa ini memicu kemarahan warga setelah rekaman video amatir yang memperlihatkan aksi kekerasan tersebut beredar luas.
Terekam Kamera: Teriakan Minta Ampun Tak Menghentikan Tendangan
Dalam video yang berdurasi lebih dari satu menit itu, tampak dua pelajar berseragam kasual duduk terpojok di lantai gazebo. Tubuh mereka lunglai, wajah pucat, dan tangan terangkat mencoba melindungi kepala. Namun, beberapa pria dewasa tetap menghujani mereka dengan pukulan dan tendangan.
Salah satu korban terdengar memohon dengan suara bergetar,
"Ampun om, ampun… saya enggak mau cacat… saya minta maaf om…"
Tetapi permintaan itu sama sekali tidak menggoyahkan dua pria berkaus loreng dan kuning yang diduga merupakan pelaku utama. Mereka terus menendang bagian kepala dan perut korban dengan intensitas tinggi, seolah-olah tidak peduli bahwa yang mereka hadapi adalah anak di bawah umur.
Upaya salah satu ayah korban untuk melindungi putranya justru membuatnya ikut menjadi sasaran. Dalam rekaman terlihat ia ditarik, didorong, lalu dipukuli beramai-ramai ketika mencoba melerai.
Warga sekitar yang menyaksikan kejadian itu dari kejauhan hanya bisa berteriak meminta para pelaku berhenti, namun situasi berlangsung terlalu cepat dan agresif.
Polisi Bergerak Cepat: Dua Pelaku Masih Buron
Kasatreskrim Polres Lampung Timur, AKP Stefanus Boyoh, membenarkan adanya laporan pengeroyokan tersebut.
“Iya benar, peristiwa pengeroyokan Pasal 170 KUHP di Labuhan Ratu, dan korbannya adalah anak-anak,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa penyidik telah memeriksa beberapa saksi mata, termasuk pihak keluarga dan warga di sekitar lokasi. Hingga kini, dua terlapor berinisial A dan R masih melarikan diri.
“Laporannya sudah masuk. Kami masih memeriksa saksi-saksi. Terlapor A dan R saat ini masih dalam pencarian,” ungkap Boyoh. Polisi juga dikabarkan telah mengantongi identitas lengkap para pelaku dan terus memperluas area pengejaran.
Reaksi Pemerintah Daerah: Bupati Lampung Timur Angkat Suara
Bupati Lampung Timur, Ela Siti Nuryamah, yang dihubungi secara terpisah mengaku belum menerima laporan resmi, namun menegaskan bahwa kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan.
“Itu di mana ya, tempatnya di mana? Kami akan cek terkait kejadian itu dan jelas tidak dibenarkan, namanya perundungan atau penganiayaan,” kata Ela pada Sabtu (22/11).
Ia menambahkan bahwa pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan para pelaku segera ditangkap dan korban mendapat pendampingan yang layak.
Gelombang Kecaman dan Kekhawatiran Publik
Peristiwa ini memancing reaksi keras dari masyarakat. Banyak yang mempertanyakan mengapa orang dewasa tega menyerang anak-anak secara beramai-ramai, dan mengapa tidak ada pihak yang berani langsung melerai.
Aktivis perlindungan anak di Lampung menilai kejadian ini menggambarkan meningkatnya intensitas kekerasan komunal yang melibatkan remaja dan orang dewasa. Mereka mendesak aparat untuk menindak tegas pelaku, sekaligus memberikan jaminan perlindungan bagi korban.
Kondisi Korban dan Tuntutan Keadilan
Dari keterangan keluarga, kedua pelajar mengalami luka memar di bagian kepala, dada, dan punggung, sementara kedua ayah menderita cedera akibat pukulan. Sejumlah pihak meminta pemerintah memberikan pendampingan psikologis karena korban memperlihatkan tanda-tanda trauma mendalam setelah kejadian.
Kini masyarakat Lampung Timur menunggu langkah tegas aparat. Mereka berharap kasus ini menjadi momentum untuk memperketat pengawasan terhadap tindakan main hakim sendiri yang makin sering terjadi di ruang publik.
(L6)
#Pengeroyokan #Kriminal