Breaking News

Rumah Nafa Urbach Dijarah Massa, Barang Berharga Lenyap

Rumah Nafa Urbach dijarah massa pada Minggu (31/7/2025). Foto: Dok. Istimewa

D'On, Tangerang Selatan
– Suasana mencekam terjadi di kediaman artis sekaligus anggota Komisi IX DPR RI, Nafa Urbach, setelah rumahnya di kawasan Tangerang Selatan dijarah massa pada Minggu (31/8) dini hari. Sekitar 20 orang yang diduga datang secara berkelompok menerobos masuk dan menggasak barang-barang berharga dari rumah berlantai tiga itu.

Penjarahan di Tengah Gelombang Kritik

Aksi penjarahan ini berlangsung hanya berselang beberapa jam setelah Nafa menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat Indonesia melalui akun Instagram pribadinya. Sebelumnya, ia menuai kritik pedas karena pernyataannya terkait tunjangan anggota DPR dan keluhan soal macet yang dianggap tidak peka terhadap kondisi sulit masyarakat.

“Assalamualaikum wr wb… dengan segala kerendahan hati saya meminta maaf atas perkataan saya yang menyinggung hati masyarakat Indonesia,” ujar Nafa dalam unggahannya pada Sabtu (30/8) malam.
Meski sudah menyampaikan klarifikasi, amarah sebagian publik tampaknya belum reda. Situasi itu diduga menjadi salah satu pemicu ketegangan hingga berujung pada penyerangan rumahnya.

Detik-Detik Massa Menyerbu

Menurut keterangan warga sekitar, massa mulai mendekati rumah Nafa sekitar pukul 04.30 WIB. Jumlah mereka mencapai puluhan orang dan datang dengan menggunakan sepeda motor.

“Saya sampai lokasi jam 04.45 WIB, massa sudah keluar membawa barang jarahan. Kurang lebih 20 orang naik motor. Sekuriti rumah nggak bisa berbuat banyak karena kalah jumlah,” ungkap Syarif, salah seorang warga setempat yang menjadi saksi mata.

Ia menggambarkan kondisi rumah Nafa benar-benar berantakan. “Rumah tiga lantai, tiga kamarnya dibongkar habis. Barang-barang berharga sudah tidak karuan. Semua terlihat acak-acakan,” tambahnya.

Aparat Bergerak Cepat

Beruntung, aksi itu tidak berlangsung lama. Menurut Syarif, sekitar pukul 05.00 WIB aparat keamanan sudah tiba di lokasi, sehingga massa segera membubarkan diri.

“Begitu aparat merapat, massa langsung kabur. Sekarang sudah aman, polisi standby untuk antisipasi penjarahan lagi,” ucapnya.

Nafa sendiri bersama keluarganya tidak berada di rumah saat kejadian berlangsung. Hal ini membuat situasi relatif lebih terkendali karena tidak ada korban jiwa maupun luka.

Sorotan Publik: Antara Kritik dan Simpati

Peristiwa ini langsung memicu reaksi beragam dari masyarakat. Sebagian masih mengkritik ucapan Nafa yang sebelumnya viral, namun tak sedikit pula yang menilai tindakan penjarahan tersebut tidak bisa dibenarkan dalam kondisi apa pun.

Pengamat politik menilai, kasus ini menunjukkan betapa rapuhnya situasi sosial ketika kritik publik bercampur dengan aksi anarkis. “Demonstrasi dan penyampaian aspirasi adalah hak warga negara, tapi kalau sudah berujung penjarahan, ini bukan lagi demokrasi ini kriminalitas,” kata seorang analis politik dari Universitas Indonesia.

Pesan Redaksi

Redaksi menegaskan, demonstrasi adalah hak setiap warga negara dalam negara demokrasi. Namun, untuk kepentingan bersama, aspirasi sebaiknya disampaikan dengan cara damai, tanpa merusak fasilitas umum maupun melakukan penjarahan yang hanya menambah penderitaan orang lain.

(K)

#NafaUrbach #Penjarahan #Viral #Peristiwa