Breaking News

Prabowo di Hadapan 2.000 Perwira Muda TNI-Polri: “Saudara Siap Mati untuk Bangsa Ini”

Presiden Prabowo Subianto

D'On, Jakarta - 
Di tengah gemuruh sejarah dan semangat kebangsaan yang menggelora, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memimpin langsung Upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI-Polri 2025 yang diikuti oleh 2.000 calon perwira remaja. Acara sakral yang berlangsung di halaman Istana Negara, Jakarta Pusat, ini bukan sekadar seremoni, melainkan momentum pembentukan jiwa kesatria bagi generasi baru penjaga kedaulatan bangsa.

Sumpah Sakral Sang Kesatria

Dengan suara lantang dan tegas, Presiden Prabowo yang juga menjabat sebagai Panglima Tertinggi TNI memimpin pengambilan sumpah jabatan perwira, mengawali langkah awal para pemuda dan pemudi terbaik bangsa ke medan pengabdian.

Para perwira TNI-Polri, bersediakah saudara-saudari untuk diambil sumpah perwira berdasarkan agama masing-masing?” tanya Prabowo, membuka prosesi dengan wibawa penuh.

Bersedia!” jawab para calon perwira serempak, menggema menembus langit Jakarta yang cerah pagi itu.

Dengan khidmat, Presiden membacakan sumpah perwira yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta:

Bahwa saya akan memenuhi kewajiban perwira dengan sebaik-baiknya terhadap Bangsa Indonesia dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945…

Bahwa saya akan memimpin anak buah dengan memberi suri teladan, membangun karsa, serta menuntun pada jalan yang lurus dan benar. Bahwa saya akan rela berkorban jiwa dan raga untuk membela nusa dan bangsa…

Sumpah ini bukan sekadar janji lisan, tapi sebuah ikrar sakral yang mengikat para perwira muda kepada tanah tumpah darahnya.

Pesan Tegas Sang Presiden: Siap Mati untuk Indonesia

Dalam amanat kenegaraannya, Presiden Prabowo mengingatkan bahwa sumpah yang diucapkan bukanlah retorika kosong, melainkan ikrar suci yang harus dihayati dan dijalani dengan sepenuh hati dan nyawa.

Tolonglah dihayati dan disimak apa yang telah saudara ucapkan,” ucap Prabowo, menatap tajam para perwira muda yang berdiri tegak di hadapannya.

Saudara-saudara, perwira remaja, putra-putri terbaik bangsa berdiri di hadapan saya sebagai Presiden, sebagai Panglima Tertinggi saudara menyatakan siap mati untuk bangsa ini.

Ucapannya mengguncang hati, mengingatkan kembali pada nilai luhur perjuangan bangsa. Dalam nada yang penuh peringatan, Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia tak lepas dari ancaman eksternal bahkan di era modern seperti sekarang.

“Jangan kira bangsa kita tidak punya musuh. Jangan kira negara lain tidak mengincar kelemahan kita. Jika kita tidak kuat, kita akan ditindas. Kita akan dijadikan alat kepentingan bangsa lain,” tegasnya.

Prabowo mengingatkan bahwa penjajahan bukan hanya kenangan masa lalu, tapi selalu mengintai bila bangsa ini lengah. Menurutnya, salah satu bentuk penjajahan modern adalah perpecahan sosial dan ideologis yang disusupkan untuk melemahkan persatuan rakyat Indonesia.

TNI-Polri: Benteng Terakhir Kedaulatan

Dalam pesan mendalamnya, Prabowo menekankan bahwa TNI dan Polri bukan hanya aparat bersenjata, tetapi fondasi pertahanan ideologis dan moral bangsa. Ia menyerukan kepada para perwira muda untuk tidak hanya menjadi prajurit profesional, tetapi juga menjadi pejuang sejati rakyat.

TNI dan Polri adalah benteng-benteng terakhir kemerdekaan dan kedaulatan kita,” tegas Prabowo.

Jadilah tentara rakyat, tentara nasional, tentara pejuang. Jadilah polisi rakyat, polisi nasional, polisi pejuang. Selalu bela rakyatmu, cintai rakyatmu. Kau adalah anak kandung dari rakyat Indonesia.

Pesan ini menjadi penegas bahwa loyalitas seorang perwira bukan kepada kekuasaan, tapi kepada rakyat, bangsa, dan negara.

2.000 Perwira, Harapan Baru Republik

Sebanyak 2.000 perwira TNI-Polri resmi dilantik dalam upacara tersebut. Mereka berasal dari berbagai matra: Akademi Militer (Akmil), Akademi Angkatan Laut (AAL), Akademi Angkatan Udara (AAU), serta Akademi Kepolisian (Akpol).

Mereka kini bukan lagi sekadar taruna dan taruni, tapi pilar-pilar pertahanan nasional yang baru, yang akan mengemban tugas berat menjaga keutuhan NKRI di tengah dinamika geopolitik dan ancaman siber global.

Ikrar dan Tanggung Jawab Sejati

Upacara Praspa TNI-Polri tahun ini menjadi lebih dari sekadar tradisi militer. Ia menjelma sebagai momen kebangkitan semangat nasionalisme dan peringatan bahwa kemerdekaan tidak diwariskan secara gratis, melainkan dijaga dengan darah, keringat, dan kesetiaan tanpa batas.

Presiden Prabowo telah menegaskan garisnya: perwira Indonesia bukan hanya pengemban senjata, tetapi pengawal sejarah bangsa.

Siap mati untuk bangsa ini, bukan sekadar kata—tetapi kehormatan yang hanya bisa dijalani oleh mereka yang benar-benar mencintai Indonesia.

(Mond)

#TNI #Polri #Nasional #PrabowoSubianto