Breaking News

Istri Guru Mengaji di Payakumbuh Jadi Korban KDRT Brutal, Suami Serahkan Diri ke Polisi

Pelaku KDRT Sadis di Payakumbuh saat Diinterogasi Kapolres Payakumbuh (Dok: Humas Polres Payakumbuh)

D'On, Payakumbuh
Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, diguncang oleh kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa seorang perempuan pengajar Al-Qur’an berinisial WP (36), warga Nagari Sungai Beringin, Kecamatan Payakumbuh. WP mengalami kekerasan fisik parah dari suaminya sendiri hingga harus dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi kepala.

Peristiwa memilukan itu terjadi pada Senin dini hari, 30 Juni 2025 sekitar pukul 03.00 WIB. Saat sebagian besar warga masih terlelap, WP justru mengalami tindakan kekerasan brutal di kediamannya. Akibat penganiayaan tersebut, ia mengalami luka serius di bagian kepala dan telinga, hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Otak Muhammad Hatta (RSOMH) di Bukittinggi untuk menjalani tindakan medis lanjutan.

Kondisi Korban Kritis, Belum Bisa Diperiksa

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Payakumbuh, AKP Wiko, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihak kepolisian belum bisa memeriksa korban karena kondisinya belum stabil usai operasi.

“Korban atas nama WP masih dalam masa pemulihan pascaoperasi. Tim penyidik belum bisa melakukan pemeriksaan karena kondisi medisnya belum memungkinkan,” jelas AKP Wiko pada Rabu (2/7/2025).

Menurut informasi yang dihimpun, WP dikenal sebagai seorang guru mengaji yang aktif mengajar anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya. Sosoknya dikenal sabar, religius, dan berdedikasi tinggi dalam membina generasi muda lewat pengajaran Al-Qur’an. Kabar bahwa ia menjadi korban kekerasan rumah tangga mengejutkan banyak warga.

Pelaku Serahkan Diri ke Polisi

Lebih lanjut, AKP Wiko menyampaikan bahwa pelaku, yang merupakan suami dari korban, secara mengejutkan datang sendiri ke Mapolres Payakumbuh untuk menyerahkan diri.

“Benar, pelaku datang dengan kesadaran sendiri ke Polres Payakumbuh. Setelah itu langsung kami lakukan pemeriksaan,” ujarnya.

Pihak kepolisian saat ini menahan pelaku selama 2x24 jam untuk menjalani proses penyelidikan dan pemeriksaan lanjutan. Jika hasil pemeriksaan memenuhi unsur pidana, status pelaku akan segera ditetapkan sebagai tersangka.

“Pelaku saat ini masih dalam masa penahanan awal. Proses hukum terus berjalan sambil menunggu hasil visum dan keterangan tambahan, termasuk dari korban jika sudah memungkinkan untuk diperiksa,” tambah AKP Wiko.

RSOMH Bukittinggi Benarkan Kondisi Pasien Korban KDRT

Pihak Rumah Sakit Otak Muhammad Hatta di Bukittinggi juga mengonfirmasi bahwa pasien atas nama WP tengah menjalani perawatan intensif di sana. Pihak rumah sakit membenarkan bahwa pasien tersebut dirujuk dari Payakumbuh dalam kondisi luka parah akibat dugaan KDRT.

Sumber internal rumah sakit menyebutkan bahwa tindakan operasi dilakukan untuk menangani cedera di bagian kepala yang cukup serius. “Kondisinya saat ini masih dipantau ketat oleh tim medis,” ujar sumber tersebut yang enggan disebutkan namanya.

Warga Terpukul: “Ia Guru yang Tak Pernah Marah”

Kabar tentang kasus KDRT ini mengejutkan warga sekitar. Sejumlah tetangga korban yang ditemui menyatakan keterkejutannya atas tindakan keji yang menimpa WP. Banyak yang tidak menyangka karena selama ini keluarga WP terlihat baik-baik saja.

“Beliau itu guru mengaji anak-anak kami, sabar sekali orangnya, tidak pernah kami dengar ada masalah rumah tangga. Kami sangat sedih dan kecewa mendengar ini,” kata seorang warga yang tinggal tak jauh dari rumah korban.

Kini, warga hanya bisa berharap agar korban lekas pulih dan pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal.

Kasus ini kembali membuka mata publik bahwa kekerasan dalam rumah tangga bisa terjadi pada siapa saja, bahkan kepada sosok yang dikenal alim dan penuh kasih. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan setiap tindakan kekerasan domestik demi menjaga keselamatan dan keadilan bagi para korban.

(Ril)

#Kekerasan #KDRT #PolresPayakumbuh