Ricuh Demo di Depan DPR/MPR, Akses Tol Slipi dan Pejompongan Ditutup Sementara, Lalu Lintas Jakarta Macet Total
Tol dalam kota akses keluar Slipi KM 12+500 arah Semanggi ditutup sementara menyusul aksi demo di depan gedung DPR yang ricuh, Senin siang, 25 Agustus 2025. (X @TMCPoldaMetro)
D'On, Jakarta – Gelombang unjuk rasa di depan kompleks DPR/MPR RI pada Senin (25/8/2025) siang berujung ricuh. Imbas dari kericuhan itu, PT Jasamarga menutup sejumlah akses keluar tol dalam kota, termasuk pintu keluar Slipi KM 12+500 arah Semanggi dan pintu keluar Pejompongan KM 09+800 arah Tomang.
Penutupan mendadak itu diumumkan PT Jasamarga tepat pukul 13.07 WIB. Melalui akun resmi X @PTJASAMARGA, pihak operator tol menegaskan langkah ini diambil untuk menghindari kepadatan lalu lintas sekaligus menjamin keamanan pengguna jalan.
“Akses keluar Slipi KM 12+500 arah Semanggi ditutup sementara. Ada kegiatan penyampaian pendapat di jalan arteri depan gedung MPR/DPR. Harap gunakan jalur alternatif,” tulis PT Jasamarga.
Lalu Lintas Mengular
Pantauan di lapangan menunjukkan, ruas tol dalam kota Tomang–Slipi mengular padat sejak siang. Kondisi serupa juga terjadi di jalur Semanggi–Pejompongan, di mana kendaraan hanya bisa merayap perlahan. Pengendara yang hendak keluar di dua akses tol tersebut terpaksa mencari jalur alternatif, sehingga kemacetan merembet hingga ke sejumlah jalan arteri di kawasan Tanah Abang, Palmerah, hingga Gatot Subroto.
“Sudah hampir satu jam saya terjebak macet. Waze menunjukkan warna merah pekat di semua arah,” keluh Andi (34), seorang pengendara yang hendak menuju Sudirman.
Ricuh di Depan DPR/MPR
Kericuhan terjadi ketika massa aksi yang sejak pagi berorasi di depan gedung DPR/MPR berusaha merangsek mendekati gerbang utama. Aparat kepolisian yang berjaga langsung menahan pergerakan dengan menyemprotkan water canon ke arah demonstran.
Tak hanya itu, sejumlah personel polisi juga terlihat menghalau massa dari atas jembatan penyeberangan orang (JPO) yang menghubungkan kawasan Senayan dengan komplek DPR. Di jalan raya, barikade kendaraan taktis polisi diparkir melintang di tengah jalan, memutus arus lalu lintas dan menjadi pagar hidup menghadang demonstran.
Benturan tak terhindarkan. Massa melemparkan batu, sementara aparat merespons dengan tembakan gas air mata. Situasi kian memanas ketika beton pembatas jalur Transjakarta di depan DPR/MPR roboh akibat terdorong kerumunan. Puing-puing batu berserakan di sepanjang jalan arteri, memaksa pengendara motor maupun mobil menghindar dari area bentrokan.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Selain membuat lalu lintas Jakarta lumpuh, kericuhan juga berdampak langsung pada warga sekitar. Sejumlah pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Gatot Subroto terpaksa menutup lapak lebih awal.
“Takut kena imbas kalau makin ricuh. Tadi sudah ada gas air mata sampai ke sini, mata perih semua,” kata Yati (42), seorang pedagang nasi uduk di sekitar lokasi.
Bagi pekerja kantoran, kondisi ini menimbulkan kepanikan. Banyak yang memilih meninggalkan kantor lebih awal untuk menghindari kemacetan parah dan kemungkinan bentrokan lanjutan.
Polisi Siaga
Hingga berita ini diturunkan, aparat kepolisian masih menambah kekuatan pasukan di sekitar Gedung DPR/MPR. Barikade kawat berduri dipasang berlapis-lapis, menutup jalur utama di depan gedung wakil rakyat tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, menyatakan bahwa langkah-langkah pengamanan akan terus ditingkatkan untuk memastikan situasi tidak meluas ke wilayah lain.
(B1)
#Demonstrasi #DemoDPR #Rusuh #Nasional