Breaking News

Nelayan Sungsang Ditembaki di Laut Banyuasin, Leher Tertembus Peluru Karet: "Laut Pun Tak Lagi Aman"

Suasana saat terjadi penembakan di perairan Birik, wilayah Sungai Sembilang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Foto : Istimewa

D'On, Banyuasin
 — Perairan tenang di sekitar Birik, Sungai Sembilang, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, mendadak berubah mencekam pada Sabtu siang (12/7/2025). Sebuah kapal nelayan tradisional asal Desa Sungsang I menjadi sasaran tembakan dari kapal tak dikenal, menimbulkan kepanikan dan kekhawatiran mendalam di kalangan nelayan lokal.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB itu menyebabkan seorang nelayan bernama Yoga, warga Desa Sungsang I, mengalami luka tembak serius di bagian leher. Korban saat itu sedang melaut bersama beberapa rekan nelayan lainnya menggunakan kapal pencari ikan berukuran kecil, seperti biasa mereka lakukan setiap hari.

Tertembak Saat Menjalankan Aktivitas Rutin

Menurut informasi dari saksi mata dan rekan korban, tembakan datang secara tiba-tiba dari kejauhan. Kapal tak dikenal itu mendekat dan melepaskan beberapa kali tembakan ke arah kapal nelayan. Satu tembakan mengenai Yoga, yang langsung tersungkur dengan darah mengucur dari lehernya.

“Waktu itu kami lagi angkat jaring. Tiba-tiba ada suara tembakan, lalu Yoga roboh. Kami panik, langsung angkat jangkar dan tancap gas ke daratan,” ujar salah satu rekan korban yang enggan disebutkan namanya.

Korban segera dievakuasi ke daratan dalam kondisi kritis. Sesampainya di dermaga, warga langsung melarikan Yoga ke rumah sakit di Palembang untuk penanganan medis. Menurut tim dokter, peluru yang mengenai leher korban diduga merupakan peluru karet, karena tidak menembus, namun tetap menyebabkan luka serius yang nyaris fatal.

Operasi Penyelamatan Nyawa

“Syukur alhamdulillah, nyawanya selamat. Tapi kami semua sempat panik luar biasa karena peluru itu mengenai tenggorokan,” ungkap Marlina, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Ranting Sungsang, yang juga merupakan kerabat dekat korban.

Marlina menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan medis, peluru itu memang tidak menembus jaringan dalam, namun lokasi lukanya yang sensitif membuat kondisi korban sangat mengkhawatirkan. Yoga kini telah menjalani operasi dan sedang dalam pemulihan intensif.

Nelayan Tradisional Hidup dalam Ketakutan

Hingga kini, identitas kapal penembak dan motif di balik penyerangan tersebut masih menjadi misteri. Tidak ada tanda-tanda provokasi atau konflik dari pihak nelayan sebelum penembakan terjadi. Mereka mengaku hanya sedang mencari nafkah seperti biasa, dengan menggunakan alat tangkap legal.

“Kami ini nelayan tradisional. Tidak pernah mencuri ikan, tidak merusak karang, apalagi merampok. Kami cuma ingin makan dari laut. Tapi kalau laut pun sudah tak aman, kami harus bagaimana lagi?” ujar Marlina dengan nada getir.

Pihak HNSI pun mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus ini. Mereka menilai kejadian ini merupakan bentuk ancaman nyata terhadap keselamatan para nelayan yang menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

Aparat Masih Melakukan Penyelidikan

Kepolisian Resor Banyuasin melalui Kasatreskrim AKP Teguh Prasetyo membenarkan adanya laporan penembakan terhadap kapal nelayan. Meski demikian, pihaknya belum bisa memberikan informasi detail mengenai pelaku maupun jenis kapal yang melakukan penyerangan.

“Benar, sedang ditangani,” jawab AKP Teguh singkat saat dihubungi wartawan, Minggu (13/7/2025).

Menurut sumber internal kepolisian, penyelidikan awal masih terkendala minimnya saksi yang bisa memberikan identifikasi kapal pelaku. Lokasi kejadian yang cukup jauh dari daratan dan minim sinyal komunikasi juga menyulitkan proses investigasi lapangan.

Desakan dari Komunitas Nelayan dan Masyarakat

Insiden ini sontak memicu keresahan luas di kalangan nelayan Banyuasin dan sekitarnya. Banyak yang mengaku trauma untuk kembali melaut, terutama di wilayah perairan yang berbatasan dengan kawasan konservasi atau zona rawan konflik kepentingan laut.

HNSI meminta pemerintah daerah dan aparat keamanan memperkuat patroli laut, memastikan wilayah perairan Sungsang dan sekitarnya tetap aman bagi aktivitas nelayan kecil. Mereka juga menekankan perlunya pemasangan kamera pengawas atau sistem deteksi awal untuk mencegah insiden serupa terulang.

(Mond)

#Penembakan #Peristiwa #HNSI #NelayanBanyuasinDitembakOTK