Panglima TNI Mutasi 278 Perwira dari Tiga Matra, Mayjen Bangun Nawoko Jadi Pangdam Hasanuddin
![]() |
Panglima TNI Agus Subiyanto |
D'On, Jakarta - Langkah besar kembali diambil oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Sebanyak 278 perwira tinggi (Pati) dari tiga matra TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara resmi mengalami rotasi dan mutasi jabatan strategis di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Mutasi besar-besaran ini tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1334/IX/2025 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan TNI. SK tersebut ditandatangani langsung oleh Panglima TNI dan menjadi bagian dari upaya pembenahan struktur serta regenerasi kepemimpinan di tubuh militer Indonesia.
Pergantian di Pos Strategis: Pangdam XIV/Hasanuddin Berganti
Salah satu posisi penting yang mengalami pergeseran adalah jabatan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XIV/Hasanuddin. Jabatan ini kini diemban oleh Mayor Jenderal TNI Bangun Nawoko, sosok perwira yang sebelumnya menjabat sebagai Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 3 Kostrad.
Bangun Nawoko dikenal sebagai figur yang memiliki jam terbang tinggi di satuan tempur dan staf. Ia pernah mengemban berbagai penugasan strategis, mulai dari satuan elite hingga perbatasan, dengan reputasi sebagai perwira berintegritas dan visioner. Penunjukan dirinya sebagai Pangdam Hasanuddin diyakini akan membawa semangat baru dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, wilayah kerja Kodam XIV/Hasanuddin.
Sementara itu, posisi yang ditinggalkan Bangun Nawoko sebagai Pangdivif 3 Kostrad kini resmi diisi oleh Brigadir Jenderal TNI Bagus Suryadi Tayo. Brigjen Bagus dikenal memiliki rekam jejak kepemimpinan lapangan yang kuat dan dianggap mampu meneruskan tradisi keunggulan pasukan pemukul cepat milik TNI AD tersebut.
Dari Dispenad ke Istana: Kadispenad Pindah Jadi Sekretaris Militer Presiden
Mutasi juga menyentuh posisi penting di bidang komunikasi publik dan protokoler negara. Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), kini dipercaya menduduki jabatan strategis sebagai Sekretaris Militer Presiden (Sesmilpres) di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Penugasan ini menandai kepercayaan tinggi negara terhadap sosok Wahyu Yudhayana yang dikenal memiliki kemampuan komunikasi, diplomasi, dan kepemimpinan yang mumpuni sebuah kombinasi penting bagi pejabat penghubung langsung antara Istana dan institusi militer.
Posisi Kadispenad yang ditinggalkannya akan diisi oleh Kolonel Inf Donny Pramono, perwira muda yang sebelumnya dikenal aktif di berbagai bidang penerangan dan hubungan masyarakat di lingkungan TNI AD. Dengan pengalaman panjang di bidang komunikasi strategis, Donny diharapkan mampu menjaga keterbukaan informasi publik sekaligus memperkuat citra positif TNI di mata masyarakat.
Rotasi di Kementerian Pertahanan: Wajah Baru di Pos Humas dan Strategi Pertahanan
Tak hanya di tubuh TNI, gelombang mutasi juga menyentuh jajaran pejabat di lingkungan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Brigjen Frega F. Wenas, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Humas Setjen Kemhan, kini dipercaya mengemban tugas baru sebagai Direktur Jakstrahan (Kebijakan Strategi Pertahanan) Ditjen Strahan Kemhan.
Posisi yang ditinggalkan Frega Wenas digantikan oleh Kolonel Inf Rico Ricardo Sirait, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) di Setjen Kemhan. Pergantian ini diharapkan memperkuat sinergi antara komunikasi publik dan kebijakan strategis pertahanan nasional.
Upaya Regenerasi dan Penataan Kekuatan
Mutasi 278 perwira ini bukan sekadar pergantian jabatan, tetapi juga bagian dari proses regenerasi kepemimpinan dan penataan organisasi TNI. Panglima TNI menegaskan, rotasi jabatan merupakan langkah penting untuk menjaga dinamika organisasi yang adaptif, profesional, dan responsif terhadap tantangan keamanan nasional maupun global.
Kebijakan ini juga dianggap sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja, dedikasi, serta pengabdian para perwira TNI yang telah menorehkan prestasi di berbagai lini tugas.
“Mutasi adalah bagian dari pola pembinaan karier, sekaligus upaya menjaga kesinambungan kepemimpinan di seluruh satuan TNI,” demikian keterangan sumber internal Mabes TNI yang dikutip pada Selasa (14/10/2025).
TNI di Jalur Modernisasi dan Reformasi Organisasi
Dengan rotasi besar ini, wajah baru TNI semakin menegaskan arah transformasi menuju organisasi militer yang modern, profesional, dan berorientasi pada pertahanan rakyat semesta.
Perubahan di pucuk pimpinan Kodam, staf istana, dan Kementerian Pertahanan menjadi sinyal kuat bahwa TNI tengah memperkuat fondasi internalnya untuk menghadapi tantangan pertahanan masa depan dari ancaman konvensional hingga siber.
Sebanyak 278 perwira kini memikul amanah baru. Di balik deretan nama dan jabatan, tersimpan harapan besar agar TNI semakin solid, adaptif, dan tetap menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(AK)
#TNI #Militer #Nasional