Jay Idzes Soroti Wasit Ma Ning: “Kami Sudah Hormat, Tapi Mereka Menolak Berjabat Tangan”
Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes
D'On, Jeddah - Harapan besar Timnas Indonesia untuk meraih poin penting di lanjutan Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia harus pupus di tangan Irak. Dalam laga panas yang digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, Minggu (12/10) dini hari WIB, skuad Garuda harus mengakui keunggulan tipis Irak 0-1.
Namun, bukan hanya hasil akhir yang menjadi sorotan. Kepemimpinan wasit Ma Ning asal Tiongkok memantik perdebatan luas setelah serangkaian keputusan kontroversial yang dinilai merugikan Indonesia.
Pertandingan Intens dan Sarat Emosi
Sejak menit awal, pertandingan berjalan dengan tensi tinggi. Irak tampil disiplin dengan pressing ketat, sementara Indonesia mencoba menekan lewat kombinasi cepat di sisi sayap. Namun, babak kedua menjadi titik panas laga bukan semata karena peluang yang tercipta, tetapi karena sejumlah keputusan wasit yang dianggap tidak konsisten dan berat sebelah.
Salah satu momen paling mencolok terjadi ketika Ole Romeny dijatuhkan keras oleh pemain Irak di depan kotak penalti. Alih-alih kartu merah yang tampak layak diberikan, Ma Ning hanya mengeluarkan kartu kuning, memancing reaksi keras dari para pemain Indonesia.
Tak berhenti di situ, insiden lain menambah bara emosi: Kevin Diks sempat ditendang oleh pemain Irak, namun wasit kembali tak meniup peluit bahkan tak memberi peringatan apa pun.
Jay Idzes: “Saya Sudah Sopan, Tapi Mereka Tak Menghormati”
Sebagai kapten, Jay Idzes memikul tanggung jawab besar untuk menjaga ketenangan rekan-rekannya di tengah situasi memanas. Namun, usai peluit panjang dibunyikan, rasa kecewa Idzes semakin dalam.
“Di akhir pertandingan, ketika saya ingin menjabat tangan wasit, mereka menolak,” ujar bek Sassuolo itu kepada awak media dengan nada kecewa.
“Saya selalu menghormati mereka. Di lapangan, saya memastikan semua pemain menjauh dari wasit, saya berbicara dengan sopan. Tapi ketika mereka menolak berjabat tangan, itu membuat saya heran,” lanjutnya.
Bagi Idzes, sikap tersebut bukan hanya soal etika, tapi juga soal rasa hormat dua arah. “Kami pemain profesional, kami tahu keputusan wasit harus dihormati. Tapi penghormatan juga seharusnya datang dari kedua sisi,” tegasnya.
Kinerja Wasit di Bawah Sorotan
Wasit Ma Ning sejatinya bukan nama asing di sepak bola Asia. Ia dikenal sebagai salah satu pengadil senior AFC, bahkan pernah memimpin pertandingan di Piala Dunia 2022 Qatar. Namun, dalam laga Indonesia vs Irak, keputusan-keputusannya menuai kritik dari berbagai kalangan, termasuk pengamat sepak bola dan suporter yang menilai standar kepemimpinannya kali ini jauh dari kata konsisten.
Di media sosial, warganet Indonesia membanjiri lini masa dengan tagar #WasitMaNing bahkan sebelum laga usai. Banyak yang menilai beberapa pelanggaran keras yang dilakukan pemain Irak tak mendapat hukuman setimpal, sementara pelanggaran kecil dari pemain Indonesia langsung diganjar tegas.
Garuda Tetap Angkat Kepala
Meski kecewa dengan hasil dan kepemimpinan wasit, Jay Idzes tetap memuji perjuangan rekan-rekannya. Ia menilai permainan Indonesia menunjukkan perkembangan positif dibanding laga sebelumnya melawan Arab Saudi.
“Hari ini kalian bisa lihat, semua pemain berjuang keras. Secara keseluruhan kami bermain cukup baik. Sayangnya, kami tidak bisa memanfaatkan peluang dan kehilangan fokus di akhir laga,” ujarnya.
Namun Idzes menekankan bahwa kekalahan ini bukan akhir segalanya. “Tim ini bukan hanya untuk sekarang, tapi untuk masa depan. Hidup kami tidak berhenti di sini. Kami akan terus berjuang.”
Evaluasi dan Refleksi untuk Semua Pihak
Pertandingan melawan Irak menjadi pelajaran penting bagi Indonesia, bukan hanya dalam aspek taktik dan penyelesaian akhir, tetapi juga dalam menghadapi tekanan psikologis akibat keputusan kontroversial.
Publik berharap federasi dapat menyuarakan keprihatinan secara resmi kepada AFC agar kualitas dan integritas kepemimpinan wasit di laga internasional tetap terjaga.
Bagi Jay Idzes dan kawan-kawan, malam di Jeddah mungkin meninggalkan luka, tapi juga memperlihatkan mental baja Timnas Indonesia yang tidak menyerah bahkan ketika keadilan terasa berat sebelah.
(Mond)
#KualifikasiPialaDunia2026 #Sepakbola #Olahraga #TimnasIndonesia #JayIdzes