Breaking News

Warga Tertembak Saat Tawuran Pecah, Polisi: Itu Peluru Karet dan Sudah Sesuai Prosedur

Ilustrasi Senjata Api 

D'On, Medan, Sumatera Utara
– Ketegangan pecah di kawasan Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, pada Kamis malam (10/7), ketika aparat kepolisian mencoba membubarkan aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok warga. Dalam insiden tersebut, seorang warga dilaporkan mengalami luka tembak yang diduga berasal dari peluru aparat.

Video yang memperlihatkan korban berlumuran darah sambil memegang dua benda yang disebut peluru itu viral di media sosial. Dalam suasana kacau yang terekam, terdengar suara warga yang marah dan panik. Salah satu warga bahkan terdengar meneriakkan, “Tembak-tembak aja,” menggambarkan kepanikan dan keresahan warga atas situasi yang terjadi.

Tak lama kemudian, dalam video itu juga muncul seorang pria berbadan tegap, diduga aparat, memberikan penjelasan kepada warga yang emosional. Ia menegaskan bahwa kehadiran warga di lokasi tawuran justru menyulitkan polisi untuk mengidentifikasi pelaku yang sebenarnya.

“Makanya kalau sudah kita bilang bubar, orang ibu-ibunya bergeser biar kita tahu pelakunya,” ujar pria itu.
“Karena kau di situ, kalau di rumah kan gak kena,” sambungnya, mencoba memberi penekanan bahwa keberadaan warga di lokasi membuat situasi semakin sulit dikendalikan.

Penjelasan Pihak Kepolisian: “Itu Peluru Karet”

Menanggapi peristiwa tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Kapolres Belawan, AKBP Wahyudi Rahman, memberikan klarifikasi pada Jumat (11/7). Ia membenarkan bahwa polisi tengah melakukan pembubaran paksa terhadap massa yang terlibat tawuran.

“Itu peluru karet ya. Sudah sesuai SOP eskalasi penanganan konflik,” tegas Wahyudi.

Ia menekankan bahwa penggunaan peluru karet merupakan bagian dari prosedur standar yang digunakan dalam situasi konflik terbuka seperti tawuran massa. Menurut Wahyudi, situasi di lapangan memang mengharuskan tindakan represif terukur demi mencegah jatuhnya korban yang lebih banyak.

Namun, ketika ditanya soal dugaan bahwa luka korban berasal dari tembakan petugas, Wahyudi belum memberikan jawaban pasti.

“Belum tentu (tembakan dari kepolisian), karena kita masih investigasi. Masih pendalaman, itu kan peluru karet,” imbuhnya.

Satu Korban Luka, Penyebab Tawuran Masih Misterius

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi terkait identitas korban maupun kronologi lengkap awal mula tawuran tersebut. Polisi hanya menyebut bahwa satu warga mengalami luka dan telah mendapatkan perawatan. Sayangnya, pihak berwenang belum menjelaskan secara rinci siapa saja yang terlibat dalam bentrokan tersebut, serta apa penyebab awal keributan.

Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa tawuran terjadi menjelang malam hari dan berlangsung cukup sengit. Bentrokan antar kelompok itu membuat suasana di Pekan Labuhan mencekam, terutama bagi warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Sorotan Publik dan Harapan Transparansi

Insiden ini memicu perdebatan luas di media sosial. Sebagian masyarakat mempertanyakan prosedur penggunaan peluru karet oleh polisi di tengah kerumunan warga sipil. Tidak sedikit pula yang menyoroti lemahnya upaya pencegahan tawuran yang kerap berulang di sejumlah wilayah Medan.

Pengamat hukum dan HAM lokal turut angkat bicara. Mereka meminta agar proses investigasi dilakukan secara transparan dan tuntas, termasuk mengungkap apakah tembakan tersebut memang berasal dari aparat atau bukan.

“Kalau betul peluru itu berasal dari polisi, harus jelas bagaimana prosedurnya, kapan dan kepada siapa ditembakkan. Jangan sampai warga sipil menjadi korban sia-sia karena kesalahan prosedur atau kurangnya pengamanan,” ujar Dedi Harahap, salah satu aktivis dari Koalisi Masyarakat Sipil Sumut.

Catatan Redaksi

Kejadian di Medan Labuhan ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak: bahwa upaya penanganan konflik di lapangan harus disertai dengan prinsip kehati-hatian, profesionalitas, dan perlindungan terhadap warga sipil. Sementara itu, masyarakat pun diimbau untuk tidak berada di lokasi konflik demi keselamatan diri mereka sendiri.

Pihak kepolisian berjanji akan mengusut tuntas peristiwa ini dan menyampaikan hasil investigasi kepada publik.

(K)

#Peristiwa #Tawuran #Medan