Breaking News

Megawati Soekarnoputri Resmi Dikukuhkan Kembali Sebagai Ketua Umum PDIP Periode 2025–2030 dalam Kongres Nasional Ke-6 di Bali

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pengarahan pada Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi anggota DPR, DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) periode 2024-2029 di The Meru, Bali Beach Convention Center, Denpasar, Bali, Rabu (30/7/2025). Bimtek yang diikuti sekitar 3.200 peserta tersebut menjadi ajang pembekalan sekaligus konsolidasi internal terbesar PDIP untuk memperkuat soliditas partai. ANTARA FOTO/Monang Sinaga/app/tom.

D'On, Badung, Bali
– Megawati Soekarnoputri kembali menegaskan dominasinya dalam kancah politik nasional setelah secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) untuk masa bakti 2025–2030. Pengukuhan itu berlangsung dalam suasana penuh simbolisme dan kesolidan kader partai pada Kongres Nasional Ke-6 PDIP yang digelar secara tertutup di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Badung, Bali, Jumat (1/8/2025).

Kongres yang dihadiri oleh para petinggi partai dari seluruh Indonesia itu menjadi momen penting dalam penegasan arah politik PDIP lima tahun ke depan. Sejak pukul 14.00 WITA, ratusan perwakilan partai terdiri dari Ketua, Sekretaris, dan Bendahara (KSB) DPD dan DPC PDIP, serta seluruh jajaran DPP—telah berkumpul di arena kongres yang dipenuhi atribut merah dan simbol-simbol partai.

Dukungan Mutlak: 100 Persen Peserta Usulkan Megawati untuk Ditetapkan Kembali

Menurut Ketua Steering Committee Kongres Ke-6, Komarudin Watubun, pengukuhan Megawati sebagai ketua umum hanya bersifat formalitas. Sebab, keputusan politiknya sejatinya telah dicapai dalam Rakernas PDIP sebelumnya, yang menghasilkan keputusan bulat mendukung Megawati untuk kembali menakhodai partai berlambang banteng bermoncong putih itu.

“Karena memang sudah terpilih di Rakernas kemarin, ini hanya pengukuhan saja. Forum Rakernas memang bukan untuk memilih ketua umum, tapi untuk menetapkan arah strategis partai,” jelas Komarudin kepada awak media di sela-sela kongres.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa seluruh peserta kongres yang hadir menyampaikan aspirasi yang sama: Megawati harus segera dikukuhkan tanpa penundaan. Tak butuh waktu lama sejak kongres dibuka, forum langsung menyetujui usulan pengukuhan yang disampaikan secara aklamasi.

“Saya juga tidak menyangka prosesnya secepat ini. Padahal kami sudah menyusun acara hingga pukul 23.00 malam. Tapi sejak awal forum bulat menyuarakan satu nama: Ibu Megawati,” ungkapnya.

Kehadiran Tokoh Kunci: Puan Maharani, Prananda Prabowo, dan Elit Partai Lengkap Hadir

Kongres tertutup ini juga diwarnai kehadiran tokoh-tokoh sentral PDIP seperti Puan Maharani, Prananda Prabowo, serta jajaran elit partai lainnya. Meski berlangsung tertutup, suasana di sekitar lokasi terasa kental dengan atmosfer politik nasional. Pengamanan ketat dan antusiasme para kader menggambarkan bahwa pengukuhan ini bukan sekadar seremoni internal, tetapi juga sinyal kuat arah PDIP ke depan.

Soliditas Internal, Konsolidasi Politik Menuju 2029

Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, sebelumnya telah menegaskan bahwa Kongres Ke-6 ini tak akan mengejutkan publik dengan pemilihan nama baru. Justru, acara ini dimaksudkan untuk menegaskan soliditas internal dan konsistensi garis ideologis partai di bawah kepemimpinan Megawati.

“PDIP sangat solid. Kongres kali ini bukan untuk memilih, tapi untuk mengukuhkan. Mengukuhkan Ibu Mega sebagai pemimpin utama partai. Ini bagian dari konsolidasi dan kesinambungan perjuangan,” ujar Djarot saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025) malam.

Dengan kembali dikukuhkannya Megawati, PDIP menegaskan bahwa strategi politik mereka tetap mengakar pada kepemimpinan yang telah terbukti mampu menjaga kekuatan elektoral partai. Meski menghadapi tantangan pasca-Pilpres 2024, PDIP dinilai tetap memiliki posisi tawar kuat dalam konstelasi nasional menjelang Pemilu 2029.

Pengamat: PDIP Menuju Era Transisi dengan Kepemimpinan Terukur

Beberapa pengamat politik menilai bahwa pengukuhan ini bukan sekadar mempertahankan status quo, melainkan bagian dari strategi transisi kepemimpinan jangka panjang di tubuh PDIP. Nama-nama seperti Puan Maharani dan Prananda Prabowo terus disebut sebagai figur yang dipersiapkan untuk mengambil tongkat estafet dari Megawati di masa mendatang.

Namun, pengukuhan Megawati hingga 2030 menandakan bahwa PDIP belum siap sepenuhnya melakukan regenerasi terbuka di posisi puncak partai. Kesinambungan dinilai lebih penting ketimbang gebrakan perubahan struktural.

Konsolidasi Kekuasaan dan Kejelasan Arah Politik

Dengan pengukuhan Megawati Soekarnoputri untuk masa jabatan kelima kalinya sebagai Ketua Umum PDIP, partai ini menunjukkan stabilitas internal yang jarang dimiliki partai politik lain. Langkah ini sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa PDIP masih bertumpu pada sosok Megawati sebagai penjaga ideologi, sekaligus pengarah langkah politik ke depan.

Apakah ini menjadi pengukuhan terakhir bagi Megawati sebelum tongkat estafet benar-benar berpindah ke generasi selanjutnya? Waktu yang akan menjawab.

(Mond)

#PDIP #MegawatiSoekarnoputri #Politik #Nasional