Rumah Aktivis Sejahtera Rangkul Remaja Geng Tawuran, Pemko Padang Beri Dukungan Penuh
D'On, Padang – Sebuah langkah berani dan penuh makna ditempuh di Kota Padang untuk menyelamatkan generasi muda dari jurang kenakalan. Puluhan remaja yang sebelumnya terjerat aksi geng tawuran kini dirangkul, dibimbing, dan diarahkan pada kegiatan positif melalui sebuah program pelatihan khusus di Sangrila Outbound Camp, Sungai Lareh, Kecamatan Koto Tangah, Sabtu (6/9/2026) malam.
Program ini digagas oleh Rumah Aktivis Sejahtera bersama Perkemahan Kebangsaan Wilayah Pertahanan Idiologi Sarikat Islam Sumatera Barat, mengusung tema:
“Dengan Kemah Kebangsaan Wujud Generasi Muda yang Unggul serta Penuh Solidaritas Menuju Kota Padang Bebas Tawuran.”
Disambut Antusias dan Didukung Penuh Pemerintah
Acara yang berlangsung hingga Minggu (7/9) ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Habibul Fuadi. Hadir pula mewakili Wali Kota Padang, Kepala Satpol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, serta unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, dan jajaran Rumah Aktivis Sejahtera.
Kasat Pol PP Kota Padang, Chandra Eka Putra, menegaskan bahwa pemerintah kota tidak akan tinggal diam melihat remaja kehilangan arah karena terjebak tawuran atau balap liar.
“Kegiatan ini luar biasa. Semangat anak muda yang sebelumnya tersalurkan untuk tawuran harus diarahkan pada hal yang benar. Inilah tugas kita bersama, menyelamatkan masa depan mereka. Dari sini kita berharap lahir generasi yang kreatif, sehat, dan memberi inspirasi bagi lingkungannya,” tegas Chandra.
Ia menambahkan, meskipun program ini dimulai dari Kecamatan Koto Tangah—wilayah yang dikenal rawan tawuran—Pemko Padang akan menjadikannya agenda resmi kota.
“Kita ingin kegiatan positif seperti ini menjadi wadah permanen. Semangat mereka tidak boleh padam, hanya saja harus diarahkan ke jalan yang bermanfaat bagi diri, keluarga, dan masyarakat,” ujarnya.
Merangkul Ketua Geng Tawuran
Langkah yang ditempuh Rumah Aktivis Sejahtera ini terbilang unik sekaligus berani. Para ketua geng tawuran di Koto Tangah yang sebelumnya kerap memimpin perkelahian jalanan, diajak untuk mengikuti program pelatihan. Tujuannya jelas: mengubah pola pikir, membuka wawasan, dan menanamkan kesadaran bahwa tawuran hanya membawa kerugian.
Direktur Yayasan Rumah Aktivis Sejahtera sekaligus Ketua Persatuan Idiologi Sarikat Islam Sumbar, Febriyadi Putra, menuturkan bahwa inisiatif ini lahir dari keprihatinan mendalam terhadap maraknya tawuran pelajar dan remaja di Padang.
“Kami sengaja merangkul para ketua geng tawuran di Koto Tangah. Alhamdulillah mereka bersedia ikut. Kami ingin membuka mata mereka bahwa tawuran hanya merusak moral dan masa depan. Setelah pelatihan ini, mereka diharapkan punya kesadaran untuk meninggalkan kebiasaan buruk itu,” jelas Febriyadi.
Namun, ia menegaskan bahwa pembinaan ini tidak berhenti hanya pada kegiatan kemah kebangsaan.
“Pendampingan akan terus dilakukan. Anak-anak muda ini punya energi besar, tinggal bagaimana kita arahkan ke hal yang benar. Kalau mereka bisa diselamatkan, maka Padang akan lebih aman dan generasi kita lebih tangguh,” tambahnya.
Sinergi Pemerintah, Komunitas, dan Masyarakat
Kegiatan ini menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan komunitas dapat bersinergi menghadirkan solusi kreatif dalam mengatasi persoalan sosial. Tidak hanya sekadar menindak, tetapi juga merangkul, mendidik, dan memberi jalan baru bagi generasi muda.
Di tengah meningkatnya keresahan masyarakat akibat tawuran remaja, langkah ini menghadirkan secercah harapan. Dari api konflik jalanan, kini mulai muncul bara semangat baru: semangat kebersamaan, solidaritas, dan tekad membangun masa depan yang lebih cerah.
Dengan adanya program seperti ini, Kota Padang bukan hanya berupaya menghentikan tawuran, tetapi juga sedang merintis lahirnya generasi muda yang unggul, sehat, dan berdaya guna bagi lingkungan serta bangsa.
(Mond)
#Tawuran #Padang #RumahAktivisSejahtera