Breaking News

Dua Warga Hilang Terseret Arus Sungai Batang Pasaman, Pencarian Tim SAR Terkendala Blank Spot

Dua Warga Masih Hilang Diswrat Arus Batang Pasaman, Tim SAR Gencar Lakukan Pencarian (Dok: Tim SAR Padang)

D'On, Pasaman Barat
– Suasana duka menyelimuti Nagari di Kabupaten Pasaman Barat setelah peristiwa nahas menimpa empat warga yang mencoba menyeberangi Sungai Batang Pasaman pada Kamis (14/8/2025) sore. Dari empat orang yang terbawa arus deras, dua berhasil menyelamatkan diri, sementara dua lainnya hingga kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Detik-Detik Peristiwa

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 WIB, ketika keempat warga hendak menyeberangi sungai yang saat itu tampak mulai meninggi akibat hujan deras di hulu. Tak ada tanda-tanda bahaya, hingga tiba-tiba air bah datang dengan cepat. Derasnya arus menyeret tubuh mereka sebelum sempat mencapai tepi sungai.

“Asba (31) dan Reza (25) berhasil berenang ke tepian, meski dalam kondisi lemah dan syok. Namun dua rekannya, Eman (35) dan Aldi (25), terseret derasnya arus dan hilang dari pandangan,” ungkap Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang, Abdul Malik, Sabtu (16/8) pagi.

Laporan Keluarga dan Respons Cepat SAR

Keluarga korban, Isa Ansori, segera melaporkan kejadian tersebut ke Kantor SAR Padang pada Jumat (15/8) sore sekitar pukul 15.25 WIB, sehari setelah peristiwa. Laporan itu langsung ditindaklanjuti dengan pemberangkatan tim Pos SAR Pasaman menuju lokasi kejadian.

Lima personel Pos SAR Pasaman dikerahkan menggunakan rescue car dengan membawa peralatan lengkap, mulai dari perahu karet bermesin, peralatan SAR air, hingga peralatan medis dan komunikasi. Setelah menempuh perjalanan darat lebih dari satu jam, tim tiba di lokasi pada pukul 17.15 WIB.

“Setibanya di lokasi, tim langsung mendirikan posko koordinasi untuk memudahkan jalannya operasi pencarian. Kita juga segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian, TNI, serta masyarakat setempat,” jelas Abdul Malik.

Pencarian Gabungan, Libatkan 35 Personel

Operasi pencarian hari pertama melibatkan sedikitnya 35 orang yang terdiri dari Basarnas, Polsek Talamau, Koramil 03 Talu, serta warga sekitar. Mereka menyisir aliran sungai menggunakan perahu karet bermesin, didukung drone untuk memantau dari udara.

Namun, pencarian di hari pertama harus dihentikan sementara pada pukul 18.30 WIB karena kondisi semakin gelap dan berisiko tinggi bagi keselamatan tim. Operasi direncanakan dilanjutkan kembali pada Sabtu (16/8) pagi pukul 07.30 WIB.

Tantangan di Lapangan

Meski peralatan pencarian sudah disiapkan dengan maksimal, kendala besar justru datang dari kondisi geografis lokasi. Blank spot jaringan komunikasi membuat koordinasi antartim agak terhambat. Selain itu, derasnya arus sungai dan cuaca yang tidak menentu menambah risiko bagi petugas di lapangan.

“Kami terus berupaya semaksimal mungkin, meski koordinasi agak sulit karena blank spot. Masyarakat di sekitar lokasi juga sangat membantu, baik dalam memberi informasi maupun ikut serta dalam pencarian,” kata Abdul Malik.

Harapan Keluarga dan Warga

Hingga berita ini diturunkan, dua korban, Eman dan Aldi, masih dinyatakan hilang. Keluarga korban terus berharap keduanya segera ditemukan, apapun keadaannya. Warga setempat juga berharap tim SAR diberi kekuatan dalam menjalankan tugas di tengah medan yang sulit.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan tingginya risiko menyeberangi sungai di musim hujan, terutama di kawasan dengan aliran deras seperti Sungai Batang Pasaman. “Semoga upaya pencarian hari ini membuahkan hasil,” tutup Abdul Malik.

(Mond)

#Peristiwa #OrangHanyut #PasamanBarat