Breaking News

Mentan Cabut Izin 2.039 Distributor Pupuk: “Cukup Sudah Permainan Kotor Ini!”

konferensi pers Menteri Pertanian, Amran Sulaiman usai bertemu dengan Direksi PT Pupuk Indonesia, di Kementan, Jakarta, Senin (13/10/2025).

D'On, 
Jakarta — Satu gebrakan besar kembali dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 2.039 distributor dan kios pupuk resmi dicabut izinnya karena terbukti memainkan harga dan merugikan petani. Langkah tegas ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah tidak akan lagi menoleransi permainan kotor yang selama ini mencekik para petani di lapangan.

“Masih banyak keluhan dari petani di seluruh Indonesia. Kami temukan 2.039 kios, distributor, pengecer yang bermasalah. Hari ini kami umumkan izinnya dicabut,” tegas Amran dalam konferensi pers usai pertemuan dengan jajaran direksi PT Pupuk Indonesia (Persero) di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta.

Langkah tegas itu diambil setelah Kementan menemukan jejak manipulasi harga pupuk bersubsidi yang telah berlangsung bertahun-tahun. Dalam hasil investigasi yang disampaikan Amran, para distributor nakal tersebut nekat menaikkan harga jual pupuk hingga 18–20 persen dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Bayangkan, harga pupuk sudah ditetapkan untuk meringankan beban petani, tapi mereka justru menambah 18 sampai 20 persen. Ini permainan lama, dan hari ini kita hentikan!” tegas Amran dengan nada tinggi.

Akar Masalah: Pupuk Ada, Tapi Petani Tetap Menjerit

Kasus ini bermula dari keluhan para petani di berbagai daerah, mulai dari Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, hingga Sumatera Barat. Mereka mengaku kesulitan mendapatkan pupuk dengan harga sesuai ketentuan, meski pasokan secara nasional dinyatakan mencukupi.

Padahal, menurut Amran, stok pupuk di gudang berlimpah. Bahkan, pihak PT Pupuk Indonesia disebut sudah menurunkan langsung tim ke lapangan untuk memastikan ketersediaan pupuk sampai ke kelompok tani. Namun, di tengah rantai distribusi itu, para oknum distributor diduga “memotong keuntungan” dengan menaikkan harga.

“Ini tidak masuk akal. Pupuk ada, stok melimpah, tapi petani tetap kesulitan. Artinya, ada yang bermain di tengah. Dan kami sudah temukan siapa saja mereka,” ujar Amran.

Klarifikasi Masih Dibuka, Tapi Sanksi Jalan Terus

Meski izin sudah resmi dicabut, pemerintah tetap memberikan ruang bagi para distributor untuk mengajukan klarifikasi. Mereka yang merasa tidak bersalah dipersilakan menyampaikan sanggahan langsung kepada direksi PT Pupuk Indonesia.

“Tapi, sambil menunggu klarifikasi, izin mereka tetap kami cabut. Kalau memang terbukti tidak bersalah, silakan ajukan bukti. Namun kalau terbukti main harga, jangan harap bisa kembali beroperasi,” tegas Amran.

Permainan Lama yang Akhirnya Dibongkar

Menurut catatan Kementan, praktik curang ini bukan hal baru. Selama bertahun-tahun, sistem distribusi pupuk di Indonesia diduga disusupi oleh oknum yang memanfaatkan posisi mereka untuk mengambil untung di atas penderitaan petani.

“Selama satu tahun terakhir saja, sudah ada sekitar 30 izin distributor yang kami cabut. Tapi setelah pemeriksaan lebih luas, jumlahnya ternyata mencapai ribuan. Ini menunjukkan betapa parahnya permainan di lapangan,” ungkap Amran.

Langkah pembersihan besar-besaran ini disebutnya sebagai bagian dari reformasi tata kelola pupuk nasional, yang bertujuan memastikan pupuk bersubsidi benar-benar sampai ke tangan petani dengan harga yang wajar.

Pesan Tegas Mentan: Jangan Coba-Coba Lagi

Di akhir konferensi pers, Amran menegaskan bahwa era pembiaran sudah berakhir. Pemerintah tidak akan ragu mengambil langkah ekstrem terhadap siapa pun yang berani bermain-main dengan harga pupuk bersubsidi.

“Cukup sudah permainan kotor ini! Pupuk itu nyawa petani, dan petani adalah tulang punggung bangsa. Siapa pun yang mencoba mengambil keuntungan di atas penderitaan mereka, akan kami tindak,” ujarnya keras.

Langkah tegas ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, terutama dari petani yang selama ini merasa dirugikan oleh sistem distribusi pupuk yang carut-marut. Mereka berharap tindakan Mentan ini bukan sekadar pencitraan sesaat, melainkan awal dari perubahan nyata di sektor pertanian.

Pupuk Bersih, Petani Tersenyum

Langkah Amran Sulaiman mencabut izin ribuan distributor nakal diharapkan menjadi efek kejut (shock therapy) bagi pelaku usaha pupuk di seluruh negeri. Jika pengawasan terus diperketat dan distribusi dibuat lebih transparan, bukan tidak mungkin persoalan klasik soal kelangkaan dan mahalnya pupuk bisa benar-benar berakhir.

Sebagaimana disampaikan Mentan, “pupuk bukan sekadar komoditas  ia adalah harapan hidup jutaan petani Indonesia.”

(T)

#Nasional #MenteriPertanian #PupukSubsidi