Breaking News

Belasan Pelajar di Padang Panjang Dilarikan ke RS Usai Makan Bergizi Gratis: “Tiba-tiba Anak Saya Mual dan Muntah...”

Pelajar dilarikan ke Rumah Sakit Umum Darurat (RSUD) Padang Panjang lantaran mengalami gejala mual, sakit perut dan demam, Selasa (7/10/2025). Mereka dilarikan ke RSUD setelah mengalami mual, sakit perut dan demam. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

D'On, Padang panjang -
 Suasana tenang di dua sekolah negeri di Kota Padang Panjang mendadak berubah panik, Selasa (7/10/2025) siang. Belasan pelajar dari SMP Negeri 3 dan SD Negeri 09 tiba-tiba mengalami mual, sakit perut, hingga muntah-muntah tak lama setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar hari itu.

Sedikitnya 11 orang pelajar harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang untuk mendapatkan perawatan intensif. Informasi awal menyebutkan, sebagian besar pelajar mengeluh gejala serupa: perut mulas, kepala pusing, dan mual hebat.

Kepanikan di Sekolah

Salah seorang guru di SMPN 3, yang enggan disebutkan namanya, menceritakan suasana saat kejadian.
“Awalnya anak-anak tampak biasa saja. Tapi tidak lama setelah makan, beberapa mulai mengeluh perutnya sakit dan merasa mau muntah. Kami langsung panik dan membawa mereka ke UKS, lalu diteruskan ke RSUD,” ujarnya.

Ambulans datang bergantian menjemput para siswa. Beberapa orang tua yang mendapat kabar segera bergegas menuju rumah sakit dengan wajah cemas.

Suasana di RSUD Padang Panjang

Pantauan di ruang gawat darurat (Emergency Room) RSUD Padang Panjang, suasana cukup sibuk sekitar pukul 14.00 WIB. Beberapa siswa terlihat terbaring lemah di atas tempat tidur pasien, sementara perawat tampak sigap memberikan suntikan anti-mual dan cairan infus.

Salah satu orang tua siswa, Amel, ibu dari Kimora, pelajar SMPN 3 Padang Panjang, menceritakan detik-detik anaknya dilarikan ke rumah sakit.
“Anak saya tiba-tiba bilang pusing dan mual. Tak lama, dia muntah-muntah di sekolah. Saya langsung datang begitu dapat kabar,” ujar Amel dengan nada khawatir.

Menurut Amel, dokter yang memeriksa menyebut kondisi anaknya sudah stabil setelah diberi suntikan anti-mual dan obat pereda pusing.
“Kata dokter, sudah boleh dibawa pulang. Tapi kalau mualnya kambuh lagi, disuruh bawa balik ke sini,” jelasnya.

Pelajar Satu per Satu Dipulangkan

Sekitar pukul 15.10 WIB, satu per satu pelajar mulai diizinkan pulang setelah dinyatakan membaik. Petugas rumah sakit tampak memanggil nama orang tua siswa dari ruang apotek untuk mengambil obat.
“Ini obat pusing dan anti-mual, diberikan untuk diminum di rumah,” ujar salah satu petugas kepada orang tua siswa.

Hingga pukul 16.10 WIB, ruang gawat darurat RSUD Padang Panjang kembali lengang. Hanya beberapa pasien umum yang masih terlihat menjalani pemeriksaan. Para pelajar yang sempat dilarikan ke rumah sakit seluruhnya sudah diperbolehkan pulang.

Dugaan Awal: Efek dari Program Makan Bergizi Gratis

Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah maupun dinas terkait, sejumlah orang tua menduga gejala yang dialami anak-anak mereka berkaitan dengan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di sekolah hari itu.
“Setahu saya anak saya cuma makan dari program itu di sekolah. Mungkin makanannya kurang cocok atau sudah agak basi,” kata salah satu wali murid lain yang tak ingin disebutkan namanya.

Pihak RSUD Padang Panjang hingga kini belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab pasti gejala massal tersebut. Sementara petugas Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang dikabarkan sudah turun tangan mengambil sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Langkah Antisipasi Dinas Kesehatan

Dikonfirmasi terpisah, salah satu petugas dari Dinkes yang berada di RSUD menyebutkan bahwa tim investigasi lapangan sudah dibentuk.
“Tim sudah ambil sampel makanan dan sisa bahan dari program MBG untuk diperiksa. Hasilnya baru bisa diketahui setelah uji laboratorium selesai,” ujarnya singkat.

Program Baik yang Butuh Pengawasan Ketat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memastikan setiap pelajar mendapatkan asupan gizi seimbang di sekolah. Namun, kejadian seperti di Padang Panjang ini menjadi peringatan serius akan pentingnya pengawasan mutu makanan, kebersihan dapur, dan penyimpanan bahan pangan.

Masyarakat berharap agar insiden ini tidak terulang, sebab program MBG sejatinya membawa niat baik: membangun generasi sehat dan cerdas.
Namun, ketika pengawasan lalai, niat baik itu bisa berubah menjadi petaka kecil yang meninggalkan trauma bagi anak-anak dan orang tua.

(Sumber:  TribunPadang.com)

#KeracunanMBG #MakanBergiziGratis #KotaPadangpanjang