Breaking News

Polisi Bergerak Kilat! Dua Pencuri Biji Kopi di Tanah Datar Dibekuk Tengah Malam Setelah Terekam CCTV

Tim Sat Reskrim Polres Tanah Datar bersama dua orang terduga pelaku pencurian biji kopi di Nagari Koto Tuo (foto-Humas Polres Tanah Datar)

D'On, Tanah Datar 
Barangkali tak pernah terlintas di benak dua pria muda itu, bahwa dini hari Selasa (7/10/2025) akan menjadi malam terakhir mereka menikmati kebebasan.

Hanya beberapa jam setelah aksi mereka terekam kamera pengawas, keduanya digelandang petugas kepolisian dalam operasi cepat yang nyaris tanpa cela.

Malam itu, udara dingin membungkus Nagari Koto Tuo, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar. Warga sudah lama terlelap, termasuk pemilik salah satu rumah yang juga menjadi tempat usaha kecil pengolahan biji kopi.
Namun di balik sunyi, dua sosok tampak mengendap-endap di bawah bayangan pekat malam — satu memakai masker, satu lagi membalut tubuh dan wajah dengan kain sarung agar tak mudah dikenali.

Rekaman CCTV yang dipasang di area belakang rumah itu menjadi saksi bisu ketika mereka menyelinap ke gudang dan mengangkat dua karung besar berisi biji kopi mentah siap olah, hasil panen yang rencananya akan dijual ke pasar esok pagi.
Tak disangka, tindakan secepat itu justru membuka jalan menuju penangkapan mereka.

Dibekuk dalam Hitungan Jam

Keesokan harinya, video rekaman CCTV itu beredar cepat di kalangan warga dan aparat.
Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim Polres Tanah Datar) yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim AKP Surya Wahyudi, SH, MH, bergerak cepat. Identitas kedua pelaku berhasil dikantongi berkat pengenalan wajah digital dari rekaman yang cukup jelas.

Dalam tempo kurang dari 24 jam, dua pria berinisial YP (25), warga Nagari Simpuruik, dan EF (26), warga Nagari Baringin, berhasil dibekuk tanpa perlawanan.
Penangkapan dilakukan sekitar pukul 02.00 WIB di lokasi terpisah. Keduanya tampak pasrah saat digelandang ke Mapolres Tanah Datar untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Benar, dua orang pelaku pencurian bubuk kopi di Nagari Koto Tuo sudah kami amankan. Saat ini masih dalam proses penyidikan untuk mengembangkan kemungkinan keterlibatan mereka di kasus serupa,”
ujar AKP Surya Wahyudi mewakili Kapolres Tanah Datar AKBP Dr. Nur Ichsan Dwi Septiyanto, SH, SIK, MIK, saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (7/10).

Aksi yang Sudah Terencana

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga aksi ini tidak dilakukan secara spontan.
Kedua pelaku diduga sudah mengamati lokasi sebelumnya  mereka tahu persis waktu pemilik rumah tidur, titik buta di area pekarangan, hingga posisi gudang yang tidak terkunci rapat.

Modusnya sederhana tapi nekat. Begitu situasi dianggap aman, keduanya langsung mengendap ke gudang dan mengangkat dua karung kopi, masing-masing seberat lebih dari 30 kilogram. Nilai kerugiannya memang tidak seberapa jika dibandingkan kasus pencurian besar, namun bagi pelaku industri rumahan, hasil kerja keras itu adalah sumber nafkah utama.

“Ini bukan sekadar soal barang yang hilang. Ini tentang rasa aman warga yang direnggut di tengah malam,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.
“Beberapa minggu terakhir kami memang sering mendengar suara aneh di malam hari. Tapi baru kali ini terekam jelas,” tambahnya.

CCTV Jadi Kunci Pembongkaran Kasus

Cepatnya penangkapan kedua pelaku tak lepas dari peran kamera pengintai (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi.
Rekaman berdurasi beberapa menit itu menjadi bukti penting — bukan hanya untuk mengidentifikasi pelaku, tapi juga untuk membangun kronologi peristiwa secara presisi.

Pihak kepolisian pun mengapresiasi inisiatif warga yang memasang sistem pengawasan sederhana di rumah mereka.
Menurut AKP Surya Wahyudi, teknologi pengawasan seperti CCTV kini menjadi alat penting dalam mencegah dan mengungkap tindak kriminal di lingkungan masyarakat.

“CCTV bukan hanya merekam kejadian setelah kejahatan terjadi, tapi juga bisa memberikan efek jera bagi pelaku yang berniat berbuat jahat. Kami imbau masyarakat untuk memanfaatkannya secara maksimal,” tegasnya.

Efek Jera dan Harapan Warga

Penangkapan YP dan EF menjadi bukti bahwa kejahatan sekecil apapun kini sulit disembunyikan dari mata hukum.
Masyarakat Koto Tuo berharap kasus ini menjadi pelajaran agar warga lebih waspada dan pelaku lainnya berpikir seribu kali sebelum bertindak.

Bagi banyak warga, terutama pelaku industri rumahan seperti pengolah kopi, rasa aman kini menjadi harga yang tak ternilai.
Mereka berharap pihak kepolisian terus menjaga patroli malam dan memastikan kasus serupa tidak terulang.

“Kami berterima kasih pada pihak kepolisian yang cepat bertindak. Semoga dengan ini, kampung kami bisa tenang kembali,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.

Malam yang Mengakhiri Kebebasan

Kini, dua pria muda itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Dalam ruang tahanan Polres Tanah Datar, mereka menunggu proses penyidikan lanjutan  sementara masyarakat Koto Tuo kembali bisa tidur lebih tenang.

Malam itu, Selasa dini hari (7/10/2025), bukan sekadar tanggal di kalender.
Bagi warga Koto Tuo, itu adalah malam kemenangan atas keresahan yang menghantui.
Dan bagi dua pencuri kopi yang terekam kamera, itu adalah malam yang mengakhiri kebebasan mereka.

(Mond/Hen)

#Pencurian #Kriminal #TanahDatar