Drama Penyelamatan di Air Terjun Sarasah Barasok: Enam Remaja Dievakuasi, Satu Alami Cedera Serius
Air Terjun Sarasah Barasok (Dok: Net)
D'On, Limapuluh Kota – Malam yang mencekam menyelimuti kawasan Air Terjun Sarasah Barasok, Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat (5/9/2025). Enam remaja yang awalnya berniat menikmati indahnya panorama alam, justru berakhir dalam kondisi darurat. Satu orang mengalami cedera serius akibat terpeleset di bebatuan licin, sementara lima lainnya kelelahan dan tak mampu kembali dengan selamat.
Beruntung, upaya cepat tim SAR gabungan menyelamatkan nyawa mereka. Setelah menembus medan berat dan perjalanan panjang di tengah malam, operasi evakuasi yang penuh tantangan berhasil dilakukan.
Kronologi Kejadian: Dari Wisata Santai Menjadi Situasi Genting
Kepala Kantor SAR Kelas A Padang, Abdul Malik, mengungkapkan, keenam remaja berusia 17–18 tahun itu datang ke Air Terjun Sarasah Barasok pada Jumat siang untuk berwisata. Mereka adalah Asi Fatal Asma (18) serta lima rekannya.
“Ketika mandi-mandi di sekitar air terjun, Asi terpeleset di bebatuan licin. Akibatnya ia mengalami cedera sehingga tidak bisa berjalan dengan baik,” jelas Abdul Malik, Sabtu (6/9/2025).
Melihat kondisi rekannya, para survivor mencoba memberikan bantuan seadanya. Namun, lelah, dingin, dan kondisi medan yang berat membuat mereka ikut terjebak. Situasi kian genting menjelang sore, ketika tenaga semakin terkuras sementara cahaya matahari mulai meredup.
Laporan Pertama dan Pergerakan Tim SAR
Sekitar pukul 18.50 WIB, seorang survivor bernama Ara berhasil menghubungi pihak berwenang untuk meminta pertolongan. Laporan segera ditindaklanjuti oleh Pos SAR Limapuluh Kota.
Hanya 10 menit setelah laporan masuk, tepat pukul 19.00 WIB, tim beranggotakan empat personel diberangkatkan. Mereka dilengkapi peralatan medis, alat komunikasi, serta perlengkapan mountaineering untuk menghadapi kemungkinan terburuk.
Perjalanan menuju lokasi bukanlah hal mudah. Tim harus menempuh jalur darat sejauh lebih dari 30 kilometer dengan kondisi jalanan yang berliku, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki menembus medan hutan dan aliran sungai yang gelap.
“Sekitar pukul 20.35 WIB tim akhirnya tiba di lokasi setelah menempuh perjalanan panjang. Kami langsung berkoordinasi dengan unsur terkait sebelum memulai proses evakuasi,” kata Abdul Malik.
Evakuasi Penuh Tantangan
Malam semakin larut, suhu di sekitar air terjun turun drastis, dan suara derasnya air menambah suasana menegangkan. Tim SAR harus bergerak hati-hati di antara bebatuan licin untuk menjangkau para korban.
Proses evakuasi berlangsung lebih dari dua jam. Satu per satu remaja dievakuasi ke lokasi aman, termasuk Asi yang mengalami cedera. Pukul 22.25 WIB, seluruh korban berhasil dibawa keluar dari kawasan air terjun.
Korban cedera langsung dilarikan ke RSUD Ahmad Darwis Suliki untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara lima remaja lainnya, meski dalam kondisi lelah, berhasil selamat tanpa luka serius.
Sinergi Lintas Instansi dan Masyarakat
Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari BPBD Payakumbuh, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, potensi SAR daerah, perangkat nagari, hingga masyarakat setempat. Sinergi tersebut menjadi kunci keberhasilan evakuasi.
“Kerja sama semua pihak sangat membantu. Tanpa dukungan masyarakat dan instansi lain, proses evakuasi tentu akan jauh lebih sulit,” tambah Abdul Malik.
Peringatan bagi Wisatawan
Kasus ini kembali menjadi pengingat bagi wisatawan agar selalu berhati-hati saat berkunjung ke lokasi wisata alam, terutama yang memiliki medan ekstrem seperti air terjun.
Kepala SAR mengimbau pengunjung untuk memperhatikan keselamatan, mengenakan alas kaki yang sesuai, serta menghindari aktivitas berisiko di area licin. “Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan sampai liburan berubah menjadi petaka,” ujarnya.
Peristiwa di Sarasah Barasok ini bukan hanya soal kecelakaan tunggal, melainkan juga tentang bagaimana koordinasi cepat, profesionalisme, dan kepedulian masyarakat dapat menyelamatkan nyawa. Malam itu, di tengah derasnya suara air terjun dan gelapnya hutan, enam remaja berhasil kembali ke pelukan keluarganya—berkat kerja keras tim penyelamat yang tak kenal lelah.
(Mond)
#Peristiwa #LimapuluhKota