Gunung Marapi Kembali Meletus, Kolom Abu Capai 1,6 Kilometer di Atas Puncak
D'On, Sumatera Barat - Sumatera Barat kembali diguncang aktivitas vulkanik Gunung Marapi. Selasa pagi (12/8/2025), tepat pukul 08.39 WIB, gunung yang menjadi salah satu ikon sekaligus ancaman alam di Ranah Minang ini kembali memuntahkan material vulkanik. Data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, kolom letusan kali ini menjulang setinggi 1.600 meter di atas puncak, atau setara 4.491 meter di atas permukaan laut.
Dari Pos Pantau Gunung Marapi di Bukittinggi, petugas Ahmad Rifandi melaporkan bahwa kolom abu yang membubung tampak jelas dari kejauhan, dengan warna putih hingga kelabu pekat. Arah sebarannya mengarah ke timur laut, terbawa hembusan angin pagi yang cukup kencang. “Erupsi masih berlangsung saat ini,” ujarnya, menandakan aktivitas vulkanik belum mereda.
Imbauan Keras: Jauhi Radius 3 Kilometer
PVMBG kembali menegaskan larangan memasuki zona bahaya dalam radius 3 kilometer dari kawah aktif, yakni Kawah Verbeek. Bagi para pendaki dan wisatawan, imbauan ini bukan sekadar formalitas. Aktivitas mendekat ke kawah pada kondisi seperti ini berisiko tinggi, mulai dari lontaran batu pijar, hujan abu lebat, hingga gas beracun yang tidak terlihat.
Ahmad Rifandi juga mengingatkan warga di sekitar lereng, terutama yang tinggal di bantaran sungai yang hulunya berasal dari puncak Marapi, untuk waspada terhadap ancaman lahar hujan. Material vulkanik yang baru saja dimuntahkan bisa terbawa air hujan dan meluncur cepat ke bawah, menjadi banjir lahar yang memutus akses jalan, merusak pemukiman, bahkan membahayakan nyawa. “Ancaman ini meningkat terutama di musim hujan seperti sekarang,” tambahnya.
Ancaman Hujan Abu
Jika hujan abu turun, masyarakat diimbau segera menggunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan. Partikel halus dari abu vulkanik bisa memicu gangguan kesehatan seperti ISPA, iritasi mata, hingga menurunkan kualitas air bersih. Abu juga dapat membuat jalan licin dan mengganggu jarak pandang, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
83 Kali Letusan Sepanjang 2025
Gunung Marapi memang sedang dalam fase aktif. Sepanjang tahun 2025 saja, PVMBG mencatat sudah ada 83 kali letusan, termasuk erupsi hari ini. Kendati aktivitasnya intens, status gunung api setinggi 2.891 mdpl ini masih berada di level Waspada (Level II) hingga Selasa (12/8/2025) pukul 10.12 WIB. Artinya, potensi erupsi masih ada dan masyarakat diminta untuk selalu waspada namun tidak panik.
Pesan untuk Menangkal Hoaks
Di tengah situasi seperti ini, informasi yang simpang siur mudah memicu kepanikan. Karena itu, pihak berwenang meminta seluruh masyarakat untuk menjaga ketenangan, tidak menyebarkan berita bohong (hoaks), dan tidak termakan isu yang tidak jelas sumbernya. “Ikuti arahan resmi dari Pemerintah Daerah dan PVMBG, bukan dari sumber yang belum tentu benar,” tegas Ahmad Rifandi.
Gunung Marapi, yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Tanah Datar, merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Letusannya kerap disertai dengan hujan abu yang mempengaruhi beberapa daerah di Sumatera Barat, bahkan hingga ke provinsi tetangga jika angin mengarah jauh.
Erupsi pagi ini menjadi pengingat bahwa keindahan alam Sumatera Barat selalu berdampingan dengan kekuatan alam yang luar biasa. Antara gunung dan masyarakatnya, ada hubungan yang terjalin sejak berabad-abad: hubungan yang penuh pesona, namun juga menuntut kewaspadaan tinggi.
(Mond)
#Peristiwa #ErupsiGunungMarapi #SumateraBarat