Eko Patrio Klarifikasi Video Joget ‘Sound Horeg’, Publik Anggap DPR Kurang Empati di Tengah Sorotan
Eko Patrio dalam acara PAN Awards, Minggu (24/8/2025). Foto: YouTube/ PAN TV
D'On, Jakarta – Anggota DPR RI sekaligus komedian senior, Eko Patrio, kembali menjadi sorotan publik setelah unggahan videonya di media sosial menuai kontroversi. Dalam video tersebut, Eko terlihat berjoget dengan iringan musik sound horeg—musik remix yang kerap dipakai untuk hiburan santai.
Unggahan ini datang di saat publik masih menyoroti perilaku sejumlah anggota DPR yang tertangkap kamera berjoget di sela-sela Sidang Tahunan MPR 2025. Momen itu dianggap tidak pantas oleh banyak warganet, sebab dilakukan dalam forum kenegaraan yang seharusnya penuh wibawa dan khidmat.
Akibatnya, video Eko pun langsung dikaitkan dengan peristiwa tersebut. Sejumlah pengguna media sosial menilai joget yang ia unggah terkesan “menantang” rakyat dan menunjukkan sikap kurang empati terhadap keresahan masyarakat yang sedang menghadapi berbagai persoalan, mulai dari tingginya harga kebutuhan pokok hingga polemik politik nasional.
Klarifikasi Eko Patrio
Menanggapi sorotan itu, Eko Patrio memberikan klarifikasi. Ia menegaskan bahwa video yang diunggahnya sama sekali tidak ada kaitannya dengan sidang tahunan MPR maupun isu politik. Menurutnya, konten joget tersebut dibuat dalam suasana santai saat acara pembubaran panitia 17 Agustus di lingkungannya.
“Nggak ada maksud apa-apa, memang itu kemarin kan kita acara pembubaran panitia 17 Agustusan,” jelas Eko saat ditemui di Dome Senayan Park, Jakarta Pusat.
Ia menambahkan bahwa sebagai seorang publik figur yang juga aktif di dunia hiburan, dirinya kerap membuat konten kreatif untuk menjaga kedekatan dengan masyarakat. Namun, Eko mengakui bahwa publik bisa saja salah menafsirkan unggahannya, terutama di tengah isu sensitif terkait sikap anggota DPR belakangan ini.
Sampaikan Permintaan Maaf
Meski sudah memberikan klarifikasi, Eko tetap menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang merasa tersinggung atau tersindir oleh videonya.
“Seandainya ada yang bagaimana-bagaimana, ya saya sebagai pribadi minta maaf lah,” ungkapnya.
Eko menyadari bahwa sebagai anggota DPR, setiap tindakannya di ruang publik akan selalu mendapat sorotan lebih besar dibandingkan masyarakat biasa. “Kita ini kan jadi pejabat publik, apapun bisa disorot. Jadi ya saya ambil pelajaran dari sini,” tambahnya.
Sorotan Publik terhadap Sikap Anggota DPR
Kontroversi ini memperlihatkan betapa sensitifnya publik terhadap perilaku wakil rakyat. Dalam beberapa hari terakhir, berbagai komentar muncul di media sosial. Banyak yang menilai joget di sidang maupun unggahan Eko adalah bentuk kurangnya kepekaan DPR terhadap kondisi rakyat.
Sejumlah analis politik menilai, kasus seperti ini bisa memperburuk citra DPR yang selama ini sudah dianggap jauh dari rakyat. Menurut pengamat komunikasi politik, perilaku simbolik para pejabat di ruang publik sangat berpengaruh terhadap kepercayaan masyarakat.
“Dalam situasi masyarakat sedang sulit, gesture atau ekspresi pejabat menjadi penting. Joget, tertawa berlebihan, atau pamer gaya hidup bisa dipersepsikan publik sebagai sikap tak peduli,” jelas salah seorang akademisi dari Universitas Indonesia.
Belajar dari Peristiwa Ini
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pejabat publik tidak hanya dinilai dari kinerjanya, tetapi juga dari sikap, gestur, dan ekspresi yang ditampilkan di hadapan rakyat. Unggahan sederhana di media sosial bisa dengan cepat berubah menjadi kontroversi, apalagi ketika publik sedang sensitif terhadap isu politik.
Meski demikian, klarifikasi dan permintaan maaf Eko diharapkan dapat meredakan sebagian kritik. Namun, sorotan terhadap perilaku anggota DPR tampaknya akan terus berlanjut, seiring dengan meningkatnya ekspektasi publik agar wakil rakyat lebih berhati-hati, bijak, dan empatik dalam bersikap.
(Mond)
#EkoPatrio #Nasional #Viral #DPR