Breaking News

Hari Kedua Operasi SAR di Selat Sipora: 8 Penumpang Masih Hilang, Tim Gabungan Kerahkan Segala Daya

Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai menuju lokasi kejadian kapal terbalik. FOTO/Humas Kantor SAR Mentawai

D'On, Kepulauan Mentawai —
Langit pagi di Pelabuhan Sikakap, Selasa 15 Juli 2025, tampak kelabu. Riak gelombang Selat Sipora masih meninggalkan jejak kecamuk insiden yang terjadi sehari sebelumnya. Dalam suasana yang diliputi kekhawatiran dan harapan, Tim SAR gabungan kembali menggiatkan pencarian terhadap delapan penumpang yang hingga kini masih dinyatakan hilang setelah sebuah boat penyeberangan terbalik pada Senin, 14 Juli 2025, sekitar pukul 17.40 WIB.

Peristiwa tragis ini menggemparkan masyarakat Kepulauan Mentawai. Dari total 18 penumpang yang tercatat berada dalam boat sepanjang 12 meter bermesin 40 PK tersebut, sepuluh orang berhasil diselamatkan. Mereka kini berada dalam kondisi stabil setelah melalui situasi yang nyaris merenggut nyawa.

Para korban selamat yang berhasil diidentifikasi antara lain: Simbeksin, Kevin, Viktor, Wike, Sudaryono, Adolf, Isar, Tesa, Roroi, dan Wita. Selain itu, sejumlah nama lain yang semula juga disebut telah berhasil dievakuasi ke lokasi aman mencakup: Peterson (operator boat 1), seorang operator boat lain yang belum teridentifikasi, Marlon Saragi, Nensyah Niningtias, Emilia Contesa, Marhan Saleleubaja, dan Gunawan Toroi.

Namun, di tengah kabar baik dari korban yang selamat, bayang-bayang duka masih menyelimuti keluarga dari delapan penumpang lainnya yang belum ditemukan hingga hari kedua pencarian. Mereka adalah:

  • Guntur Saleleubaja
  • Sudarmono
  • Adolf Sakerebau
  • Satu penumpang tanpa identitas jelas
  • Dan sejumlah nama yang secara membingungkan juga muncul dalam daftar selamat: Simbeksin, Kevin, Viktor, Wike, Isar, Tesa, Roroi
    (Catatan: Terdapat ketidaksesuaian data yang masih menjadi perhatian dalam proses validasi nama-nama korban.)

Hasil tangkapan layar dari postingan akun instagram bpbdmentawai

Operasi Dini Hari: Kapal SAR Dikerahkan, Lautan Disisir

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi, menjelaskan bahwa sejak pukul 05.30 WIB, Tim SAR telah mengadakan briefing taktis guna merancang strategi pencarian yang lebih presisi. “Kami memetakan ulang arus laut, memperhitungkan arah angin, serta menyesuaikan metode pencarian berdasarkan data lapangan. Ini bukan hanya soal menyisir laut  ini soal berpacu dengan waktu dan harapan,” ungkap Rudi dengan nada tegas.

Dua unit armada utama yakni KN SAR Ramawijaya 240 dan RIB 02 Mentawai telah diberangkatkan dari Pelabuhan Sikakap. Keduanya menyusuri area yang diyakini menjadi lokasi terbaliknya boat, serta titik-titik potensial di sekitar Selat Sipora.

Semua unsur SAR dikerahkan, mulai dari personel kami hingga relawan dan masyarakat nelayan. Bahkan nelayan setempat dengan perahu-perahu kecil mereka, ikut turun ke laut, menyusuri setiap celah gelombang yang bisa menyimpan jawaban atas keberadaan korban,” ujar Rudi.

Cuaca Buruk Jadi Penghambat, Penyebab Insiden Masih Diselidiki

Kondisi cuaca di kawasan Selat Sipora disebut turut berkontribusi terhadap insiden nahas ini. Angin kencang dan gelombang tinggi menjadi tantangan besar, baik bagi keselamatan boat yang terbalik, maupun bagi tim pencari yang saat ini masih bekerja di lapangan.

Hingga kini, penyebab pasti kecelakaan belum dapat dipastikan. Investigasi tengah dilakukan untuk menggali apakah insiden disebabkan oleh faktor teknis pada mesin, kelebihan muatan, atau murni akibat cuaca ekstrem.

“Kami masih menunggu hasil penyelidikan dari pihak berwenang. Tapi prioritas kami saat ini adalah menyelamatkan yang bisa diselamatkan,” tambah Rudi.

Suasana Haru di Posko: Keluarga Menanti Kabar, Harapan Belum Padam

Sementara di daratan, suasana haru tampak menyelimuti posko informasi dan titik evakuasi di Pelabuhan Sikakap. Keluarga dan kerabat korban berdatangan, membawa secercah harapan meski digelayuti rasa cemas yang mendalam. Beberapa di antaranya tampak terus berdoa, memandangi laut seolah menanti kabar dari ufuk.

“Anak saya belum ditemukan… tapi saya percaya, mereka yang di laut sana pasti berjuang juga untuk kembali,” ucap seorang ibu sambil menatap cakrawala, matanya berkaca-kaca.

Tim SAR Mentawai menegaskan bahwa pencarian akan berlangsung sepanjang hari, dan bahkan akan diperpanjang jika diperlukan. “Kami akan terus bekerja. Tidak ada kata menyerah sampai semua korban ditemukan,” tutup Rudi.

(Mond)

#Peristiwa #KapalTerbalik #Mentawai