Breaking News

Ojol Padang Tegaskan Sikap Damai: “Kami Cari Rezeki, Bukan Ribut”


D'On, Padang
 – Suara tegas namun penuh kesejukan mengalir dari jantung Kota Padang, Minggu (31/8/2025) siang ini. Dari sebuah warung sederhana bernama Warung Mas Bagus 2 di kawasan Simpang Kinol, komunitas ojek online (ojol) setempat menyuarakan sikap yang jelas: menolak segala bentuk unjuk rasa yang berujung anarkis.

Pertemuan itu tidak digelar di gedung megah atau forum resmi, melainkan di sebuah meja kayu panjang yang sehari-hari menjadi tempat singgah para pengemudi mencari secangkir kopi pelepas lelah. Namun, dari ruang sederhana itu lahir pesan besar yang menggema hingga ke ranah nasional: “Ojol adalah pejuang nafkah, bukan mesin kerusuhan.”

Pertemuan Hangat di Warung Kopi

Siang itu, udara Padang terasa terik. Namun di dalam warung, puluhan pengemudi ojol duduk rapi, sebagian masih mengenakan jaket hijau dan helm yang ditaruh di atas meja. Di antara mereka hadir Alfian, Al Karia, Dayat, Moncos, Bobon, Choki, Andri, Fery, Robi, hingga Adek.

Mereka bukan sekadar rekan kerja, melainkan keluarga besar yang mengikat diri dalam semangat solidaritas. Setiap wajah yang hadir menampilkan keseriusan. Diskusi yang biasanya bercampur canda, hari ini berubah menjadi forum pernyataan sikap.

Kami cari rezeki, bukan ribut,” tegas salah satu anggota, disambut gumaman setuju dari rekan-rekannya.

Isu yang sempat beredar di media sosial tentang ribuan ojol di Padang akan turun ke jalan membuat suasana masyarakat sempat waswas. Namun bagi komunitas ojol ini, isu itu tak lebih dari sekadar hoaks yang berusaha memecah belah.

“Jangan percaya kabar burung. Kami pastikan, ojol Padang tidak akan ikut-ikutan dalam gerakan yang merugikan banyak orang,” tambah seorang pengemudi.

Luka dari Jakarta: Nama Affan Jadi Titik Balik

Suasana pertemuan mendadak hening ketika salah satu anggota menyebut nama Affan Kurniawan. Affan adalah pengemudi ojol yang meninggal dunia setelah terlibat insiden dengan kendaraan taktis Brimob di Jakarta pada Kamis (28/8).

Bagi mereka, Affan bukan sekadar nama. Ia adalah simbol luka, pengingat betapa rentannya profesi mereka ketika terseret dalam situasi yang diwarnai anarkisme.

Kami tidak ingin ada Affan berikutnya. Jangan ada lagi nyawa melayang karena demo anarkis. Demokrasi itu bermartabat, bukan brutal,” ucap seorang tokoh komunitas, dengan suara bergetar.

Kalimat itu membuat semua yang hadir menunduk sejenak, membiarkan kesunyian menjadi doa untuk almarhum Affan.

Apresiasi dari Aparat: “Sikap Dewasa, Contoh Berdemokrasi”

Pernyataan damai dari komunitas ojol Padang langsung mendapat perhatian dari aparat kepolisian. Ari, perwakilan Divisi 2 Intelkam Polda Sumbar, yang hadir dalam kesempatan tersebut menilai langkah itu sebagai bentuk kedewasaan dalam berdemokrasi.

“Negara menjamin kebebasan berpendapat, tapi tentu ada aturan main. Sikap damai seperti ini harus diapresiasi. Ojol Padang sudah memberi contoh bahwa aspirasi bisa disampaikan tanpa harus menimbulkan keresahan,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Pak Anton, salah satu tokoh kepolisian yang turut hadir. Ia menegaskan bahwa aparat hadir bukan untuk menakuti, melainkan menjaga agar penyampaian aspirasi tetap tertib dan aman.

Jangan mudah termakan isu. Ranah Minang ini rumah kita bersama. Jangan biarkan dipecah oleh provokasi,” katanya dengan nada serius.

Dari Ranah Minang untuk Indonesia

Bagi para pengemudi ojol Padang, menjaga ketenangan kota berarti menjaga dapur rumah tangga mereka tetap berasap. Kerusuhan hanya akan membuat jalanan macet, pendapatan turun, dan keluarga mereka ikut merasakan dampaknya.

“Kalau kota ribut, kami yang susah cari makan. Kami ingin Sumbar adem, dan Indonesia tetap damai,” ungkap salah satu pengemudi dengan nada tulus.

Pesan itu sederhana, namun sarat makna. Dari meja sederhana di Warung Mas Bagus 2, sebuah komitmen besar lahir: ojol adalah simbol ketenangan, bukan pemicu kericuhan.

Pesan Damai dari Kursi Kayu

Di tengah hiruk pikuk isu politik dan gelombang provokasi yang kerap memanas di media sosial, sikap yang diambil komunitas ojol Padang menjadi oase penyejuk. Mereka memilih jalan berbeda: bukan turun ke jalan membawa teriakan, melainkan pulang ke rumah membawa nafkah.

Pesan itu kini menggema bukan hanya untuk Padang, tetapi juga untuk Indonesia:
Ojol adalah pejuang nafkah. Bukan mesin kerusuhan.

(Mond)

#Ojol #DemoHariIni #Padang