Breaking News

Ade Rizky Pratama: Waspada Bahaya di Balik Kosmetik dan Obat Instan, Kulit Putih Sehari, Berujung Cuci Darah

Kosmetik ilegal yang mengandung bahan berbahaya asal Filipina masih marak beredar dipasaran (Dok: Ist)

D'On, Sumatera Barat
- Di era media sosial yang serba cepat, tampilan sering kali menjadi tolok ukur kepercayaan diri. Tidak heran jika beranda digital kini dibanjiri iklan kosmetik dan obat herbal yang menggiurkan menjanjikan hasil instan, dari kulit putih dalam 24 jam hingga penyembuhan penyakit tanpa menunggu lama.

Namun di balik janji manis itu, tersimpan bahaya yang bisa berujung maut.

Janji Instan yang Mematikan

Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, mengingatkan masyarakat untuk tidak tergiur dengan produk yang menawarkan efek cepat. Ia menegaskan, produk semacam itu sering kali mengandung bahan kimia berbahaya yang justru merusak organ tubuh dalam jangka panjang.
“Sekarang banyak kosmetik yang bilang bisa bikin kulit putih dalam sehari. Ada juga obat yang katanya bisa sembuhkan penyakit dengan cepat, bahkan obat kuat untuk bapak-bapak. Tapi masyarakat perlu sadar, efek cepat itu biasanya datang dari bahan berbahaya,” ujar Ade, dikutip dari Antara.

Ade mengungkapkan, produk-produk seperti ini sangat mudah dijumpai. Tak perlu jauh-jauh ke pasar gelap, cukup buka marketplace atau toko daring, berbagai produk instan dengan iming-iming hasil cepat terpampang bebas.
Padahal, lanjutnya, kandungan seperti merkuri, hydroquinone, atau steroid sintetis dalam kosmetik bisa menimbulkan kerusakan permanen pada kulit dan ginjal. “Akhirnya apa? Banyak yang berujung cuci darah, dan itu biayanya sangat besar,” tegasnya.

Ketika Kecantikan Berujung Derita

Kasus keracunan akibat kosmetik ilegal bukan hal baru. Banyak pengguna awalnya merasa puas karena kulit tampak lebih cerah, jerawat hilang, atau stamina meningkat. Namun setelah beberapa bulan, efek samping mulai muncul: kulit mengelupas, gatal, bahkan pembengkakan pada wajah.
Yang lebih berbahaya, zat kimia yang diserap kulit bisa masuk ke aliran darah dan menyerang organ vital seperti ginjal dan hati. Bila sudah parah, pasien terpaksa menjalani hemodialisis atau cuci darah seumur hidup.

“Bahan-bahan itu biasanya digunakan dalam dosis tinggi, jauh melebihi ambang batas aman. Kalau digunakan terus-menerus, efeknya bukan cuma di permukaan kulit, tapi bisa merusak organ dalam,” terang Ade.

BPOM: Jangan Tergoda Harga dan Klaim Ajaib

Kepala Balai Besar POM Padang, M. Suhendri, menegaskan bahwa pihaknya masih menemukan banyak produk ilegal yang beredar bebas di masyarakat. Mulai dari jamu, obat pelangsing, hingga krim pemutih wajah, banyak yang dijual tanpa izin edar resmi.

Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu menerapkan kebiasaan KLIKcek Kemasan, Label, Izin edar, dan Kedaluwarsa  sebelum membeli atau menggunakan produk apa pun.
“Meskipun suatu kosmetik sudah berizin, belum tentu aman untuk semua orang. Reaksi tubuh bisa berbeda-beda. Lakukan uji coba dulu dalam dosis rendah, jangan langsung percaya hasil instan,” katanya.

Menurut Suhendri, masyarakat kini harus lebih kritis karena pengawasan BPOM memiliki keterbatasan. Ribuan produk baru bermunculan setiap bulan, dan tidak semuanya bisa diperiksa satu per satu.
“Oleh karena itu, masyarakat punya peran penting. Laporkan kalau menemukan produk mencurigakan, apalagi yang menjanjikan hasil tidak masuk akal,” ujarnya.

Mendidik Diri, Menyelamatkan Generasi

Fenomena kosmetik dan obat instan ini tidak hanya soal kecantikan atau kesehatan, tetapi juga mencerminkan pola pikir masyarakat yang serba cepat. Banyak orang ingin tampil sempurna tanpa proses panjang, padahal tubuh tidak bisa dipaksa melawan hukum alam.

Para ahli kesehatan menekankan, hasil yang aman dan bertahan lama selalu memerlukan waktu. Kulit yang sehat tidak dibentuk dalam semalam, begitu pula kesembuhan penyakit tidak bisa dicapai dengan satu pil ajaib.

Ade Rezki menutup pesannya dengan seruan keras:
“Jangan mau jadi korban produk instan. Cantik boleh, tapi sehat harus. Kalau sampai berujung cuci darah, apa gunanya wajah putih kalau tubuh menderita?”

(Mond)

#BPOM #KosmetikIlegal #ObatIlegal #KosmetikPalsu