Breaking News

Sahroni Muncul Lagi! Bertemu Bro Ron PSI, Bocorkan “Kejutan Besar” 10 November 2025, Pertanda Arah Politik Baru?

ahmad sahroni dan bro ron (IG/istimewa)

D'On, Jakarta
- Setelah sekian lama menghilang dari radar politik nasional, Ahmad Sahroni Bendahara Umum Partai NasDem sekaligus salah satu figur paling flamboyan di Senayan kembali membuat publik politik menoleh.

Namun yang membuat kemunculannya kali ini mencuri perhatian bukan sekadar karena sosoknya yang dikenal sebagai Crazy Rich Tanjung Priok, melainkan karena dengan siapa ia muncul: Ronald A. Sinaga, Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang akrab disapa Bro Ron.

Keduanya terlihat makan siang bersama dalam suasana santai tapi sarat makna. Foto pertemuan tersebut diunggah langsung oleh Bro Ron melalui akun Instagram pribadinya, @brorondm, pada Senin (13/10/2025).
Sekilas terlihat biasa, namun di mata para pengamat, ini adalah potongan puzzle yang sangat penting dalam lanskap politik pasca-Pemilu 2024.


Makan Siang yang Terlalu “Biasa” untuk Dianggap Biasa

Dalam foto yang diunggah, Sahroni dan Bro Ron tampak duduk berhadapan di sebuah restoran eksklusif. Tatapan mereka akrab, namun gaya tubuhnya menunjukkan bahasa nonverbal khas dua orang yang tengah berdiskusi serius  bukan sekadar reuni dua kawan lama.

Bro Ron menulis caption panjang, bernada nostalgia namun sarat kode politik:

“Beliau senior saya dalam politik, saya mah masih anak kacang. Tapi kami sudah kenal lama. Bahkan dulu kami di komunitas motor yang sama, Team Birah 1 (baca: birahi) dengan basecamp di Blok S. Anyway, itulah kehidupan. Penuh warna-warni.”

Kalimat santai itu disambung dengan candaan khasnya:

“20 tahun lalu kami nggak pernah kepikiran bakal terjun ke politik. Sekarang Bro Roni jadi Bendahara Umum @official_nasdem, saya jadi Waketum @psi_id. Wkwkwkwkwk, cuma beda satu huruf.”

Lucu di permukaan, tapi mengandung makna simbolik di kedalaman. Bro Ron seolah sedang menegaskan: ada garis personal yang menghubungkan dua generasi muda partai berbeda, yang kini sama-sama punya posisi strategis.

Konteks Lebih Besar: PSI Meninggi, NasDem Bergetar

Untuk memahami arti pertemuan ini, konteks politik nasional tak bisa diabaikan.
Pasca Pemilu 2024, PSI tengah berada di momentum keemasan. Di bawah kepemimpinan Kaesang Pangarep, partai ini tak lagi dianggap sekadar “partai anak muda idealis”, melainkan mulai dipandang sebagai kekuatan politik baru yang sedang mengkonsolidasikan diri.

Masuknya Ahmad Ali, mantan petinggi NasDem, ke PSI dan langsung menjabat sebagai Ketua Harian DPP PSI, membuat gelombang politik semakin terasa.
Langkah itu seperti menyalakan alarm di internal NasDem  partai yang selama ini dikenal solid di bawah Surya Paloh.

Dan kini, kemunculan kembali Sahroni bersama Bro Ron menambah lapisan spekulasi baru:
Apakah ini tanda retakan internal NasDem makin nyata, atau justru bentuk komunikasi politik lintas partai yang tengah dirancang untuk sesuatu yang lebih besar?

Kode 10 November: Hari Pahlawan atau Hari Deklarasi?

Bagian paling menarik dari unggahan Bro Ron justru ada di kalimat penutupnya:

“Sehat-sehat bro, ingat untuk selalu melayani rakyat. Kita sama-sama banyak belajar tahun ini. Saya yakin, akan banyak yang surprise di tanggal 10 November nanti.”

Tepat di sinilah percakapan publik mulai memanas.
Tanggal 10 November, yang juga bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional, bukan sembarang tanggal untuk politik Indonesia.
Dalam sejarah politik, hari ini kerap digunakan untuk deklarasi besar, peluncuran gerakan baru, hingga rebranding partai karena simbolismenya kuat: perjuangan, pembaruan, dan semangat nasionalisme.

Apakah PSI sedang menyiapkan deklarasi politik besar dengan menggandeng tokoh lintas partai?
Atau mungkinkah Sahroni, dengan segala pengaruh dan sumber daya yang dimilikinya, akan memainkan peran penting di sana?


Sahroni: Figur Lantang yang Sering Menentukan Arah

Bagi mereka yang mengenal dunia politik Senayan, Sahroni bukan tipe politisi yang diam dia terkenal lantang, Ia dikenal punya jaringan kuat dari pengusaha, komunitas otomotif, hingga tokoh-tokoh muda urban.
Dan dalam konteks NasDem, Sahroni adalah “kartu as”  Surya Paloh, selalu efektif ketika dimainkan.

Namun, sejak Ahmad Ali hengkang, dan hubungan NasDem–PSI tampak mulai hangat, banyak yang menilai posisi Sahroni bisa menjadi faktor penentu.
Jika ia ikut bergerak entah ke PSI atau menjadi jembatan komunikasi maka peta koalisi partai menengah bisa berubah total menjelang 2026.

Koalisi Baru atau Reposisi Kekuasaan?

Spekulasi yang berkembang di kalangan analis politik kini berputar pada tiga kemungkinan besar:

  1. Deklarasi Arah Baru PSI – NasDem.
    Sebuah poros alternatif untuk memadukan kekuatan muda PSI dengan sumber daya dan jaringan politik NasDem.
    Kaesang, Sahroni, dan Bro Ron bisa menjadi trio politik yang merepresentasikan kombinasi ideal: muda, kaya, dan terkoneksi.

  2. Rebranding PSI sebagai Magnet Nasional.
    Dengan masuknya figur seperti Ahmad Ali dan kedekatan dengan Sahroni, PSI tampak sedang membangun identitas baru:
    dari partai idealis menjadi partai pragmatis dengan touch of power.

  3. Gerakan Politik Mandiri Sahroni.
    Tak menutup kemungkinan bahwa “kejutan 10 November” adalah langkah pribadi Sahroni untuk membentuk gerakan baru  semacam network politik independen yang bisa menjembatani NasDem, PSI, dan kelompok relawan muda.

Menanti 10 November: Politik Tak Pernah Sekadar Kebetulan

Satu hal pasti: pertemuan Sahroni dan Bro Ron bukan momen acak.
Dalam politik Indonesia, tidak ada makan siang yang benar-benar santai, apalagi jika dihadiri dua elite lintas partai dalam suasana menjelang pergeseran konstelasi.

Mungkin publik belum tahu apa yang akan terjadi pada 10 November 2025,
tapi tanda-tandanya jelas: ada sesuatu yang besar sedang disiapkan.

Apakah ini Hari Pahlawan, atau akan menjadi Hari Kejutan Politik Nasional  biarlah waktu yang menjawab.
Namun, dari ekspresi dua sahabat lama di atas meja makan itu, tersirat satu pesan kuat:
politik Indonesia tengah bersiap memasuki babak baru  babak yang tidak lagi dipimpin oleh senior, tapi oleh generasi yang berani menulis ulang peta kekuasaan.

(L6)

#Politik #Nasional #PSI #AhmadSahroni