Breaking News

Mensesneg Tegaskan Reshuffle Kabinet Jilid II Bukan Ajang "Orang Siapa", Semua Putra Terbaik Bangsa

Mensesneg Prasetyo Hadi didampingi Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025). Foto: YouTube/ Sekretariat Presiden

D'On, Jakarta
– Isu reshuffle kabinet jilid II oleh Presiden Prabowo Subianto kembali menjadi sorotan publik. Banyak yang menafsirkan langkah politik ini sebagai upaya “bersih-bersih” terhadap jejak para menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dengan tegas membantah spekulasi tersebut.

Di hadapan awak media di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (8/9), Prasetyo menegaskan bahwa tidak ada istilah “orang siapa” dalam reshuffle kali ini.

“Enggak ada orang siapa-orang siapa, semua adalah putra terbaik bangsa Indonesia,” ucap Prasetyo dengan nada tegas.

Jawaban atas Isu "Penghapusan Jejak Jokowi"

Pernyataan ini muncul setelah wartawan menyinggung rumor bahwa reshuffle kabinet jilid II digerakkan oleh keinginan Presiden Prabowo untuk menghapus figur-figur yang identik dengan Jokowi. Dengan nada heran, Prasetyo langsung menepis tudingan tersebut.

“Hah? Enggak ada, enggak ada,” jawabnya singkat namun jelas.

Meski demikian, publik mencatat bahwa dalam reshuffle kali ini memang ada sejumlah menteri yang sebelumnya pernah menjabat di masa kepemimpinan Presiden Jokowi dan kini digantikan oleh figur baru pilihan Prabowo.

Tiga Nama Besar yang Tergeser

Dari daftar perubahan, setidaknya ada tiga nama besar yang menjadi sorotan:

  1. Sri Mulyani Indrawati
    Mantan Menteri Keuangan yang dikenal memiliki reputasi internasional ini sebelumnya juga dipercaya Jokowi di dua periode pemerintahannya. Namun dalam reshuffle kali ini, posisinya digantikan oleh Purbaya Yudhi Sadewa, ekonom senior yang dinilai memiliki kedekatan visi dengan Prabowo terutama terkait strategi fiskal dan pembiayaan pembangunan.

  2. Budi Arie Setiadi
    Eks Menteri Koperasi dan UKM yang dikenal dekat dengan relawan Jokowi kini digantikan oleh Fery Juliantono, seorang politisi yang lama berkarier di Partai Gerindra. Pergantian ini disebut-sebut sebagai langkah untuk memperkuat basis ekonomi kerakyatan dengan nuansa yang lebih sejalan dengan visi Prabowo.

  3. Budi Gunawan
    Nama besar lain yang tak kalah mengejutkan adalah pencopotan Budi Gunawan dari kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Posisi ini untuk sementara akan diisi oleh pejabat ad interim hingga Presiden menentukan figur definitif. Pergantian ini memunculkan banyak spekulasi mengingat BG dikenal memiliki pengaruh besar dalam bidang politik dan intelijen.

Reshuffle dengan Pesan Politik

Meski Mensesneg menegaskan bahwa reshuffle ini murni untuk memperkuat kinerja pemerintahan, banyak analis menilai langkah ini sarat dengan pesan politik. Reshuffle jilid II tidak hanya soal pergantian nama, tetapi juga strategi Prabowo dalam menata kabinet agar selaras dengan arah kebijakan pemerintahannya ke depan.

Di sisi lain, publik menunggu bagaimana langkah para menteri baru dalam menjawab tantangan yang kian kompleks, mulai dari stabilitas ekonomi, geopolitik regional, hingga dinamika politik dalam negeri.

Reshuffle kabinet jilid II di era Presiden Prabowo Subianto tampaknya bukan sekadar rotasi jabatan, melainkan bagian dari upaya memperkuat pondasi pemerintahan. Meski dikaitkan dengan isu “penghapusan jejak Jokowi”, pemerintah menegaskan bahwa setiap nama yang dipilih adalah “putra terbaik bangsa” yang diharapkan mampu menjawab tantangan zaman.

(Mond)

#ReshuffleKabinet #Nasional #Politik