Breaking News

Gara-Gara Anak Ribut, Ibu Muda Ditikam Tetangga Sendiri hingga Luka Parah di Bokong

Ilustrasi penikaman. Foto: Brian A Jackson/Shutterstock

D'On, Lubuklinggau
— Hanya karena keributan kecil antar anak, suasana di sebuah gang sempit di Jalan Teladan, RT 01, Kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat I, mendadak berubah mencekam. Teriakan histeris dan jeritan minta tolong menggema, ketika seorang ibu muda bernama Cintya (24) ambruk bersimbah darah, usai ditikam tetangganya sendiri, Desi, pada Kamis siang (2/10/2025).

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, tepat di depan rumah warga. Awalnya, suasana terlihat biasa saja  anak-anak pulang sekolah, bermain di jalanan, dan para ibu sibuk menjemur pakaian. Namun dalam hitungan menit, pertengkaran polos antar bocah berubah menjadi tragedi berdarah yang mengguncang lingkungan itu.

Awal Mula dari Tangisan Anak

Menurut penuturan Tini (55), bibi korban, semua bermula dari perselisihan sepele antara anak Cintya dan anak Desi, yang sama-sama masih duduk di bangku sekolah dasar.
“Anaknya Cintya umur enam tahun, ribut sedikit sama anak Desi sepulang sekolah. Namanya juga anak-anak, cuma adu mulut dan dorong-dorongan,” ujar Tini ketika ditemui di rumah korban, matanya masih berkaca-kaca.

Namun, masalah kecil itu justru memancing emosi Desi. Tanpa berpikir panjang, Desi disebut menampar anak Cintya di depan teman-temannya hingga menangis keras.
“Anaknya langsung lari pulang sambil nangis. Cintya yang dengar cerita itu marah, dia keluar rumah buat menegur Desi,” lanjut Tini.

Ribut di Tengah Warga, Berakhir Tikaman Tajam

Teguran yang seharusnya bisa menjadi mediasi justru memicu pertengkaran hebat antar dua ibu muda tersebut. Suara keduanya meninggi, saling menunjuk, hingga menarik perhatian warga sekitar.
“Warga sempat datang melerai. Sudah dikira selesai. Tapi ternyata Desi malah pulang ke rumah, ngambil pisau dapur,” ungkap Tini dengan nada geram.

Tak lama kemudian, Desi kembali. Dengan mata melotot dan tangan menggenggam pisau, ia langsung menyerang Cintya yang masih berdiri di dekat pagar rumahnya.
“Dia tusuk dari belakang. Pisau itu masuk ke bagian bokong. Cintya langsung jatuh, darahnya banyak banget,” tutur seorang saksi lain yang enggan disebut namanya.

Warga yang panik bergegas menolong korban, sementara pelaku langsung melarikan diri meninggalkan lokasi. Beberapa pria berusaha mengejar, namun Desi sudah keburu kabur ke arah jalan besar.

Dilarikan ke Rumah Sakit dan Jalani Operasi

Cintya segera dilarikan warga ke Rumah Sakit AR Bunda Lubuklinggau. Tim medis menyatakan korban mengalami luka tusukan cukup dalam di bagian bokong, hingga harus menjalani operasi darurat.
“Lukanya dalam, hampir mengenai organ vital. Saat datang kondisinya lemah dan kehilangan cukup banyak darah,” ujar salah satu petugas medis yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, keluarga korban hanya bisa berharap pelaku segera ditangkap. “Cintya itu orangnya lembut, enggak pernah ribut sama tetangga. Kami enggak nyangka, cuma karena anak-anak, nyawa hampir melayang,” kata Tini, menahan tangis.

Polisi Buru Pelaku yang Masih Buron

Kasus ini kini ditangani oleh Satreskrim Polres Lubuklinggau. Kasat Reskrim AKP M. Kurniawan Azwar membenarkan adanya laporan penikaman tersebut.
“Benar, korban sudah membuat laporan. Pelaku merupakan tetangga korban sendiri dan kini masih dalam pengejaran,” tegasnya, Jumat (3/10/2025).

Kurniawan menambahkan, pihaknya sudah mengantongi identitas dan alamat lengkap pelaku. Tim kini sedang menyisir beberapa lokasi yang diduga menjadi tempat persembunyian Desi.
“Kami imbau pelaku agar menyerahkan diri. Jika tidak, kami akan terus kejar sampai tertangkap,” ujarnya.

Ketegangan yang Belum Reda

Hingga Jumat sore, suasana di lingkungan tempat kejadian masih tegang. Beberapa warga memilih menutup pintu rumah rapat-rapat, takut kejadian serupa terulang.
“Baru kali ini di kampung kami ada yang sampai setega itu. Hanya karena anak berkelahi, ibunya ditikam,” ucap seorang warga tua sambil menggelengkan kepala.

Sementara di rumah sakit, keluarga korban terus berjaga di depan ruang perawatan. Mereka hanya berharap Cintya segera pulih dan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya.

(K)

#Penikaman #Kriminal #Peristiwa